Tubuh kaku Ny. Erni Kusumawati,70, ditemukan dengan posisi terlentang miring ke tembok dekat pintu dapur, kepala bagian belakang pecah. Anaknya Rudiyanto,47, telentang dekat pintu masuk kamar mandi dengan muka ditutup dan leher dijerat kain. Rusuk kanan bujang tua ini terdapat luka tusuk.
Mayat ibu dan anak ini pertama kali ditemukan oleh Bobi, salah satu anak kedua Ny Erni, serta Nugroho, pegawai di toko itu pukul 22:00. Dalam waktu singkat kasus ini menggemparkan warga. Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP lalu mengirim jasad nenek tiga cucu serta putranya ke RSCM.
Sepeda motor milik korban raib, belum diketahui barang-barang lainnya yang hilang. “Untuk sementara kita menduga motifnya perampokan karena motor korban hilang,” kata petugas.
DUA HARI TUTUP
Menurut Bobi, ia diberitahu dari Nugroho kalau pintu rumah majikannya sudah dua hari masih tutup. Pulang dari kerja, Bobi yang tinggal tak jauh dari rumah sekaligus toko Ny Erni, bersama Nugroho datang ke rumah orang tuanya.
Pagar pintu depan tak terkunci membuat kedua lelaki ini tak merasa curiga. Saat masuk ke dalam suasana gelap, namun begitu listrik dinyalakan mereka kaget mendapati Ny Erni dan Rudiyanto sudah tewas.
Bobi segera menghubungi Andrei, ketua RW setempat yang kemudian menghubungi polisi. Petugas Polsek Medan Satria maupun Polres Metro Bekasi yang memeriksa ruangan mendapati kamar korban acak-acakan.
“Diduga kematian korban sudah lebih dari 36 jam. Tersangka juga diduga masuk lewat pintu depan,” papar Kapolsek AKP Yana. Atap dekat ruang tamu tampak dijebol.
Nugroho mengungkapkan, sejak Minggu tempat kerjanya tutup. Namun ia tak berani masuk ke rumah dan hanya di luar saja sambil membersihkan teras dari debu dan sampah.
PEMBANTU DITAMPAR
Emi, pembantu rumah tangga Ny Erni dua hari sebelum kejadian kabur dari rumah majikannya. Emi yang diperiksa di Polsek Medan Satria mengungkapkan, ia kabur karena ditampar oleh Rudiyanto pada Sabtu malam karena ia cemburu kalau pembantu ini berpacaran dengan lelaki lain.
”
Saya ditampar malam minggu sebelumnya karena dia cemburu,” papar Emi yang sudah 2 tahun bekerja di rumah korban. Gadis lulusan SD ini diambil dari sebuah yayasan penyalur pembantu di Bekasi.
Emi mengaku menginap di kontrakan pacarnya Turmuji, sekitar satu kilometer dari rumah majikan. Minggu siang, Emi sempat jalan-jalan ke pasar swalayan.
“Saya hanya jalan-jalan saja,” tukas wanita asal Lampung ini yang kemudian tak pulang ke rumah kontrakan sang pacar tapi menginap di warung nasi Karna. Sedangkan Turmuji, 25, karyawan catering, mengatakan pacaran dengan Emi sudah 3 bulan lamanya.
“Saya nggak tahu kalau majikan pembantu saya tewas. Saya dibawa kemari sama polisi,” kata pemuda asal Banten ini.
Selain memeriksa sepasang kekasih ini, petugas juga memintai keterangan 12 karyawan catering teman Turmuji, tukang nasi goreng, serta satu karyawan korban, yakni Adi Mulyo Nugroho,25. Jasad Ny Erni dan Rudiyanto, menurut Bobi akan segera dikremasi di Cilincing.