Kronologis Pembunuhan dan Mutilasi Heri Santoso Oleh Ryan Seorang Gay Homoseksual – Kemungkinan Heri Bukan Korban Ryan Yang Pertama

JAKARTA – Kasus pembunuhan Heri Santoso (40) terungkap sudah. Ia diduga dibunuh Verrry Idham Henyaksyah alias Ryan (30) alias Ryan, karena cemburu. Keduanya sama-sama tertarik pada Novel Andrias alias Noval (28). Mutilasi dilakukan di kamar 309A, Blok C, apartemen Margonda Garden Residence, Depok, Jum’at (11/7) pukul 20.00.

Carlo menjelaskan, awalnya Heri datang ke apartemen Ryan dengan mobil Zuzuki APV hitam, B-8986-CR, pukul 20.00, Jum’at (11/7). Di apartemen, Heri melihat foto Noval, kekasih Feriansyah yang akrab dipanggil Ryan. Heri jatuh hati pada Noval, dan menyampaikan hal itu pada Ryan. Heri lalu menawarkan sejumlah uang kepada Ryan agar Noval bisa berhubungan intim dengan Heri. Ryan tersinggung dan marah. Terjadi cekcok mulut. Menawarkan kekasih untuk berhubungan intim dengan imbalan sejumlah uang adalah hal yang umum dikalangan kaum gay alias homoseksual.

Tersinggung kekasih prianya ditawar, tersangka Ryan (pria, 30) membunuh dan memotong-motong Heri Santoso (40). Harta korban dijarah buat memanjakan kekasih pria, Noval (28). Ryan dicurigai tidak sekali ini melakukan mutilasi. Oleh karena itu, polisi masih memeriksa intensif Ryan.

Ketika Heri melihat foto Noval di apartemen Ryan, Heri segera jatuh hati kepada Noval. Isi hatinya ia sampaikan kepada Ryan. Tapi Ryan mengingatkan, Noval sudah menjadi pasangannya. Heri yang sudah kasmaran karena melihat foto Noval lalu menawarkan sejumlah uang kepada Ryan. Ryan tersinggung kemudian menikam dan menganiaya Heri hingga tewas.

Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Carlo Brix Tewu, Rabu (16/7). Ia didampingi Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Ajun Komisaris Besar Fadhil Imran. Dalam kasus ini, tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Metro Pasar Minggu, memeriksa 14 saksi, setelah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus mutilasi, Ryan.

Kisah berawal ketika Heri datang dengan mobil Suzuki APV hitam, BB 8986 CR, Jumat (11/7), pukul 20.00, ke apartemen Ryan.

Malam itu, dari kamar 309A, Blok C, Margonda Garden Residence, Depok, bau tidak sedap menusuk hidung. Noval, yang mengaku tidak melihat kejadian itu, mencium aroma yang membuat bulu kuduknya berdiri. Kekasih Ryan yang bernama asli Novel Andrias itu membatalkan niatnya masuk kamar 309A.

DIPOTONG KEMUDIAN DICUCI
Ryan akhirnya menikam Heri dan memukuli korban dengan sebatang besi. Setelah menjadi mayat, Ryan memotong-motong jenazah Heri menjadi tujuh bagian dalam dua koper besar dan kecil, serta dalam sebuah plastik. Sebelum dimasukkan, potongan-potongan mayat itu dicuci Ryan.

Setelah Heri tewas, Ryan, yang nama aslinya Verry Idham Henyaksyah itu, memotong-motong tubuh korban menjadi tujuh bagian. Kemudian mencuci dan membersihkan potongan tubuh itu dari darah. Lantai kamar dan ranjang pun dibersihkan dari darah. Potongan-potongan mayat itu lalu dimasukkan ke dalam dua koper berukuran besar dan kecil serta sebuah tas plastik.

Kebencian Ryan pada Heri ditunjukkan Ryan dengan merusak alat vital Heri. Ekspresi kebencian seperti ini umum dilakukan kalangan homoseksual.Dengan membawa potongan-potongan jenazah itu, Ryan naik taksi. Ia lalu membuang potongan-potongan jenazah itu di dua lokasi di tepi Jalan Kebagusan Raya, Sabtu pagi.

Dengan membawa potongan jenazah itu, Ryan naik taksi. Ia lalu membuang potongan jenazah itu di dua lokasi di tepi Jalan Kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7) subuh. Yang entah bagaimana pembuangan mayat yang berbau anyir darah tersebut dan meninggalkan koper besar dijalan tidak mengundang kecurigaan supir taksi. Pukul 08.00, potongan mayat itu ditemukan.

Potongan-potongan mayat korban lalu ditemukan oleh warga setempat pukul 08.00. Ketika ditanya wartawan mengapa Ryan membawa potongan jenazah dengan taksi dan tidak menggunakan mobil Heri, Carlo menjawab, “Ada alat pengaman tingkat tinggi yang rumit di kunci mobil Heri yang membuat Ryan tak bisa menggunakan mobil itu,”.

“Celana jins yang ditemukan di tempat pembuangan itu milik Ryan,” lanjutnya.

Setelah membuang potongan mayat Heri, Ryan memanfaatkan uang korban senilai Rp 3.040.000, dua kartu kredit BNI, dan satu kartu kredit ANZ, serta kartu anjungan tunai mandiri (ATM) BCA untuk berfoya-foya dengan kekasihnya, Noval.

Setelah membunuh Heri, Ryan memanfaatkan uang korban, Rp 3.040.000, kartu kredit dan ATM untuk berfoya-foya dengan kekasihnya, Noval. “Itu sebabnya kami menjerat noval dengan pasal 480 tentang permufakatan jahat karena ia ikut menikmati hasil kejahatan Ryan. Jadi dalam kasus ini, tersangka utamanya tunggal, Feri (maksudnya Ryan, Feriansyah). Ia dijerat pasal 339 tentang pembunuhan dengan tindak pidana lain, juncto pasal 338,” ucap Carlo. Pasal ini sebenarnya juga cukup manjur untuk menangkap istri dan anak dari pelaku korupsi karena pasti ikut menikmati hasil kejahatan korupsi namun tidak pernah digunakan karena alasan khusus.

Polisi menangkap Noval, seorang pegawai negeri sipil, di kantornya, di Margonda, Selasa (15/7) pukul 14.00. Sejam kemudian polisi menggerebek kos Ryan di Pesona Kayangan, Depok.

Carlo mengatakan, untuk mengungkap kasus ini, tim gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Metro Pasar Minggu, Polres Metro Jaksel, dan Sat Jatanras Polda Metro telah memeriksa 14 orang yang sebagian berasal dari kaum homoseks. Mereka yang diperiksa di antaranya seorang dokter dan Ar, penyanyi dangdut yang awalnya diduga terlibat kasus ini.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari apartemen, berupa dua kartu kredit BNI, dan kartu kredit ANZ, kartu anjungan mandiri BCA, laptop, telepon selular Nokia 71, cincin, pisau, potongan besi, dan mobil Suzuki APV milik Heri.

CEMBURU DAN TAMAK HARTA
Cemburu, sakit hati, dan ingin mengusai harta, melatarbelakangi pembantaian sadis oleh seorang gay terhadap teman bercintanya Ir. Heri Santoso, 40. Untuk menghilangkan jejak, pelaku memotong tubuh korban menjadi tujuh bagian kemudian dibuang di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.

Keinginan pelaku agar perbuatannya tidak terungkap, gagal total. Empat hari setelah pembantaian, , Selasa (15/7) petang, tersangka Very Idan alias Ariansyah alias Ryan, 30, dan Noval Andreas, 28, ditangkap petugas Jatanras Polda Metro Jaya di Apartemen Margonda Garden Residence Depok.

Kedua gay yang kerap bertemu dengan Heri Santoso diperiksa itensif di Polda Metro Jaya. Pemeriksaan terhadap kedua tersangka yang berpenampilan lemah gemulai dan berkulit bersih itu dilakukan di ruang terpisah. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini. Terutama menyangkut hubungan sejenis dan keinginan tersangka mengusai harta korban,“ kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs Carlo B. Tewu, Rabu (16/7) siang.

SIAP DIHUKUM MATI
Dalam wawancara khusus dengan Detektif Conan, tersangka Ryan yang menjadi eksekutor mutilasi tubuh Heri Santoso, lebih banyak murung. Pakaian yang dikenakannya mulai kotor dan lusuh. Ia mengaku menyesal melakukan pembunuhan. “Saya siap dihukum mati. Saya membunuh Heri Santoso karena cemburu dan sakit hati. Dia berniat merebut Noval dari tangan saya. Padahal dia tahu, Noval itu pacar saya “ kata Ryan.

Pertengkaran sesama kaum gay yang berakhir dengan pembunuhan itu memuncak di kamar 309 A, Blok C. Malam itu, di apartemen yang dihuni Ryan dan Noval, muncul Heri Santoso mengendarai Suzuki APV B 8996 KR. Pertemuan ini berlangsung akrab. Maklum, mereka sudah saling kenal. Saat itu, Noval tidak berada di apartemen.

Heri Santoso, yang bekerja sebagai salesman di perusahaan baja di kawasan Cikarang, Bekasi, meminta bantuan Ryan mencarikan teman kencan. “Tolong carikan gua pacar. Gua udah bosan sama yang lama,“ jelas Ryan, menirukan ucapan Hari. Pacar yang lama ini, menurut Ryan adalah Arya Nugraha, finalis KDI, yang sempat diperiksa polisi.

Keinginan itu disambut tersangka. Menurut Ryan, ia mengambil album foto yang berisi sejumlah pemuda tampan. Begitu membolak-balik album, korban jatuh hati dengan seorang pemuda yang belakangan diketahui bernama Noval.
“Gua naksir sama yang ini. Tolong kenalkan gua sama dia. Bagaimana caranya gua bisa tidur sama dia. Nanti kamu gua kasih imbalan, “ kata Heri.

Permintaan Heri membuat Ryan meradang. Pasalnya, Noval adalah pacarnya yang sudah lama hidup bersama di apartemen tersebut. “ Enak aja kamu. Ini kan pacar gua, “ bentak Ryan.

HERI DITIKAM
Keinginan Heri meniduri Noval membuat ia cemburu dan sakit hati. Kedua gay ini bertengkar hebat. Mereka saling pukul dan cakar-cakaran. Merasa terdesak, Ryan lari ke meja. Melihat ada pisau, tersangka bergegas mengambilnya. Dengan pisau di tangan, Ryan, yang mengaku kerap jadi model di majalah, menyerang Heri.

Di ruang tidur apartemen yang sempit itu, mereka kembali baku hantam. Beberapa saat kemudian, Heri ambruk bersimbah darah. Mata pisau bersarang di ulu hati korban. Ryan panik melihat Heri merintih kesakitan.

Dalam kondisi tidak berdaya, Heri diseret ke kamar mandi. Tubuh korban ditelentangkan. Kepala Heri dihajar pakai besi. Seketika Heri kelojotan dan tewas. Melihat pemandangan yang mengerikan ini, tersangka makin panik. “ Saat itu timbul pikiran memotong tubuh Heri, “ ujar Ryan.

KORBAN DIMUTILASI
Proses mutilasi itu dijelaskan tersangka secara rinci. Dengan pisau di tangan, ia memotong kedua lutut korban. Selanjutnya kedua paha dan kedua tangan. Bahkan kelamin korban juga disayat-sayat. “ Terakhir saya potong leher Heri.“

Potongan tubuh pria yang sudah beristri dan mempunyai satu anak itu, yang semula bernoda darah, dicuci tersangka hingga bersih. Potongan tubuh itu dimasukan ke dua koper. Malam itu juga, Ryan keluar apartemen menenteng koper berisi mayat. Di lantai dasar, ia pergi mencari taksi. Sedangkan mayat diletakan di ruang parkir. Kembali dengan taksi, gay ini memasukan dua koper tersebut ke bagasi. Di tempat sepi kawasan Ragunan, dua koper berisi mayat itu dibuang.

Setelah membuang mayat, Ryan kembali ke apartemen dengan taksi yang sama. “ Sopir taksi tidak tahu kalau koper yang saya buang berisi mayat, “ aku tersangka.

Menjelang tengah malam, Noval datang ke apartemen. Kepada pacarnya ini, Ryan mengaku habis membunuh Heri. Ia juga memperlihatkan dompet korban yang diambilnya. Dompet berisi 2 kartu ATM dan 2 kartu kredit. Selain itu, mereka juga mengusai HP suami Ny. Ayu, laptob, dan cincin emas. “ Saya tahu nomor PIN ATM dari HP Heri, “ ujar Ryan, yang mengaku guru ngaji di Jombang, Jawa Timur.

Setelah kejadian, tesangka Ryan dan Noval pergi berbelanja. Mereka membeli teve dan barang keperluan sehari-hari. Bahkan mereka juga membeli ember dan makanan ringan.

“Tersangka Ryan kami jerat dengan pasal 338 tentang pembunuhan dan pasal 365 tentang perampokan yang disertai kekerasan. Sedangkan Noval, dijerat dengan pasal 480 tentang penadahan. Mereka diamankan didua lokasi berbeda,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Carlo Brix Tewu didampingi Kasat Jantras AKBP Fadil Imron, Kompol Helmi Santika, dan Kompol Rudi.

Soal keterlibatan dokter ternyata tidak terbukti. Bahkan polisi sudah melepas dokter yang memang juga tinggal di apartemen tersebut.

PENGUSAHA PROPERTI HILANG
Heboh soal mayat dimutilasi, membuat keluarga Ariel,34, khawatir lantaran lelaki itu sudah 4 bulan menghilang. Terkahir pengusaha properti ini putra dari Ny. Tiarma ini disebutkan sebelum menghilang dia ada janji bertemu dengan Ryan.

Tertangkapnya Ryan, mendorong keluarganya untuk menyelidiki keberadaan pemuda ini. Pemuda berkulit bersih itu pamit untuk pergi ke Surabaya pada 23 Maret 2008, dan janji ketemu Ryan di stasiun. Lantaran tak ada khabar, keluarga melapor ke Polda Metro Jaya pada 26 Maret 2008.

ARYA PERGI DARI KOS
Setelah ditangkapnya pelaku mutilasi, Arya Nugroho, finalis KDI 2 menghilang dari kos-nya di Jln. Buang RT 04/05 Lubang Buaya, Cipayung, Jaktim, gagal. Pintu kamar no. 6 tempat pemuda itu tinggal tertutup rapat.

Agus, tetangga sebelah kamar, mengatakan Arya pergi sejak pagi hari. Namun, ia tak tahu kemana perginya. Hal serupa disampaikan Citra. Finalis KDI 2 sampai 15 besar ini mengatakan Arya pergi seorang diri tapi tak tahu tujuannya.

Kisah Lanjutan: Ryan Si Tukang Jagal Juga Membunuh 6 Orang Yang Dikubur Dibelakang Rumah Orang Tua

20 responses to “Kronologis Pembunuhan dan Mutilasi Heri Santoso Oleh Ryan Seorang Gay Homoseksual – Kemungkinan Heri Bukan Korban Ryan Yang Pertama

  1. aku gak abis pikir ya,.,

    ternyata kaum gay itu makin merajalela…

    bayangin aja..

    gak hanya mereka2 yang udah berumur 20 an tahun

    tapi udah merambah ke anak2 remaja

    apa jadinya bangsa kita ini klo dihuni

    dengan orang2 yang memiliki orientasi seksual menyimpang??????????

    au mau saran nih

    bagi kalian2 yag belum terlalu jauh…

    lebih baik segera menjahui dunia yang kayak

    begituan

    karna,sekali terjerumus bakal susah untuk

    keluar…

    seperti saya..

    tapi saya sekarang sudah nggak lagi lho,,

    kacian ya dengan mereka2 yang masih kayak gtu,…..

    thankz atas atensi anda2 sekalian

    JAYA INDONESIAKU

  2. ceritane ryan mbulet. puseng aku rek

  3. yo lah hukum c lah di apak

  4. hukum c lah lai pak?

  5. ryan itu jangan langsung dihukum mati dengan cara ditembak, tapi musti di iris iris kecil kecil hidup hidup

  6. bagus,,,,,,,,

  7. lama2 ryan ke GR KEJAHATAN nya yg BUSUK itu di bicarakan terus menerus…wong Bapak nya Ryan di Media bilang kelakuan Ryan ini menguntungkan daerah sekitar rumah nya………….

    STOP lahh media ato smua org mbahas crita dia NGK ADA BAGUS2 nya koq yg ada malah neg mau muntah….

    BIAR aja HUKUM dan APRAT HUKUM konsentrasi menemukan JAWABAN….

    Dan untuk para tahanan yg 1 sel sam RYAN GOBLOK bangett lu takut sm RYAN hajarr broooo bagus lo sodomi sampai mati hahahahahhaha

  8. Eh, meurutku kalian semua yg homosex sama aja kayak si Ryan kelakuannya, gak ada bagus2nya. bagusnya ya gitu sesama homo saling mutilasi, sampe habis semua homo d indonesia. mari qta bantai habis semua homo. bunuh!!

  9. dasar gila. Kasian homo2 yg lain. ga salah malah ikut di cap jelek. Jayalah HOMO … hidup sodom gomorah …. Mari menantang Yang Maha Kuasa

  10. ya pelaku kejahatan skrg banyak yg homo ya ..

    tp klo pelaku kejahatan bukan homo (pasti adakah?), meski temen blg yg dipenjara cowo itu byk homonya. apakah ada orang homo yg bilang BANTAI TUH HETERO SAMPE MAMPUS.Nggak kan?
    Dasar miskin attitude, miskin toleransi…meskipun kita2 yg homo ini melanggar hukum Alluoh dengan jadi homo hargai kita dong, kita2 kan cuma mau seneng2 doang nggak mikirian akhirat

  11. Negatif dari pikiran gay yang membuat gambar ini adalah :

    lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor
    perasaan ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan.
    adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit.
    pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat melemahkan pikiran dan fisik.
    kematian karena berkonotasi kehampaan
    Kemerosotan dan mutu yang jelek

  12. dan kesimpulan saya gay yang membuat gambar tersebut adalah seorang slave.

  13. Bagaimana saudara moderato ada koment?

  14. Menurut saya seorang gay yang mendirikan situs cyberclaw yang saya maksud, pernah menghubungi psikiater sebelumnya, terlihat dari gambar yang dia buat, ada gambar Hypnotizer dan dia berimajinasi dalam gambarnya dokter ikut berpesta dengan mereka.

    saya rasa ini juga termasuk gejala apatis apakah menurut saudar moderator artinya sama dengan gejala Psycho?

  15. menurut saya jika Hipnoterapi tidak mempan kepada orang yang seperti pendiri Cyberclaw, bagaimana kalau dengan shock therapy apakah itu masih diperbolehkan di abad ini menurut saudara moderator?

  16. yang paling para tuh kalau udah apatis atau psycho gak bisa dirawat lagi tuch.

    tapi entah kalau pengobatan ekstrim shock therapy

  17. kalau dijaman dulu psycho seperti Ryan ada di Prancis. namanya Marquis de Sade. psikolog jaman dulu belum memiliki banyak jenis pengobatan maka satu satunya cara supaya Marquis de Sade tidak menularkan sifat serakahnya ke publik, Marquis de Sade dipotong lidahnya dan diisolasi dari komunikasi. dan orang – orang pengikut Marquis de Sade dikebiri. memang berhasil dan menyelamatkan pemikiran masyarakat banyak.

    tapi di Abad 19 sudah ditemukan mesin Shock terapi, itu juga cukup bagus dan tegas.

    dan di Abad 20 dikembangkan Hipnotizer, tapi diperlukan kerjasama keinginan sembuh dari Klien

  18. tetapi menurut saya Electric Shock Therapi lebih efektif daripada hipnotzer yang buang buang waktu

  19. apa latar belakang gay itu ya?

Tinggalkan Balasan ke bingung Batalkan balasan