Category Archives: psikopat

Tetangga Di Taman Harapan Baru Bunuh Moses Bagus Prakoso Dengan Modus Tabrak Lari

Moses Bagus Prakoso (33) tewas dalam kecelakaan tragis di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. Korban ditabrak lari mobil Toyota Avanza bernopol B-2926-KFI yang dikemudikan pria inisial OS (26).
Kecelakaan maut ini diawali percekcokan antara korban dan pelaku. Korban dituding merusak spion mobil pelaku.

Tak terima spionnya patah, pengemudi mobil kemudian mengejar pelaku. Korban, Moses Bagus Prakoso yang merupakan branch manager perusahaan distributor farmasi, PT Bina San Prima itu kemudian ditabrak hingga terseret beberapa meter.

Kecelakaan itu terjadi pada Rabu (14/6) pagi. Korban saat itu naik motor hendak berangkat kerja ke kantornya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Pelaku sempat melarikan diri usai menabrak korban secara brutal. Namun pelaku disebutkan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Tumur pada malam harinya.

Aksi Tabrak Lari Viral di Medsos
Detik-detik korban ditabrak lari ini viral di media sosial. Dari rekaman CCTV di lokasi terlihat korban dan pelaku sama-sama melintas di Jalan Raya Bekasi dari arah timur ke barat. Awalnya, motor korban dan mobil pelaku sama-sama melaju di lajur kiri.

Namun, mendekati pintu Tol Cakung-Kelapa Gading, mobil pelaku memepet korban ke sisi kanan. Mobil pelaku melesat dengan kecepatan cukup tinggi hingga menabrak korban. Korban kemudian terlindas mobil Avanza milik pelaku. Sementara pelaku melarikan diri ke dalam ruas jalan tol.

Terjadi Cekcok Sebelum Korban Ditabrak. Kanit Laka Polres Jakarta Timur Iptu Darwis mengungkapkan kecelakaan terjadi pada Rabu (14/6/2023) pagi. Sebelum kecelakaan terjadi, korban dan pelaku sempat cekcok mulut. “Kronologinya dia sebelum kejadian sempat ada insiden (lain) di tempat sebelum kejadian. Setelah itu ada sedikit banyak, korban (Moses) melakukan sesuatu terhadap mobilnya hingga spionnya itu patah,” kata Darwis

Moses Bagus Prakoso (33) tewas setelah ditabrak dari belakang oleh mobil yang dikendarai tetangganya, OS (26), di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Keluarga korban berharap ada iktikad baik dari pelaku.
“Kita sih ingin cepat selesai dan ada iktikad baik dari pelaku. Kita menempuh jalur hukum,” ujar adik kandung Moses, Nicolas Catra Prakoso (29), di rumah duka RS Taman Harapan Baru, Bekasi, Kamis (15/6/2023).

Ibunda Moses, Magdalena, berharap mendapatkan keadilan bagi putranya itu. Ia berharap pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menewaskan Moses itu. “Saya mohon keadilan kiranya yang menabrak anak saya dan membunuh anak saya memiliki belas kasih untuk bertanggung jawab, itu saja,” katanya.

“Saya tidak punya niat jahat, tapi bertanggung jawab pula punya hati nuranilah, ini ayah dari empat anak yang masih kecil mohon kiranya engkau memiliki kesadaran sebagai sesama umat manusia,” tambahnya sambil terisak. Moses diketahui meninggalkan 4 anak. Anak terakhir masih berusia 6 bulan.

Nicolas mengungkap bahwa Moses sangat sayang kepada anak-anaknya. Ia selalu mengajak main anaknya setiap weekend. “Dia pasti setiap weekend ajak main anaknya. Terus kemarin sebelum berangkat, ia nemenin anaknya ke rumah sakit karena anak pertamanya sakit perut. Jadi dia emang kalau anaknya sakit, dia duluin anaknya (dibanding pekerjaan),” tutur Nicolas.

Nicolas menambahkan pihak keluarga sama sekali belum bertemu dengan pelaku. Pelaku juga belum meminta maaf. “Belum ketemu. Belum sama sekali, belum ada permintaan maaf sama sekali,” tambahnya.

Polisi menyebutkan Moses Bagus Prakoso (33), korban tewas tabrak lari di Cakung, Jaktim, bertetangga dengan pelaku, laki-laki berinisial OS (26). Namun, keluarga membantah pernyataan polisi tersebut.
“Kami dari pihak keluarganya nggak kenal, mungkin beda blok atau tempat. Sama-sama (tinggal di) Harapan Indah tapi beda kawasan, kami di Taman Harapan Baru (THB),” ujar salah satu keluarga korban, Nicholas, kepada wartawan di rumah duka Taman Harapan Baru, Bekasi, Kamis (15/6/2023).

Selain itu, kuasa hukum korban, Rully Situmorang, menambahkan keluarganya tetap akan menempuh jalur hukum. Menurutnya, kecelakaan itu memiliki unsur kesengajaan. “Kami akan laporkan karena ini kan kelihatannya bukan seperti kecelakaan biasa, kalau memang dia menyerahkan diri kami hargai, kami akan tetap lewat jalur hukum,” imbuhnya.

“Kalau dilihat ini bukan kecelakaan biasa, apakah ada unsur kesengajaan atau nggak biar nanti polisi yang ungkap,” tambah Rully. Meskipun begitu, Rully dan keluarga korban masih menunggu kabar dari pihak kepolisian. Rully telah melaporkan kejadian ini kepada Satlantas Jakarta Timur.

Peristiwa kecelakaan itu terjadi di jalan raya menuju Gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading, Jakarta Timur. Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (14/6/2023), pukul 08.42 WIB, itu menewaskan korban. Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi. Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat mobil dari kiri lalu ke kanan dan menabrak korban.

Korban sempat terseret beberapa meter. Mobil tersebut kemudian melindas korban dan melesat melarikan diri ke dalam ruas jalan tol. Kanit Laka Polres Jakarta Timur Iptu Darwis membenarkan adanya kejadian tersebut. Darwis mengatakan pelaku menyerahkan diri.

“Sementara sudah menyerahkan diri ke kita. Jadi kita masih dalam pemeriksaan,” kata Darwis dihubungi detikcom, Kamis (15/6). Pelaku tersebut berinisial OS. Disebutkan bahwa korban dan pelaku ternyata bertetangga di kompleks perumahan yang sama.

“Iya satu kompleks di Harapan Indah,” imbuh Darwis.

Siswa SMP Mojokerto Bunuh Teman Sekelas Agar Bisa Diperkosa Ramai Ramai

Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Mojokerto dibunuh teman satu kelasnya sendiri berinisial AB (15). Siswi kelas 3 di Mojokerto itu dibunuh dengan cara dicekik. Tidak hanya itu, korban juga diperkosa teman pelaku, AD (19) hingga dua kali setelah tewas. “Hasil autopsi sementara korban (meninggal) karena kekurangan oksigen. Pengakuan pelaku (AB) mencekik korban sampai kehabisan napas. Eksekutornya malah pelaku anak, teman satu kelas korban,” terang Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria kepada wartawan di kantornya, Jalan Bhayangkara, Selasa (13/6/2023).

Wiwit mengatakan korban dibunuh di belakang rumah AB pada 15 Mei 2023 malam. Jarak lokasi pembunuhan sekitar 100-200 meter dari rumah AB. Yang membuat miris, lanjut Wiwit, ternyata AB sendiri yang menghabisi korban. Padahal, ia teman satu kelas korban. Bahkan, pelaku pernah berpacaran dengan korban.

Untuk menghabisi korban, AB dibantu temannya berinisial AD (19) yang juga warga, Mojokerto. Menurut Wiwit, korban yang sudah tak bernyawa sempat diperkosa AD hingga 2 kali. Namun, ia belum menjelaskan rinci lokasi pemerkosaan tersebut. “Informasi yang kami dapatkan, pelaku dewasa (AD) sempat melakukan persetubuhan, informasi sementara 2 kali, tapi masih kami dalami. Ketika disetubuhi korban kemungkinan besar sudah meninggal,” ungkapnya.

Korban hilang sejak 15 Mei 2023. Siswi kelas 3 SMP Mojokerto itu pamit ke ibunya melihat pasar malam. Orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei. Berbagai upaya mereka lakukan untuk menemukan korban. Korban akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi sudah tak bernyawa dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Mayatnya yang membusuk terbungkus karung putih di parit bawah rel kereta api (KA) Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.

Mayat siswi kelas 3 SMP itu ditemukan polisi setelah berhasil meringkus 2 pelaku pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pelaku berinisial AD (19) dan AB (15), warga Kecamatan Kemlagi.

Jenazah korban diautopsi dan diidentifikasi oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim di kamar jenazah RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 10.00-11.45 WIB. Keluarga korban memastikan mayat tersebut adalah korban yang hilang sebulan lalu.

Setelah dilakukan pemulasaraan, jenazah dibawa keluarganya ke rumah duka untuk dimakamkan. Namun, tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban. Sampel pembanding diambil dari ayah dan ibu korban.

Nasib nahas dialami seorang siswi SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto, AE (15), tewas dibunuh teman sekelasnya sendiri AB (15). Dalam aksinya AB dibantu teman berinisial AD (19). “Pelaku anak inisial AB teman satu kelas korban, satunya teman pelaku pertama inisialnya AD sudah dewasa,” kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria.

AB dan AD diringkus polisi, Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah sebelumnya AE dikabarkan hilang sejak sejak 15 Mei 2023 usai pamit ke ibunya pergi ke pasar malam. Setelah menginterogasi kedua pelaku, polisi kemudian menemukan mayat korban, Selasa dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Mayat korban ditemukan sudah membusuk terbungkus karung putih di parit bawah rel kereta api (KA) Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.

Usai dilakukan pemeriksaan, terungkap pula motif pembunuhan yang dilakukan pelaku. Wiwit mengatakan, pelaku AB merupakan bendahara kelas dan bertugas memungut iuran dari teman-teman satu kelasnya Rp 5.000 per minggu. Pelaku AB ternyata menunggak iuran kelas sekitar 2 bulan atau Rp 40.000. Korban pun menagih tunggakan itu saat pelaku tengah tidur di kelas. Tak terima dengan perlakuan AE, pelaku AB ternyata menaruh dendam.

“Motifnya sementara ini yang bersangkutan (AB) dendam kepada korban. Ketika itu, pelaku tidur di kelas dibangunkan oleh korban, ditagih untuk membayar iuran kelas yang menunggak 2 bulan,” kata Wiwit.

Amarah tak terbendung membuat AB meminta bantuan temannya AD untuk membunuh korban pada 15 Mei 2023. Usai membunuh korban, keduanya juga membawa lari ponsel dan sepeda motor korban Honda BeAT warna biru putih nopol S 2855 TL.

“Motifnya pertama dendam. Kemudian handphone dan motor korban diamankan kedua pelaku. Handphone sempat dijual pelaku Rp 1 juta hasilnya dibagi dua,” jelas Wiwit. Akibat perbuatannya, keduanya kini mendekam di Rutan Polres Mojokerto Kota dijerat pasal 340 atau 338 KUHP junto pasal 80 ayat (3) junto pasal 76C UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 365 KUHP.

“Untuk pelaku anak kami pakai peradilan anak, yang dewasa pakai peradilan umum,” jelas Wiwit.

Habis Berhubungan Intim … Wanita Magetan Bunuh Pasangannya Tanpa Perasaan

Suara nada dering pesan singkat dari handphone Saiin berbunyi. Sebuah pesan singkat berbunyi permohonan utang Rp 2 juta diterima oleh Saiin. Pesan ini dikirim Luluk Tatik Sugianti, warga Desa Duyung, Takeran, Magetan. Saiin yang membacanya lalu menyanggupi untuk memberi utangan. Dalam pesan balasannya, Saiin meminta Luluk untuk menemuinya keesokan harinya atau pada Senin 18 April 2016 di patung gajah Kelurahan Josenan.

Keduanya lalu bertemu di tempat yang disepakati. Namun, Saiin tak langsung memberikan uang Rp 2 juta yang diminta Luluk, sebaliknya, ia malah menyuruh untuk mengikutinya ke salah satu hotel di Jalan Kampar, Taman, Madiun.

Luluk lalu mengikuti ajakan Saiin. Keduanya masing-masing mengendarai motor dan check in di hotel tersebut. Di dalam kamar, Luluk yang tak sabar menanyakan uang yang hendak diutangnya kepada Saiin.

“Ini lho uangnya. Malah tambah 3 juta,” kata Saiin menunjukkan uang dan mengantongi kembali yang itu di saku celananya saat itu. Utang yang diminta Luluk memang dilebihkan Rp 1 juta. Tapi semua itu tak cuma-cuma, sebab pria 57 tahun itu minta imbalan berhubungan badan dahulu. Luluk pun menyanggupinya.

Saiin dan Luluk merupakan pasangan kekasih gelap karena keduanya masing-masing sudah berkeluarga dan tinggal masih satu desa. Keduanya lantas melakukan hubungan badan di kamar hotel nomor 3. Puas melakukan hubungan intim, Saiin rupanya tak kunjung memberikan utangan. Padahal mata Luluk sudah kadung ‘hijau’ melihat uang yang diperlihatkan Saiin sebelumnya.

Karena hal ini lah, Luluk mengurungkan niat awalnya yang ingin utang berbalik ingin menguasai uang Saiin. Luluk yang gelap mata kemudian mencekik leher Saiin hingga tak bergerak. Mengetahui Saiin telah tewas, Luluk lalu merogoh uang Rp 3 juta Saiin di saku yang sempat ditunjukkan. Tak hanya itu, Luluk juga merampas telepon genggam merek Samsung milik Saiin

Saiin yang telah kaku itu selanjutnya ditinggal begitu saja oleh Luluk yang segera keluar kamar. Ia meninggalkan hotel tersebut dan langsung menggeber motor dengan nopol AE 3412 RY yang dikendarainya. Sesampai di rumah, Luluk selanjutnya pamit ke rumah Sugiono dan Abu Yahmin, paranormal desa setempat. Di sana Luluk lantas menceritakan kejadian usai ngamar di hotel dan berhubungan badan dengan Saiin.

Namun Luluk tak mengakui telah membunuhnya. Ia menyebut Saiin setelah berhubungan badan kejang-kejang dan meninggal karena nafasnya tersengal-sengal serta tak sadarkan diri. Kepada Sugiono dan Abu Yamin, Luluk selanjutnya minta bantuan badannya dipagari secara supranatural. Ia lantas pulang dari rumah Sugino dan Abu Yahmin.

Mayat Saiin sendiri kemudian baru diketahui keesokan harinya pada tanggal 19 April 2016. Saat itu petugas hotel hendak mengingatkan Saiin karena waktu check in telah habis. Namun alangkah terkejutnya petugas karena menemukan Saiin telentang tak bernyawa. Peristiwa ini selanjutnya dilaporkan ke polisi dan langsung melakukan olah TKP. Sedangkan mayat Saiin dievakuasi ke RSUD Soedono untuk diautopsi.

Hasilnya, Saiin meninggal dikarenakan lebam dan patahnya tulang rawan leher sebelah kanan disertai tersumbatnya jalan nafas. Ini akibat trauma benda tumpul keras atau jeratan benda tumpul.

Polisi pun langsung melakukan penyelidikan, sejumlah petugas hotel diperiksa. Dugaan pelaku kemudian mengarah kepada Luluk. Ia selanjutnya ditangkap pada tanggal 23 April 2016 dan menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Madiun.

Kamis, 20 Oktober 2016, hakim ketua Bambang Ekaputra didampingi masing-masing hakim anggota Kadek Kusuma Wardani dan Maulana Rifai menjatuhkan vonis 15 tahun penjara. Luluk yang mendengar putusan ini kemudian pingsan dan dievakuasi ambulans yang telah disiagakan di luar pengadilan.

Kronologi Pembunuhan Angeline Nathania Oleh Rochmad Bagus Apryatna Guru Les Musiknya Sendiri

Angeline Nathania, mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) dibunuh dan jasadnya ditemukan dalam koper. Korban ternyata dibunuh oleh guru les musiknya sendiri bernama Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Kini, pelaku sudah ditangkap polisi. Motif pembunuhan tersebut juga sudah diungkapkan polisi. Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Angeline Nathania atau AN dibunuh oleh guru les musiknya yang berinisial Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Angeline Nathania adalah mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (UBAYA) angkatan 2020. Dikutip dari detikJatim, AN meninggal karena dicekik, kemudian jasadnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang ke jurang Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto.

Peristiwa ini bermula saat AN meninggalkan rumah sejak 3 Mei 2023 dan pergi pamit kuliah. Namun, AN tidak pulang ke rumah selama dua hari hingga orang tuanya melapor ke polisi. Saat dilaporkan hilang, AN membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu dengan nopol L 1893 FY.

“Dilaporkan orang tuanya pada 5 Mei, pengaduan bahwa anaknya hilang pada saat pamit pergi dari rumah untuk kuliah,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6/2023). Setelah menerima laporan itu, Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan. Mereka menerima informasi bahwa korban berada di salah satu apartemen di Surabaya.

Kemudian, polisi mendapat petunjuk rekaman CCTV di apartemen tersebut. Polisi lantas mengidentifikasi siapa sosok yang bersama AN di apartemen itu. “Saat kami pantau di CCTV itu yang paling terakhir bersama korban adalah guru les musik yang diidentifikasi berinisial R,” ungkap Mirzal. Selanjutnya, polisi melacak keberadaan R. R ditemukan di Mojokerto pada tanggal 6 Juni.

“Semua terkait dengan mobil apapun identitas korban sudah hilang. Kami mendalami dan meminta keterangan momen terakhir saat yang bersangkutan bersama korban,” lanjut Mirzal. Saat diinterogasi, R mengaku telah membunuh AN. Mirzal menjelaskan R mencoba menghilangkan jejak usai membunuh.

“Mungkin karena sudah namanya perbuatan pidana apalagi menghilangkan nyawa, dia tergerak untuk memberi tahu kalau sudah membunuh korban. Jenazah dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Pacet,” ungkap Mirzal. Polisi lalu mendatangi lokasi pembuangan mayat di Pacet. Saat itu posisi jenazah ada di jurang sedalam 20 meter dan sulit dikenali.

“Kondisinya sudah sulit untuk dikenali, artinya kami berupaya untuk menindaklanjuti dengan menginformasikan kepada keluarga apakah benar jenazah itu putrinya. Kami dibantu teman-teman dari Polsek di Mojokerto (mengevakuasi jenazah),” sebut Mirzal.

Pria berinisal R tega membunuh Angeline Nathania, mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) angkatan 2020. R telah diamankan oleh polisi. “Saat ini pelaku sudah diamankan, iya (mengakui membunuh). Dari hasil penyelidikan pelaku berinisial R. Ditangkap di daerah Pacet, Mojokerto,” sebut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce menyebut R merupakan guru les musik korban. R adalah warga Surabaya. “Pelaku guru les (musik) korban,” katanya, Kamis (8/6/2023).

Motif Pembunuhan Angeline Nathania

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menjelaskan alasan R membunuh Angeline Nathania, mahasiswi UBAYA. R mengaku sakit hati dengan AN, lalu mencekik leher korban hingga meninggal dunia. “Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban,” ucap Mirzal.

Selain itu, Mirzal menyebut R juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari oleh R dan digadaikan. “Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan,” imbuhnya.

Mirzal mengatakan AN bukan korban mutilasi. Pembunuh berinisial R memasukkan tubuh korban secara utuh ke dalam koper. “Kondisi tertutup (kopernya), jadi jenazah dimasukkan ke koper dalam kondisi tertutup, bukan dimutilasi, tapi utuh dimasukkan dalam koper tapi kondisi utuh,” jelasnya.

Psikopat Sonny Safaat Setelah Bunuh Selingkuhannya Malah Ikut Tahlilan Korban

Wanita di Bangkalan, Jawa Timur, Hotimah (39) menjadi korban pembunuhan dengan sadis dengan luka di leher yang hampir putus. Polisi menyebut pelaku, Sonny Safaat (25) yang kini sudah ditangkap sempat mengikuti tahlilan hingga pemakaman korban. Dilansir detikJatim, Sony ternyata merupakan pria selingkuhan korban. Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya menyebut pelaku awalnya mengajak bertemu korban sebelum melakukan pembunuhan.

“Korban diajak bertemu oleh pelaku. Di saat yang sama, pelaku sudah membawa sebilah pisau,” kata Febri, Jumat (2/6/2023). Febri menyebut Sonny langsung pulang ke rumahnya yang tak jauh dari TKP usai membunuh Hotimah. Setelah jasad korban ditemukan, Sony pun ikut menyaksikan proses evakuasi.

“Ya, pelaku datang juga ke TKP bahkan pelaku masih datang ke tahlilan pertama korban,” imbuhnya. Lebih lanjut, Febri mengatakan pihaknya telah mengamankan barang bukti pisau usai menggeledah rumah pelaku. Jasad Hotimah awalnya ditemukan sang ibu pada Senin (29/5).

Apa yang dilakukan pelaku benar-benar di luar nalar bagi manusia biasa akan tetapi bagi psikopat dan orang narsis hal ini lumrah. Seorang psikopat akan bangga menyaksikan hasil perbuatan kriminal mereka karenanya akan selalu datang untuk menyaksikan pada saat penemuan mayat, ikut membantu proses evakuasi dan penyidikan polisi.

Setelah membunuh korban dia pulang ke rumahnya. Saat warga menemukan jasad korban, pelaku datang ke TKP ikut melihat korban saat dievakuasi. “Ya, pelaku datang juga ke TKP bahkan pelaku masih datang ke tahlilan pertama korban,” imbuhnya.

Saat ini pelaku sudah ditangkap. Polisi menangkap pelaku usai memintai keterangan sejumlah saksi dan memeriksa riwayat komunikasi di ponsel korban. Dari pemeriksaan itu juga diketahui kapan terakhir kali korban bertemu dengan pelaku. Tidak hanya mengamankan pelaku polisi juga melakukan penggeledahan di rumah pelaku dan menemukan barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

“Saat ini korban sudah kami amankan. Kami menemukan barang bukti tersebut (pisau) yang digunakan pelaku untuk membunuh korban itu,” kata Febri. Jenazah Hotimah pertama kali ditemukan oleh ibunya pada Senin (29/5/2023). Saat ditemukan tewas, kondisi korban sangat mengerikan. Ia mengalami luka akibat benda tajam di bagian leher dan perutnya.

Jenazah korban yang tewas mengenaskan itu langsung diautopsi. Dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan dr Edi Suharto saat itu mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara korban meninggal akibat luka gorok di bagian leher. “Terdapat luka di leher diduga luka tersebut diperoleh akibat sayatan senjata tajam. Ya, (hampir putus) kondisinya begitu,” kata Edi.

Polisi pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan itu. Salah satunya dengan memanggil sejumlah saksi termasuk suami korban. “Kami mendalami kasus itu dan memanggil 6 orang saksi, salah satunya suami korban,” ujar Kapolres Bangkalan AKBP Febri saat itu.

Pembunuhan Hotimah (39), wanita di Bangkalan yang tewas dengan leher hampir putus ternyata dilakukan selingkuhannya, Sonny Safaat (25). Hotimah dibunuh karena meminta pertanggungjawaban setelah dihamili Sonny. Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, kasus pembunuhan warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, itu bermotif asmara.

“Dari hasil keterangan saksi maupun tersangka, yang bersangkutan mengaku pacaran, motifnya asmara karena korban ini minta pertanggungjawaban dari pacarnya,” kata Febri, dilansir detikJatim, Kamis (1/6/2023). Febri menyebut, pelaku tak terima saat korban meminta pertanggungjawaban usai dihamili. Sebelum dibunuh, sempat terjadi cekcok antara keduanya.

“Sebelum terjadi pembunuhan memang terjadi peristiwa seperti itu sempat cekcok,” imbuhnya. Sebelum melakukan pembunuhan itu, Sonny sempat mengajak korban untuk bertemu. Pertemuan itu terjadi beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi. Pria itu sudah menyiapkan pisau saat datang menemui korban.

“Korban diajak bertemu oleh pelaku. Di saat yang sama, pelaku sudah membawa sebilah pisau,” imbuhnya. Sebelumnya, polisi memeriksa 6 saksi dalam kasus ini. Salah satunya yakni suami Hotimah.

Istri Tikam Suami Saat Naik Motor Akibat Beda Pendapat Saat Cari Kontrakan Murah

Seorang istri siri tega menikam suami sendiri menggunakan sebilah pisau dapur hingga mengalami luka pada bagian leher dan punggung di Jalan Pengasinan, Periuk, Kota Tangerang. Pasangan Suami Istri (Pasutri) yakni SP (32) dan LH (32) warga Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Suami SP Dalam kondisi terluka, korban meminta tolong warga sekitar usai ditikam oleh istrinya saat di atas sepeda motor.

Melihat korban mengais kesakitan dilihat petugas Polsek Jatiuwung, dipimpin Kapolsek Kompol Donni Bagus Wibisono langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya mengatakan peristiwa penusukan seorang istri terhadap suami sendiri itu terjadi pada Senin, 29 Mei 2023, sekitar pukul 21.00 WIB. “Benar, Kejadiannya perkaranya di Jalan Pengasinan, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, kota tangerang,” katanya dikonfirmasi Rabu (31/5/2023).

Kasus penganiayaan istri terhadap suaminya tersebut diawali dengan cekcok mulut diantara keduanya, dimana saat itu pasangan suami-istri itu tengah berboncengan mengunakan sepeda motor untuk mencari rumah kontrakan. “Ditengah perjalanan saat mencari rumah kontrakan, terjadi cekcok mulut dan secara tiba-tiba pelaku LH yang merupakan istri korban melukai leher dan menusuk punggung korban menggunakan pisau dapur hingga terluka,” ungkap kapolres.

“Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Jatiuwung karena diduga keras telah melakukan penganiayaan berat dan melanggar pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun,” pungkasnya.

Terlibat cekcok saat berkendara, seorang istri tega menusuk suaminya menggunakan sebilah pisau yang dibawanya hingga menyebabkan luka tusuk pada bagian leher dan punggung. SP (32) dan LH (32) merupakan pasangan suami-istri dengan status nikah sirih, mereka merupakan warga Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya mengatakan peristiwa penusukan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya itu terjadi pada Senin, 29 Mei 2023, sekitar pukul 21.00 WIB. “Benar, Kejadiannya perkaranya di Jalan Pengasinan, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, kota tangerang,” katanya, Selasa (31/5).

Menurut Zain, kasus penganiayaan istri terhadap suaminya tersebut diawali dengan cekcok mulut diantara keduanya, dimana saat itu pasangan suami-istri itu tengah berboncengan mengunakan sepeda motor untuk mencari rumah kontrakan. “Ditengah perjalanan saat mencari rumah kontrakan, terjadi cekcok mulut dan secara tiba-tiba pelaku LH yang merupakan istri korban melukai leher dan menusuk punggung korban menggunakan pisau dapur hingga terluka,” ungkapnya.

Dalam kondisi terluka, korban meminta tolong warga sekitar, selanjutnya Polsek Jatiuwung, dipimpin Kapolsek Kompol Donni Bagus Wibisono langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

“Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan Unit Reskrim Polsek Jatiuwung karena diduga keras telah melakukan penganiayaan berat dan melanggar pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun,” pungkasnya

Kronologi Lengkap Pembantu Diperkosa Hingga Hamil Malah Jadi Tersangka

Seorang asisten rumah tangga (ART) di Bengkulu berinisial IO ditetapkan tersangka usai dilaporkan majikannya atas dugaan persetubuhan dengan anak di bawah umur. Saat ini IO sudah melahirkan dan sang bayi sudah berusia 6 bulan. Sebelumnya kasus IO yang hamil dengan anak majikannya yang masih berusia 17 tahun tersebut sempat viral usai ia mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris, Desember 2022 silam. Kasus berlanjut usai pihak majikannya melapor ke polisi hingga IO ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Mei 2023 lalu.

Pihak keluarga IO pun melakukan aksi protes atas penetapan IO sebagai tersangka di depan Mapolda Bengkulu. Mereka menuntut pencabutan status tersangka tersebut. Lendro Mediansyah, kakak IO, menyebut adiknya merupakan korban pemerkosaan oleh anak majikannya. Pihaknya sendiri sempat melaporkan anak majikan IO ke polisi, namun menurutnya laporan tersebut tak dilanjuti polisi.

“Adik kami ini korban perkosaan, tapi laporan kami tidak ditindaklanjuti penyidik. Justru laporan anak majikan yang diproses dan adik kami dijadikan tersangka atas tuduhan persetubuhan di bawah umur,” kata Lendro ditemui di lokasi, Selasa (30/5/2023).

IO Ditetapkan tersangka pada 22 Mei 2023 lalu dan dijadwalkan menjalani pemeriksaan pertama, Selasa (30/5/2023). Pihak keluarga meminta agar status tersangka IO dicabut dan anak majikannya diperiksa. “Kami hanya minta keadilan atas adik kami. Adik kami telah melahirkan atas peristiwa tersebut, kami berharap laporan yang pernah kami buat agar bisa segera ditindaklanjuti,” tutupnya.

Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Anuardi menjelaskan, pihaknya masih memeriksa tersangka IO dalam kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur. “Tersangka IO telah ditetapkan tersangka persetubuhan anak di bawah umur, dan untuk laporan tersangka masih dalam penyidikan,” jelas Anuardi.

Sebelumnya, IO melaporkan nasibnya ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pada 30 September 2022 sebagai korban pemerkosaan oleh anak majikannya. “Kejadiannya berawal waktu dia kerja sebagai ART/pengasuh anak diduga dia diperkosa oleh anak majikan yang baru berumur sekitar 17 tahunan, dengan cara dipaksa di ruang karaoke (dalam rumah),” tulis Hotman Paris dalam unggahannya 4 Desember 2022 lalu.

Namun, IO dilaporkan balik oleh majikannya atas tuduhan persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Kuasa hukum IO Ranggi Setiyadi mengatakan, kliennya telah melapor ke pihak unit perlindungan perempuan dan anak milik Pemkot Bengkulu dan tak direspons. Setelah itu, pihaknya kemudian membuat laporan ke Polda Bengkulu pada September 2022.

Kemudian setelah berkonsultasi dua jam, pihak Polda Bengkulu mengaku tidak bisa menindaklanjuti kasus tersebut dengan alasan bukti tidak kuat. “Selang beberapa minggu, sekitar dua minggu lalu, ada panggilan dari Polda Bengkulu terkait laporan si anak majikan tersebut. Saat ini korban posisinya menjadi terlapor dan perkara ini sampai sekarang masih berjalan. Ini kabarnya hari Selasa ini akan diperiksa lagi, kok laporan kita ditolak, mereka diterima,” katanya beberapa waktu lalu.

Kuasa hukum tersangka IO, ART yang mengaku dihamili majikan, mempertanyakan dua alat bukti yang menyebabkan IO ditetapkan sebagai tersangka. Pihaknya akan menguji dua alat bukti tersebut pada proses persidangan di pengadilan nanti. Syaiful Anwar selaku kuasa hukum tersangka mengaku terkejut atas penetapan kliennya IO sebagai tersangka dengan tuduhan persetubuhan anak di bawah umur. Pasalnya, dia mengklaim bahwa pihak IO lebih dulu melayangkan laporan ke Polda Bengkulu.

Informasi yang didapat detikSumbagsel, IO melaporkan kasusnya pada 30 September 2022. Sementara pihak anak majikan baru memasukkan laporan pada 29 Oktober 2022, atau berselang sekitar satu bulan dari laporan IO.

“Kami tidak mengetahui dua alat bukti apa yang menyebabkan IO menjadi tersangka. Nanti kita akan uji di persidangan sekuat apa dua alat bukti tersebut,” kata Syaiful, Rabu (31/5/2023). Syaiful menyayangkan penetapan tersangka setelah kasus bergulir sekitar 8 bulan sejak laporan pertama. Menurutnya, penyidik terlalu tiba-tiba menetapkan IO sebagai tersangka padahal IO adalah korban.

“Awalnya kita yang melaporkan anak majikan memperkosa ART, tapi malah dilapor balik. Dan laporan balik itu yang direspon, bukan laporan kami pertama kali. Ada apa ini? Ke mana laporan kami?” tutur Syaiful.

Sementara itu penasehat hukum (PH) anak majikan, Ana Tasia Pase mengungkapkan, keputusan polisi menetapkan IO menjadi tersangka sudah benar dan sesuai prosedur berlaku. Ia menegaskan bahwa korban adalah anak majikan yang saat itu masih berusia 17 tahun. “Penetapan tersangka ini sudah benar, karena tersangka telah melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur dan itu yang menjadi dasar laporan kami,” tutup Ana.

Sebelumnya, keluarga tersangka melakukan aksi membentang sejumlah tulisan kekecewaan terhadap penetapan tersangka di depan Mapolda Bengkulu. Mereka kecewa karena menilai tersangka sebenarnya adalah korban dan telah melahirkan anak.

Cara Mbah Slamet Asal Banjarnegara Penganda Uang Yang Bunuh 10 Mangsanya Tanpa Ketahuan Selama 22 Tahun

Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara mengaku membunuh 10 orang sejak tahun 2020. Pria bernama asli Slamet Tohari (45) asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, itu mengaku sampai lupa nama korban-korbannya. Sembilan korban di antaranya tinggal rangka. “Jadi dari pengakuan tersangka 10 orang (korbannya). Ini sesuai dengan jenazah korban yang kami temukan,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di Mapolres Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

“Aksi yang dilakukan tersangka ini mulai dari tahun 2020. Makanya beberapa korban saat ditemukan berupa tulang belulang,” imbuh Hendri. Hendri mengatakan dari 10 korban itu, baru satu korban yang sudah teridentifikasi. Yaitu korban yang berinisial PO (53), pria asal Sukabumi, Jawa Barat. Jenazah PO sudah dijemput pihak keluarganya pada Senin (3/4) malam.

Demi menggali identitas para korban lain, Hendri telah menginterogasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet. “Dari tersangka belum bisa mengingat nama-nama korban. Tetapi kalau asalnya (korban) mana saja masih ingat. Yakni ada yang dari Tasikmalaya, Palembang, Jogja dan Jakarta. Untuk Tasikmalaya ada dua korban,” ungkap Hendri. Jenazah 10 korban Mbah Slamet itu sudah diautopsi. Namun, Hendri mengaku belum menerima hasil dari autopsi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, penangkapan Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet menggegerkan warga. Pria ini mengaku sebagai dukun pengganda uang yang merayu korbannya melalui Facebook. Mbah Slamet ditangkap usai diduga meracuni korbannya yang tertipu, yaitu PO (53), pria asal Sukabumi. Korban ini diketahui dikubur di ladangnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Pengungkapan ini membongkar fakta mengerikan. Polisi menemukan ‘kuburan massal’ di ladang Mbah Slamet, yang diduga merupakan para korban aksi keji dukun palsu pengganda uang Banjarnegara ini.

Penangkapan Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet menggegerkan warga. Pria ini mengaku sebagai dukun pengganda uang yang merayu korbannya melalui Facebook. Mbah Slamet ditangkap usai diduga meracun korbannya yang tertipu. Korban ini diketahui dikubur di ladangnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Pengungkapan ini membongkar fakta mengerikan. Polisi menemukan ‘kuburan massal’ di ladang Mbah Slamet, yang diduga merupakan para korban aksi keji dukun palsu ini. Berikut 9 fakta kejinya aksi Mbah Slamet.

Awal Terungkapnya Kasus
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kasus ini terungkap setelah anak korban PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Anak berinisial GE ini melapor karena bapaknya tidak kunjung pulang. Mengaku Dukun Pengganda Uang. Hendri mengungkapkan korban menemui pelaku di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, karena berniat menggandakan uang. Informasi tentang penggandaan uang itu dia peroleh dari postingan di Facebook.

Korban disebut sudah beberapa kali memberikan mahar kepada pelaku. Namun uang yang dijanjikan pelaku tidak kunjung diberikan. “Korban sudah memberikan mahar berkali-kali. Kemudian korban berusaha menagih karena yang katanya bisa menggandakan uang tapi tidak diberikan,” jelasnya. Pelaku yang kesal terhadap korban kemudian memberikan minuman yang dicampur racun ikan. Dalihnya sebagai ritual. “Korban diberi minuman yang sudah diberi obat potas. Alasannya minuman itu untuk ritual. Kemudian setelah korban tewas, dikubur di jalan setapak menuju hutan,” ujarnya.

Tangan Kanan Mbah Slamet Ditangkap
Polisi juga menangkap si tangan kanan ST, yakni BS. BS bertugas mengiklankan ST sebagai pengganda uang. “BS ini yang memposting di media sosial, dan yang mempertemukan korban ke pelaku,’ tambahnya. Janjikan Uang Rp 5 M kepada korban, PO (53) Mbah Slamet menjanjikan akan memberikan uang Rp 5 miliar. Mbah Slamet mengaku korban PO sudah memberikan uang Rp 70 juta kepadanya. Dari jumlah tersebut, korban dijanjikan akan diberikan uang Rp 5 miliar. Dari jumlah tersebut, pelaku mengaku sempat memberikan uang kepada korban sebanyak Rp 11 juta. Selain itu korban tidak pernah lagi diberikan uang.

“Korban pernah diberi uang Rp 11 juta. Setelah itu tidak lagi,” jelas Slamet.

Polisi Temukan Kuburan Massal
Jumlah korban kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara bertambah. Polisi kembali menemukan 10 mayat korban di kebun milik tersangka. Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Sat Reskrim Polres Banjarnegara kembali melakukan penggalian di kebun milik pelaku. Berbekal informasi yang diberikan pelaku, penggalian dilakukan di sekitar lokasi korban PO warga Sukabumi Jawa Barat.

Hasilnya, hingga pukul 15.00 WIB, polisi menemukan 10 mayat yang dikubur di lahan milik pelaku ST. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, beberapa mayat dikubur dalam satu lubang. Beberapa mayat diperkirakan sudah dikubur dalam waktu lama. Lantaran kondisi mayat tinggal tulang. Polisi hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman perihal jumlah korban ST.

“Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/4). Istri Mbah Slamet Ngaku Ditelantarkan Ditemui di rumahnya istri Slamet Tohari, Sanem, mengaku tidak mengetahui aksi yang dilakukan suaminya tersebut. Bahkan, ia mengaku sudah ditelantarkan dalam satu tahun terakhir.

“Sudah satu tahun ini malah saya ditelantarkan sama suami,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (3/4). Ia bahkan mengaku tidak mengetahui pekerjaan pasti suaminya. Menurutnya suaminya banyak bekerja di jalanan. “Pekerjaan tidak jelas. Setahu saya bekerjanya di jalanan. Jadi aktivitasnya apa saya tidak tahu,” ucapnya.

Tim DVI Polda Jateng Diterjunkan
Polisi menemukan 10 mayat korban aksi sadis Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang palsu di Banjarnegara. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng diterjunkan untuk mengidentifikasi korban. “Sepuluh jenazah masih penyelidikan, malam ini akan diidentifikasi tim DVI Polda Jateng,” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal lewat pesan singkat, Senin (3/4/2023). 10 mayat itu ditemukan dikubur di lahan milik Mbah Slamet di perbukitan, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa. “Dari jumlah kerangka yang diketemukan diperkirakan ada 10 yang masih proses identifikasi,” jelas Iqbal.

Hilangnya PO (53) pria asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi kunci terbongkarnya aksi sadis Slamet Tohari (45) dukun pengganda uang asal Banjarnegara membunuh para korbannya. PO sempat mengirimkan pesan terakhir kepada sang anak yang menjadi petunjuk utama terbongkarnya kasus ini. PO ditemukan tewas pada Sabtu (1/4) di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Korban ditemukan di kubur di pinggiran hutan.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan korban PO sempat menemui Slamet Tohari, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, bersama anaknya GE. Mereka datang ke Banjarnegara pada Juli 2022 dengan menggunakan bus. “Jadi pada bulan Juli tahun lalu, korban bersama anaknya menemui pelaku di Desa Balun. Mereka datang bersama dengan naik bus,” ujar Hendri saat pers release di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Usai pertemuan tersebut, keduanya kembali pulang ke Sukabumi. Namun korban kembali mendatangi dukun pengganda uang itu pada 20 Maret 2023. “Korban kembali menemui pelaku di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa. Tapi kali ini datang sendiri. Anaknya tidak ikut,” kata dia.

Dua hari kemudian, pada 23 Maret 2023, korban sempat mengirim pesan kepada anaknya. Dalam pesan tersebut korban menyampaikan jika tengah di rumah pelaku. Korban juga meminta agar anaknya mencarinya bersama aparat jika dirinya sudah tidak bisa dihubungi. “Nah pada tanggal 23 Maret, korban sempat komunikasi dengan anaknya. Menyampaikan kalau korban sedang di rumah pelaku. Dan pada esok harinya, korban sudah tidak bisa dihubungi,” jelasnya. Berbekal pesan yang disampaikan korban, GE anak korban kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap Slamet Tohari.

“Dari keterangan pelaku, ternyata korban yang merupakan warga asal Sukabumi sudah tewas dan dikubur di lahan milik pelaku. Di perbukitan dekat hutan,” ungkapnya. Pengungkapan ini ternyata berujung ditemukannya mayat-mayat lain yang diduga merupakan korban Mbah Slamet. Setidaknya 10 mayat ditemukan di ladang milik Mbah Slam

Supir Angkot Serang Balaraja Perkosa dan Bunuh Penumpang Wanita

Polisi melumpuhkan 2 pelaku perampokan dan pemerkosaan wanita di Balaraja, Tangerang, dengan timah panas. Keduanya ditembak di bagian kaki karena melawan saat hendak dibawa. “Pelaku melakukan perlawanan dengan cara menabrakkan diri motor yang dibawanya kepada penyidik di lapangan. Setelah itu, mencoba melarikan diri sehingga dilakukan pelumpuhan,” ujar Kapolres Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho di Mapolresta Tangerang, Selasa (25/1/2022).

Zain menuturkan keduanya ditembak di bagian kakinya agar dapat dilakukan penangkapan. Kedua pelaku yang berinisial IS (22) dan GG (24) ditangkap di dua lokasi berbeda.

“Keduanya kita lumpuhkan dengan tembakan di kakinya. Satu di Tigaraksa, satu di Balaraja,” tambah Zain.

Diketahui kedua pelaku ini melakukan perbuatan sadis pemerkosaan dan perampokan kepada seorang karyawati yang sedang naik angkot yang di dalamnya ada kedua pelaku ini. Zain mengatakan GG bertindak sebagai kernet angkot sementara IS berperan sebagai sopir. Dia menyebutkan peristiwa itu terjadi pada 20 Januari 2022. Korban saat itu hendak menjemput ibunya. Namun, dalam perjalanan saat itu angkot tersebut berhenti untuk mengisi bensin.

“Pada saat itu korban naik mobil angkot jurusan Serang-Balaraja. Dan sesaat dalam mobil angkot hanya ada 3 orang, di antaranya sopir, kernet dan korban, setelah mengisi BBM di salah satu SPBU tiba tiba kernet menutup pintu angkutan tersebut,” tambah Zain.

Setelah itu, korban SP menerima kekerasan berupa pemukulan menggunakan benda tumpul. Seusai menerima pemukulan korban mengalami pingsan. “Pelaku yang bertugas sebagai supir di perkosa dengan cara berulangkali. Selain itu barang-barang korban pun di ambil oleh pelaku,” ungkap Zain.

Untuk menghilangkan jejak para pelaku mencoba melakukan pembunuhan kepada korban. Seusai itu, korban dibuang ke Sungai Ciujung.

“Pelaku berusaha untuk membunuh korban dengan cara dicekik, dipukul menggunakan ban serep mobil dan bangku kernet mobil. Dalam kondisi korban tidak sadarkan diri, dan disangka sudah meninggal para pelaku membuang korban tepatnya di Jembatan Tirtayasa atau di atas sungai Ciujung,” ucap Zain. Namun, saat itu korban belum meninggal dunia malah sadarkan diri saat dibuang ke Sungai Ciujung. Ketika itu, korban berusaha berenang ke tepian untuk menyelamatkan dirinya.

“Allhamdulillah korban pada saat di sungai langsung sadar dan berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir sungai. Dengan bersamaan, korban diketahui oleh masyarakat sekitar dan langsung di selamatkan,” tuturnya. Kata Zain, motif kedua pelaku mengincar harta korban dan ingin memperkosa korban. Atas perbuatan para pelaku kita sangkakan dengan pasal berlapis atas kekerasan, pemerkosaan dan percobaan pembunuhan baik direncanakan atau tidak direncanakan.

“Hasil pemeriksaan motifnya diketahui ingin mengincar harta korban dan ingin memperkosa korban. Pasal 365, 285, Pasal 340 dan pasal 338 Junto KUHP dengan ancaman hukuman mati,” jelasnya.

Lamaran Ditolak … Psikopat Bunuh dan Bakar Kekasihnya

Misteri di balik geger pembakaran terhadap mayat SZ (19) di Cisauk, Tangerang terungkap. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi karena urusan lamaran yang ditolak. Sebelumnya, jasad SZ ditemukan di sebuah kebun pada Jumat (9/7) pagi. Lokasi itu tergolong sepi dan jauh dari permukiman warga.

Polres Tangsel ketika itu langsung ini berkoordinasi dengan Labfor Polri untuk mengungkap identitasnya. “Identitas korban masih dalam pemeriksaan Labfor Polri,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin. Polisi pun bergerak. Polisi menangkap dua orang diduga pelaku pembakaran mayat itu.

Dua pelaku itu berinisial DS alias E (20) dan US alias U (42). Keduanya ditangkap di tempat tinggal pelaku di Cibogo, Cisauk. E dan U ditangkap pada Jumat (9/7), pukul 23.00 WIB. Keduanya pun diperiksa intensif oleh polisi.

Polisi menyebut pelaku sempat melamar korban namun ditolak pihak keluarga korban. “Motif sakit hari terhadap korban dan keluarga korban. Tersangka 1 pernah menjalin hubungan dengan korban dan pada saat melamar korban, tersangka beserta keluarganya ditolak keluarga korban,” tutur Iman.

Perempuan berinisial SZ (19) di Cisauk, Tangerang Selatan, dibakar dua orang pria gara-gara menolak lamaran salah seorang pelaku. Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai kasus pembunuhan semacam ini diduga karena pelaku mengalami agresi amarah. “Terbayang rasa malu dan kecewa plus marah si pelaku. Ini dikategori sebagai agresi amarah,” kata Reza kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).

Dia menyebut pelaku sadis membunuh korban karena amarah. Menurutnya, pelaku membakar korban hingga tewas merupakan cara untuk melegakan batinnya. “Kekerasan, dalam hal ini pembunuhan ditujukan sebagai cara untuk melegakan batin yang dianggap sebanding dengan perasaan yang dialami tersangka,” ucapnya.

Di sisi lain, Reza menilai masih ada teka-teki yang belum terungkap dalam kasus pembunuhan ini. Dia meminta polisi menjelaskan secara lebih rinci. “Apakah pembakaran merupakan ekspresi susulan untuk menuntaskan amarah yang seolah tidak akan reda jika ‘sebatas’ menghabisi korban? Adakah kemungkinan pembakaran justru agresi instrumental untuk menghilangkan barang bukti?,” ujarnya.

“Apa hubungan dan peran kedua TSK? Ini pembunuhan, pembunuhan berencana, atau penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas lalu jasadnya coba dihilangkan?,” tambahnya. Dalam kasus ini, jasad korban ditemukan di sebuah kebun pada Jumat (9/7) pagi. Lokasi itu tergolong sepi dan jauh dari permukiman warga.

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil meringkus terduga pelaku berinisial DS alias E (20) dan US alias U (42). Keduanya diamankan di tempat tinggal pelaku di Cibogo, Cisauk, pada Jumat (9/7) pukul 23.00 WIB. Polisi menyebut pelaku sempat melamar korban namun ditolak pihak keluarga korban. “Motif sakit hari terhadap korban dan keluarga korban. Tersangka 1 pernah menjalin hubungan dengan korban dan pada saat melamar korban, tersangka beserta keluarganya ditolak keluarga korban,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin, kepada wartawan, Minggu (11/7).

Penemuan sesosok mayat di kebun di Cisauk, Kabupaten Tangerang, membuat geger warga. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin membenarkan adanya penemuan mayat itu. Iman menduga mayat itu korban pembunuhan. “Iya (korban pembunuhan). Saat ini sedang dalam penyelidikan,” kata Iman saat dihubungi detikcom, Sabtu (10/7/2021).

Iman mengatakan jasad tersebut ditemukan di sebuah kebun pada Jumat (9/7) pagi. Lokasi itu tergolong sepi dan jauh dari permukiman warga.

Identitas Belum Diketahui
Hingga saat ini belum diketahui identitas maupun jenis kelamin mayat tersebut. Polres Tangsel saat ini berkoordinasi dengan Labfor Polri untuk mengungkap identitasnya. “Identitas korban masih dalam pemeriksaan Labfor Polri,” katanya. Sejumlah saksi telah diperiksa polisi saat ini. Iman menyebut pihaknya tengah berupaya mengungkap pelaku kasus pembunuhan disertai pembakaran tersebut. “Tim Reskrim Tangsel, penyidik sedang bekerja untuk segera menangkap pelakunya,” pungkas Iman.