Monthly Archives: Desember 2011

Johanes Brian Richo Tersangka Perampokan dan Pemerkosaan Angkot M26 Semakin Beringas Dalam Penjara

Johanes Brian Richo, 18 tahun, tersangka otak perampokan dan pemerkosaan terhadap Rs, 35 tahun, warga Sukmajaya, Depok, pada 14 Desember lalu, adalah mantan narapidana. “Johanes adalah mantan residivis tahun 2009 dengan kejahatan penggelapan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni di kantornya Senin 26 Desember 2011.

Menurut dia, seharusnya para mantan narapidana yang sudah dibina berubah menjadi baik ketika keluar penjara, tidak melakukan kejahatan lagi, dan siap diterima kembali di masyarakat. “Tapi kenyataannya tambah beringas,” kata Mulyadi.

Johanes, Mulyadi menambahkan, merekrut tersangka lainnya dan mengajak mereka berbuat jahat. Dalam menjalankan aksinya, Johanes menggunakan angkot M26 yang disewanya dari tangan ketiga. Jadi sang pemilik tidak tahu angkotnya digunakan untuk kejahatan. “Pemilik mobil tidak terkena pasal. Dia tidak sengaja menyewakan kendaraan untuk melakukan kejahatan. Memang seharusnya ia tidak menyewakan barang kepada yang tak dikenal.”

Keuntungan dari gonta-ganti sopir ini, ucap Mulyadi, hanya Rp 10 ribu. Mereka menggunakan sistem setoran per hari. Jika pemilik angkot mendapatkan setoran dari hasil kejahatan dan membagikannya, ia akan diproses pidana.

Selain Johanes, Polres Depok membekuk dua tersangka lainnya pada Jumat pekan lalu. Mereka adalah Deden Rosadi, 18 tahun, dan Aida, 19 tahun. Aida, mahasiswi sebuah universitas di Jakarta Timur, adalah pacar Johanes, yang dijemput sebelum mereka beraksi. Ia diduga menyaksikan pacarnya ketika memperkosa Rs. Polisi masih memburu tersangka MS, 19 tahun, pengemudi angkot itu.

Tiga tersangka dibekuk dalam 10 hari karena kehabisan ongkos. Uang Rp 500 ribu dan giwang milik Rs yang dirampok habis dalam perjalanan. Saat di Cirebon, Jawa Barat, mereka kehabisan ongkos untuk kabur.

“Uang hasil kejahatan itu untuk makan saja enggak cukup. Mereka juga minta sama tukang becak Rp 1.000, penangkapan kan pada hari kesembilan pelarian,” kata Mulyadi. Untuk kabur lebih jauh, mereka sudah kehabisan logistik.

Rs berharap tersangka yang merampok dan memperkosanya dihukum mati. “Keponakan saya meminta tersangka dihukum mati atau dipenjara seumur hidup,” kata Joy, 50 tahun, paman Rs, di Polres Depok, Ahad lalu. Keinginan itu disampaikan saat Rs diminta untuk mengenali tersangka dan membuat berita acara pemeriksaan (BAP) tambahan.

Menurut Joy, Rs dan keluarga belum puas jika tersangka hanya divonis 10 atau 15 tahun penjara. “Sekarang mungkin keponakan kami sedikit tenang dengan ditangkapnya ketiga tersangka. Tapi dia belum puas.”

Ketika polisi memperlihatkan foto Johanes, ibu dua anak itu langsung melepaskan napas panjang dan membenarkan bahwa Johanes yang telah memperkosanya. Korban tidak dipertemukan langsung dengan pelaku karena belum sanggup. “Tadi diperlihatkan fotonya, betul si Johanes itu yang perkosa keponakan saya,” kata Joy.

Mikrolet M-26 Yang Dipakai Supir Tembak Untuk Memperkosa Ternyata Milik Aparat

Angkutan kota M-26 (Kampung Melayu-Bekasi), tempat R (35) dirampok dan diperkosa, ternyata pemiliknya adalah seorang aparat negara. Angkot ini kemudian disewakan kepada Umar yang kemudian disewakan lagi kepada orang yang berbeda.

Umar menyewakan angkutan kota (angkot) ini ke tangan kedua sebesar Rp 400.000 per hari. Nilai sewa semakin besar ke tangan berikutnya, termasuk ke tangan pelaku.

“Kami sudah memeriksa Umar. Dia bukan bagian dari pelaku. Kami bidik pelaku dan komplotannya yang melibatkan seorang perempuan,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok Ajun Komisaris Febriansyah, Senin (19/12/2011), di Depok.

Siapa aparat negara pemilik angkot itu, Febriansyah belum bersedia menyebutkan dengan alasan tidak mau mengganggu penyidikan. “Tolong sabar sedikit, kami siang-malam mengejar pelaku,” ujarnya.

R dirampok dan diperkosa dalam angkot M-26, Rabu (14/12/2011) pukul 03.00 dini hari, ketika hendak berbelanja di Pasar Kemiri Muka. Dalam angkot itu ada tiga pria dan satu perempuan lain selain R. Polisi sudah menyebarkan sketsa wajah pelaku.

Pemkot Depok ganti biaya

Terkait pengobatan korban, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akhirnya bersedia mengganti seluruh biaya perawatan R di RS Polri Sukanto dan Polri. ”Besarnya berdasarkan kalkulasi rumah sakit,” kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il, seusai menjenguk R di Pusat Pelayanan Terpadu RS Polri Sukanto, Kramatjati.

Joy, paman R, menyambut gembira hal itu. “Karena pemerintah menanggungnya, keluarga tidak lagi khawatir,” katanya.

Manajemen buruk

Kasus pemerkosaan terhadap R, ujar Nur Mahmudi, mendorong pemerintah dan Polri segera memberlakukan razia angkot pada malam hari. Semua armada akan diawasi. Yang tidak berizin atau beroperasi melampaui wilayah trayek akan ditindak.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui, kejahatan di angkutan umum disebabkan manajemen angkutan umum belum baik. “Manajemen angkutan umum menjadi prioritas pembenahan tahun depan. Saat ini, manajemen buruk karena angkutan umum dimiliki individu sehingga kontrol jadi sulit,” kata Fauzi, seusai meresmikan loket pelayanan drive through di Ujung Menteng, Cakung, kemarin.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan dan Direktur Institut Studi Transportasi Darmaningtyas meminta dinas perhubungan dan kepolisian fokus dalam penegakan hukum karena sampai saat ini peraturan pemerintah yang mengatur badan hukum angkutan umum belum disahkan.

“Kalau ada pelanggaran, cabut izin trayek. Operator turut dijerat hukum jika terbukti memakai sopir tembak. Terlebih ketika sopir atau angkotnya dipakai sebagai sarana kriminal,” kata Tigor.

Darmaningtyas menyoroti praktik angkot sebagai “peliharaan” oknum penegak hukum. “Itu sudah rahasia umum,” katanya.

Kemarin siang, aparat Polresta Bekasi, Kota Bekasi, juga menangkap kelompok pencopet dalam angkot K-02 Pondok Gede-Bekasi yang terdiri dari empat lelaki. Salah seorang berpura-pura pingsan di dalam angkot, sementara dua lainnya mencopet korban. Seorang lagi membuntuti angkot dengan mobil lain.

Pasca-penemuan mobil angkot M-26, yang diduga digunakan kawanan penjahat saat mereka merampok dan memerkosa Rs, seorang penanggung jawab angkot M-26 di Bekasi, yang bernama Umar, tidak terlihat lagi di pangkalan M-26 Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Minggu (18/12/2011).

Di kalangan sopir M-26 di pangkalan Jakasampurna beredar kabar Umar sedang diperiksa polisi. “Dia tidak ke (pangkalan) sini sejak Jumat lalu,” kata seorang sopir M-26 yang ditemui di pangkalan Jakasampurna, tadi. “Katanya (Umar) dibawa polisi,” ujarnya lagi.

Umar, yang menjadi penanggung jawab angkot M-26 tersebut, sempat ditemui wartawan pada Jumat (16/12/2011) lalu. Ketika itu, Umar mengakui mereka sedang melacak sopir dan armada M-26 berpelat nomor B 1647 WT dengan tempelan stiker “Lesgo” di kaca depannya. Mobil angkot itu terakhir kali terlihat mengangkut penumpang pada Rabu (14/12/2011) lalu.

Setelah itu, kata Umar, angkot M-26 tidak kembali ke pemiliknya dan sopir tidak menyerahkan uang setorannya. Menyusul peristiwa perampokan dan perkosaan di dalam angkot M-26, sejumlah sopir M-26 mengeluh angkot mereka sepi penumpang.

Calon penumpang, terutama perempuan, dinyatakan enggan naik apabila angkot dalam keadaan kosong penumpang atau tidak ada penumpang perempuan lain di dalamnya.

“Mungkin mereka was-was karena kasus (di Depok) kemarin,” kata Ramli, sopir M-26 yang ditemui di pangkalan Jakasampurna.

Beberapa sopir dan awak M-26 juga menyatakan kecewa dan tersinggung atas ulah kawanan penjahat, yang melakukan perampokan dan perkosaan di atas angkot. Ulah penjahat itu dinilai tidak hanya merugikan Rs dan keluarganya, namun merugikan seluruh awak angkot dan mencoreng citra angkutan umum, terutama angkot M-26.

Penyidik Kepolisian Resor Kota Depok memastikan angkot M 26 (Kampung Melayu-Bekasi) yang digunakan untuk merampok dan memerkosa penumpangnya telah ditemukan. Mobil angkutan kota itu dibuang di suatu tempat yang saat ini belum disebutkan lokasi persisnya.

Petugas kepolisian juga sudah menghubungi pemilik angkot yang sesungguhnya. “Mobil itu sebenarnya dipakai pelaku sopir tembak, bukan sopir asli. Kami sudah menemukan mobil dan berkomunikasi dengan pemiliknya,” tutur Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Sabtu (17/12/2011) di Depok.

Saat ini, penyidik sudah 80 persen menyelesaikan proses penyidikan. Selebihnya, polisi berkonsentrasi memburu pelaku perampokan yang menimpa pedagang sayur berinisial R (35).

R dirampok kemudian diperkosa di dalam angkot M 26 ketika hendak berbelanja dari rumahnya di Jalan raden Saleh ke Pasar Kemiri Muka, Depok. Perampokan dan pemerkosaan R berlangsung ketika tiba di Jalan Margonda.

R ditemukan petugas kepolisian di Jalan Alternatif Cibubur pada Rabu (14/12) dini hari. Polisi sudah menemukan mobil angkutan perkotaan (angkot) M-26, yang diduga digunakan kawanan penjahat ketika mereka memerkosa dan merampok Rs, pedagang sayur di Depok.

Polisi akan melakukan uji forensik dengan melibatkan tim Puslabfor Mabes Polri terhadap mobil angkot M-26 yang kini diamankan di kantor polisi. Hal itu dikatakan Kepala Subdirektorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika ketika dihubungi Minggu (18/12/2011) sore.

“Ya, kami sudah menemukan mobil yang diduga digunakan pelaku saat kejadian,” katanya tadi. Seperti diwartakan, Rs, seorang pedagang sayur, menjadi korban kejahatan di dalam angkot ketika dia dalam perjalanan ke Pasar Kemiri Muka, Depok, pada Rabu (14/12/2011) dini hari.

Rs menaiki angkot M-26, yang sebetulnya memiliki trayek Kampung Melayu – Bekasi. Angkot itu kemudian dibawa mengarah ke Cibinong lalu berputar ke Cibubur, Cikeas, sebelum kembali ke Cibubur.

Dalam perjalanan tersebut, Rs, ibu dua anak itu, diperkosa dan dirampok hartanya. Korban mengalami kekerasan fisik dan juga kekerasan psikis. Lebih lanjut Helmy menambahkan, polisi sedang mengejar tersangka, yang identitasnya sudah diperoleh polisi.

Polisi juga sudah memublikasikan gambar sketsa wajah dua tersangka. “Upaya (pencarian tersangka) juga dibantu oleh pengurus angkot,” kata Helmy tadi. Masyarakat yang pernah melihat tersangka ataupun memiliki informasi tentang tersangka pemerkosa dan perampok di dalam angkot itu dapat memberitahu polisi terdekat, atau menghubungi nomor telepon 0816782000 dan 0816851777.

Polisi Umbar Tembakan AK-47 Untuk Bubarkan Massa Debt Collector Yang Akan Serang PT Patumbak Makmur Abadi

Sekitar 40 orang preman menyerbu pool truk PT Patumbak Makmur Abadi di Jalan Alternatif, Cibubur, Depok, Sabtu (17/12). Mereka juga melempari pool tersebut dengan batu.

Penyerbuan ini dilakukan katena pohak perusahaan tersebut tidak mau menyerahkan truk kepada debt collector atau penagih untuk yang diduga pembayarannya bermasalah.Namun beruntung polisi cepat datang sehingga kerusahakan yang lebih parah bisa dihindarkan.Bahkan polisi meringkus lima dari penyerang tersebut.

Menurut Kapolres Depok Komber Pol Mulyadi Kaharni, Jumat kemarin ada penagih hutang mendatangi pool milik PT Patumbak Makmur Abadi. Mereka meminta paksa tiga truk yang diduga pembayarannya kepada leasing bermasalah.Namun permintaan itu ditolak oleh karyawan PT tersebut.

Oleh karena itu, dengan menggunakan minibus dan truk, 40 orang didatangkan dari Tanah Abang, Jakarta untuk mengambil ketiga truk itu. Puluhan orang bersenjata tajam tersebut menyerang PT Patumbak Makmur Abadi tersebut.

Meski diserbur banyak preman, rupanya karyawan PT tersebut berani melawan sehingga nyaris terjadi bentrok.Polisi yang segera datang harus melepas tembakan ke udara untuk membubarkan aksi itu. Bahkan polisi terpaksa menembak mobil Xenia karena mau menambrak polisi.

Kombes Mulyadi Kaharni, Kapolresta Depok mengatakan penyerang mengaku sebagai penagih utang atau debt collector dari perusahaan leasing mobil. “Kita sudah amankan lima orang, dua mobil, beserta puluhan senjata tajam,”katanya kepada wartawan di Polresta Depok, Sabtu (17/12).

Pelaku penyerangan yang diamankan adalah AS, 31, MW, 27, LD, 33, AA, 23, dan RS, 23. “Kini mereka sedang menjalani pemeriksaan di polres,”kata Mulyadi.

Kedua mobil yang diamankan petugas di tempat kejadian mobil yang dipakai debtcollector adalah Dhaihatsu Xenia, B 7301 WI, dan Jeep Mitsubishi Intercooler Turbo 2800, B 805 CH.

Penyerangan terjadi pada pukul 10.00 WIB. Ketika itu pegawai yang sedang melakukan aktifitasnya di dalam pool truk mendadak menjadi ketakutan. “Bos kami, Tarigan, sedang tidak ada di tempat. Kami tidak mengerti apa-apa, hanya ada informasi kalau mereka datang ingin menagih utang mobil”ujar Wanda Ginting kepada wartawan di Polresta Depok.
Sebagai salah satu antisipasi supaya tidak terjadi bentrok antar dua kubu seorang anggota Brimob Kelapa Dua Depok, Briptu Sugito, yang saat itu sedang bertugas menjaga keamanan pool terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara dengan menggunakan senapan otomatis AK47.

Selain itu, AKP Firman Andre, Kapolsek Cimanggis, yang ikut mengamankan kelima debt collector sempat terjadi ketegangan . Saat penyerang melarikan diri mobil Xenia yang dibawa pelaku, nyaris mau membrak petugas . oleha karena itu, aparat terpaksa mengeluarkan tembakan tiga kali tepat mengenai kup mobil sehingga berhenti.

“Kita hanya melumpuhkan mesinnya saja, sampai mobil tidak bisa jalan lagi,”katanya.

Untuk mengamakan lokasi, 50 anggota dari berbagai unit kesatuan dan Sabara Polres Depok diturunkan . Mereka gabungan Polsek Cimanggis dan Polres Depok.”

Supir Pemerkosa Di Angkot M 26 Ternyata Psikopat Yang Sudah Biasa Memperkosa Penumpang Di Malam Hari

Polisi terus memburu pemerkosa di angkot M 26 jurusan Depok-Bekasi. Keempat pelaku yang merampok dan memerkosa R (32), pedagang sayur merupakan pemain lama. Hal itu disampaikan Kapolresta Depok, Kombes Mulyadi Kaharni melihat dari cara perampok itu beraksi. Salah satunya adalah para penjahat itu menyewa angkot. Pelaku juga bukanlah orang Depok.
“Mereka menyewa angkot dan membawanya keluar kota. Mereka pun mencari mangsa dan di Depok mereka menemukan mangsa. Kami sudah memiliki gambaran pelaku dan modus yang dilakukan sama dengan yang sering terjadi. Mereka pemain lama,” ujarnya di Polresta Depok, Kamis (15/12).

Mulyadi menjelaskan, R saat ini masih dirawat di RS Polri Kramatjati dan kondisinya masih depresi. Meski begitu, korban dapat dimintai keterangan walaupun seadanya. Korban menyampaikan bahwa di angkot tersebut ada empat laki-laki. Korban juga mengenali ciri-ciri pelaku. “Kami tidak bisa menyampaikan ciri-ciri pelaku. Kami sudah menurunkan dua tim, satu tim utama dan satu tim lagi terdiri dari gabungan intel dan reserse,” imbuhnya.

Mulyadi mengatakan, banyaknya tindak kejahatan pada dinihari maka pihaknya mengganti pola patroli. Awalnya mulai pukul 19.00-01.00 WIB. Maka patroli pun dilakukan mulai pukul 23.00 WIB hingga pagi hari. Selain itu, pihaknya bersama Dinas Perhubungan akan melakukan razia angkot. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dindin Djaenuddin menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melacak keberadaan angkot M 26 itu. Bila nanti ditemukan maka instansi terkait akan mencabut izin trayek angkot tersebut. “Dinas Perhubungan DKI sedang melacaknya dan bila ditemukan maka izin trayeknya akan dicabut,” paparnya.

Menurut Dindin, untuk mengantisipasi terulang kembali kasus tersebut maka pihaknya akan meningkatkan patroli pada malam hari. Kemudian juga pihaknya akan memberikan seragam kepada para sopir dan kartu identitas sebagai sopir angkot.
Kasus pemerkosaan R (39) kini ditangani Polda Metro Jaya dan Polrestro Depok. Pedagang sayur itu diperkosa tiga pria di dalam angkot M-26 trayek Kampung Melayu-Bekasi yang berjalan di Jalan Alternatif Cibubur, Depok, Rabu (14/12) dinihari. Polisi akan membuat sketsa wajah si pemerkosa.

“Polres Depok sudah mengirim satu unit untuk mendukung penyelidikan kasus pemerkosaan di angkot ini. Tim sedang bekerja untuk menanyakan saksi-saksi yang mengetahui kasus ini. Korban juga sedang dimintai keterangan mengenai ciri-ciri pelaku. Kalau perlu penyidik akan bikin sketsa dari yang diingat korban,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Kamis (15/12) siang.

Polisi berharap R masih mengingat ciri-ciri pelaku yang memperkosanya di angkot. Misalnya, rambutnya panjang atau pendek, bentuk mukanya, baju yang dipakai, dan sebagainya. Selain membuat sketsa wajah pelaku, polisi juga akan mengecek siapa sopir angkot M-26 yang kendaraannya dijadikan sarana melakukan perbuatan jahat. “Kami belum tahu siapa sopirnya, nanti akan kami cek dulu,” ucap Baharudin.

Seperti diberitakan, R, ibu dua anak, diperkosa di dalam angkot yang sedang berjalan, Rabu dini hari. Di pagi buta itu R berangkat dari rumahnya menyusuri Jalan Raden Saleh menuju Jalan Tole Iskandar untuk mencegat angkot. Entah bagaimana ia malah naik angkot mikrolet M-26 yang dini hari itu melintas di Jkalan Tole Iskandar. Di dalam angkot tersebut sudah ada tiga lelaki yang duduk di bangku belakang dan seorang lagi pengemudi angkot. Di Jalan Margonda Raya, salah satu dari laki-laki itu mengeluarkan golok dan kemudian mengancam R.

Penjahat itu mengambil anting dan uang tunai Rp 500.000 milik korban. Setelah itu korban yang tak berdaya diajak berputar-putar hingga belasan kilometer. Di tengah jalan, seorang penjahat mengeluarkan golok dan memperkosa R

Terjadi Lagi Pemerkosaan Dalam Angkot M26 Di Depok

Pemerkosaan di dalam angkutan umum kembali terjadi. Seorang perempuan melapor ke Polres Depok tadi pagi, Rabu, 14 Desember 2011. Dia mengaku telah menjadi korban pemerkosaan di dalam angkot, Rabu dini hari. “Saat ini, kami sedang menunggu hasil visum,” kata seorang polisi di Polres Depok.

Menurut keterangan polisi itu, korban berinisial R dan berusia 35 tahun. Kejadian berlangsung sekitar pukul 04.00 saat korban hendak ke Pasar Kemiri, Depok. Korban naik angkot M 26 di Jalan Raden Saleh. Di dalam angkot, selain sopir, saat itu ada dua lelaki. “Mereka bertiga diduga mabuk,” kata polisi tadi menirukan keterangan korban.

Korban baru sadar menjadi incaran pelaku setelah angkot mengarah ke Cibinong lalu berputar-putar di kawasan Cibubur. Sopir menghentikan kendaraan di jalan menuju Cikeas yang saat itu sangat sepi. Di sanalah pelaku memperkosa korban secara bergantian.

Setelah puas melampiaskan nafsunya, korban ditinggalkan di jalan. Pelaku merampas anting-anting dan uang korban. “Korban diancam dengan golok. Ada luka di bahu kirinya,” kata paman korban yang datang ke kantor polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok, Ajun Komisaris Febriansyah, membenarkan ada laporan itu. Namun dia belum bisa memberi penjelasan karena masih menunggu hasil visum.

Sebelumnya, pemerkosaan di dalam angkot terjadi pada September lalu. Seorang gadis yang berusia 27 tahun diperkosa saat naik angkot D02 jurusan Ciputat-Pondok Labu pada Kamis, 1 September 2011. Dia diperkosa oleh oleh dua orang.

Perampok Uang Petani Sawit Senilai 1,5 Milyar Yang Langsung Tembak Pantat Korban Kini Dalam Kejaran Polisi

POLISI masih memburu kawanan perampok bersenjata api yang membawa kabur uang tunai Rp 1,2 miliar dan melukai korban Raius Purba dengan tembakan dalam satu perampokan di Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jumat (9/12).

Korban Raius Purwa yang terluka ditembak kawanan perampok itu sekarang masih dirawat di sebuah rumah sakit di Jambi.
Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Wira WIjaya, di Jambi Sabtu (10/12) mengatakan, Polda telah menurunkan personel untuk membantu anggota Polres Muarojambi dalam memburu pelaku.

“Saya telah memerintahkan personelnya untuk turun ke lapangan melakukan pengejaran terhadap pelaku dan kita telah berkoodinasi dengan pihak Polres agar terus mengejar pelaku,” kata Wira Wijaya, seperti dikutip Antara.

Dalam pengejaran tersebut anggotanya terbagi dalam berbagai kelompok untuk mempersempit ruang gerak perampok dalam pelariannya.

“Polisi telah mengetahui identitas pelaku sehingga jika ada orang yang mencurigakan agar diperiksa,” kata Wira lagi.
Aksi perampokan terhadap Radius Purba (40) warga Desa Sungai Bahar Unit I terjadi begitu cepat ketika korban dan istrinya baru pulang mengambil uang dari Bank. Saat tiba di depan rumah, korban ditembak kawanan perampok bersenjata api.

Korban tertembak di telapak tangan kanannya. Perampok juga menembak pantat sebelah kanan korban, ketika korban sudah terjatuh.

Dari keterangan kerabat korban yang ditemui di Rumah Sakit Santa Theresia Jambi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, usai korban pulang dari Bank BRI Sungai Bahar di Unit I bersama isterinya Delima.

Korban mengambil uang senilai Rp1,3 milyar untuk kebutuhan membayar para petani sawit dan kemudian pulang dengan mengendarai mobil Strada Triton. Sedangkan isterinya pulang tidak bersama korban karena mengendarai sepeda motor.
Kejadian itu terjadi tepatnya di halaman rumah korban dan belum sempat korban turun dari mobil, pelaku langsung mendekat dan memecahkan kaca mobil. Sewaktu korban akan turun, pelaku menembak dengan pistol dan mengenai telapak tangan sebelah kanan.

Waktu itulah korban keluar dari mobil dan langsung tiarap sehingga perampok itu langsung mengambil kantong yang berisikan uang di dalam mobil dan menembak korban lagi hingga mengenai pantat.

Korban Radius Purba adalah Danton Security di PTPN VI Sungai Bahar dan isterinya seorang bos sawit di daerah tersebut. Setelah kawanan rampok berhasil membawa uang korban dan kabur, korban ditolong warga.

Dari CCTV di rumah milik korban terlihat pelaku perampokan berjumlah empat orang itu menggunakan tiga unit motor. Salah seorang pelaku memakai helm warna pink dan memakai jaket kain warna krem.