AL (19) masih menjalani perawatan intensif di RS Royal Taruma akibat air keras yang disiramkan mantan pacarnya Riki Halim Levin (23) di kamar kos di Jalan U, Palmerah, Jakarta Barat. Di dalam kamar kos mahasiswi jurusan Manajemen tersebut masih terlihat sisa-sisa air keras yang menimbulkan bercak warna kuning.
Pantuan detikcom, Rabu (9/10/2013), di kamar kos yang berukuran 3×4 meter terlihat banyak bercak-bercak warna kuning sisa air keras. Bercak-bercak kuning tersebut paling banyak terlihat di kasur lipat warna merah yang berada tepat di depan pintu masuk kamar.
Bercak kuning sisa air keras juga terlihat pada dispenser yang ada di belakang pintu dan televisi yang berada di sebelah kanan pintu. Lantai di dalam kamar tersebut juga terlihat kotor bekas cairan. Terlihat juga belum ada police line di depan kamar korban. Kunci kamar masih dipegang oleh penjaga kos berlantai 4 tersebut.
Menurut penjaga kos, Amink, saat kejadian dirinya sedang makan bubur ayam di depan kos. Dirinya sempat curiga ada seorang lelaki yang tiba-tiba lari dari dalam kos, tapi tidak sempat bertanya kenapa orang tersebut lari. “Saya lihat dia lari, terus balik lagi tapi pas lihat tukang sampah turun dari lantai dua kos, pelaku lari lagi. Lalu, tukang sampah tersebut panggil-panggil saya bahwa ada penghuni kos yang butuh bantuan,” ujar Amink.
Amink menceritakan, saat melihat korban dia langsung tahu bahwa korban tersiram cairan kimia. “Dari baunya saya tahu, oleh karena itu saya langsung bawa korban ke kamar mandi dan men-shower wajah dan terutama matanya karena dia mengeluh tidak bisa buka matanya,” imbuh Amink. Dalam kasus ini, pelaku masih dalam pengejaran polisi. Diduga pelaku marah karena korban tidak mau diajak balikan. Akibat penyiraman air keras itu AL menderita luka di bagian wajah, tangan dan kakinya.
Pelaku penyiraman air keras terhadap mahasiswi Binus, Ricky Halim Levin (23), sampai sekarang belum juga bisa ditangkap. Untuk itu, Polisi juga meminta bantuan jasa paranormal untuk mengetahui keberadaan pelaku. “Kita juga sudah mencoba menggunakan jasa indigo. Dari infonya, kepalanya sudah dibotakin,” kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah Sigit Kumono, Kamis (10/10/2013).
Sigit mengatakan, polisi juga telah mengumpulkan semua data mengenai pelaku dari aku sosial media miliknya. Dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Barat.”Kasus ini ditangani Reskrim Polres Jakbar,” ujar Sigit.Sebelumnya, menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi, Tim Pemburu Preman Polres Jakarta Barat siap membantu mencari pelaku. “Kita akan bantu polsek untuk mencari pelaku,” ujar Hengki Haryadi, Selasa (8/10).
Sedangkan Kakak Korban, Fuad Hamdani, mengatakan pelaku memiliki tinggi 170 cm, berbadan kurus dan berkulit putih. “Namun, kata teman-temannya pelaku tempramen dan suka bohong,” ujar Fuad. Hingga kini mahasiswi Binus AL (19) yang menjadi korban penyiraman air keras oleh mantan pacarnya itu masih menjalani pengobatan di RS Royal Taruma. AL menderita luka di bagaian wajah akibat penyiraman air keras tersebut.
Mahasiswi Binus AL (19) yang menjadi korban penyiraman air keras oleh mantan pacarnya masih menjalani pengobatan intensif di RS Royal Taruma. Menurut kakak korban, Fuad Hamdani, korban saat ini mentalnya masih terguncang.
“Kata dokter adik saya kena luka bakar grade 3 tapi itu masih dugaan awal. Tapi yang tidak kalah mengkhawatirkan ya mentalnya yang masih terguncang,” ujar Fuad kepada wartawan saat berbincang di RS Royal Taruma, Tanjung Duren, Jakbar, Senin (7/10/2013).Fuad mengatakan, dari hasil pemeriksaan untuk organ dalam tidak masalah. Namun, kedua matanya saat ini bengkak akibat terkena air keras tersebut.
“Untuk kedua matanya masih harus di terapi terus. Semoga tidak terjadi apa untuk kedepannya,” ujar Fuad yang tampak sedih saat menceritakan kondisi adiknya.Fuad dan keluarga berharap adiknya tersebut bisa segera sembuh dan pelaku segera ditangkap. “Mohon doanya ya semoga lekas sembuh. Dan yang terpenting pelaku cepat ditangkap,” imbuh Fuad.
Mahasiswi Binus jurusan manajemen LD (19) menjadi korban tindak penyiraman air keras yang dilakukan oleh Riki Halim Levin (23), mantan kekasihnya. Sebelum terjadi penyiraman air keras, pelaku sering datang ke tempat kos korban dan mengaku sebagai pengantar makanan.
“Itu katanya mantannya, pernah beberapa kali ke sini ngaku-ngaku pengantar makanan. Tapi gak pernah ketemu korban,” ujar Merlina salah satu penghuni kos saat ditemui di kosan korban di Palmerah, Jakarta Barat, Senin (7/10/2013). Merlina mengatakan, saat datang pelaku memakai kaos dan terlihat santai. “Tapi setelah itu dia lari kenceng banget. Saya gak lihat dia pake motor apa tidak,” ujar Merlina. Penjaga kos, Danu mengatakan pagi itu keadaan kos memang lagi sepi. Jadi tidak melihat pelaku masuk dan keluar dari tempat kos itu.
“Yang punya kos lagi ngopi di warung depan. Tiba-tiba ada minta tolong dan pelakunya sudah kabur. Tapi pas ada tukang sampah, sempat lihat pelaku tapi gak ketangkap. Itu kalau ketahuan bisa dihajar sama warga,” ujar Danu. Danu mengatakan, sebelumnya belum ada kejadian kayak. Korban juga belum satu bulan tinggal disini. “Waktu baru pindahan orang itu (pelaku) kesini. Nanya nyari korban. Waktu itu dia nanya sama saya. Sudah dua kali ke sini,” imbuh Danu.
Mahasiswi Binus yang menjadi korban penyiraman air keras masih menjalani perawatan di rumah sakit atas luka bakar yang dialaminya. Keluarga korban masih mengharapkan adanya itikad baik dari keluarga pelaku yang merupakan mantan kekasih korban. “Sampai saat ini, belum ada itikad baik, belum ada permintaan maaf,” ucap kakak korban, Fuad saat dihubungi, Selasa (8/10/2013).
Fuad sendiri mengaku tidak begitu mengenal pelaku karena hanya sempat bertemu 2 kali. Hubungan asmara antara adiknya dengan pelaku memang hanya berjalan singkat selama 2 bulan. Lebih lanjut dia menuturkan, kondisi adiknya sedikit mengalami kemajuan. Luka yang paling mengkhawatirkan adalah di bagian mata korban yang juga terkena cipratan air keras. Namun, dokter menyatakan ada kemungkinan untuk pulih.
“Kata dokter, untuk mata ada kemungkinan recovery,” terangnya. Fuad meminta doa agar adiknya bisa sembuh. Serta agar pelaku yang kini masih dalam pengejaran, bisa segera tertangkap. Keluarga korban juga tetap terbuka untuk menyambut itikad baik pelaku dan keluarganya. “Harusnya ada itikad baik. Tapi kalau enggak, ya enggak apa-apa,” tandasnya.
Dalam kasus ini, pelaku yang diketahui bernama Riki Halim Levin (23) mendatangi kost korban di Palmerah, Jakarta Barat dan menyiramkan air keras ke tubuh korban. Pelaku yang juga mantan kekasih korban ini masih dalam pengejaran polisi. Diduga pelaku marah karena korban tidak mau diajak balikan.
Polsek Palmerah masih terus mencari Riki Halim Levin (23) pelaku penyiraman air keras ke wajah mantan pacarnya Mahasiswi Binus AL (19). Supaya segera tertangkap Tim Pemburu Preman Polres Jakarta Barat siap membantu mencari pelaku. “Kita akan back up polsek untuk mencari pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi, Selasa (8/10/2013).
Sebelumnya, kaka korban Fuad Hamdani mengatakan, pelaku memiliki wawasan yang luas dan sopan. Pelaku juga memiliki ciri-ciri tinggi 170 cm, kulit putih, berbadan kurus. “Namun, kata teman-temannya pelaku tempramen dan suka bohong,” ujar Fuad. Fuad mengatakan, terakhir pelaku bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan asuransi swasta. Tapi menurut Fuad, pelaku sudah dipecat. “Dan sekarang saya tidak tahu dia kerja dimana,” imbuh Fuad.
Unsur air keras yang disiramkan Riki Halim Levin (23) kepada mahasiswi Binus di kostan korban di korban disiram air keras di kosnya di Jalan U No 7B, Rt 09/ Rw 15, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (3/10) lalu masih diteliti. Baju korban yang rusak akibat cairan tersebut dibawa ke Labfor untuk penelitian selanjutnya.
“Masih kita selidiki untuk jenis cairan kimianya dan dapat dari mana juga ini msh kita selidiki karena RH (Riki Halim) belum tertangkap. Pakaian korban sudah dikirim ke labfor untuk ketahui jenisnya,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Rikwanto mengatakan, saat ini penyidik sudha memeriksa 4 orang saksi yang merupakan teman kost korban dan juga keluarganya. Polisi akan mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi lain. Selanjutnya, Rikwanto mengatakan, pihaknya masih mencari Riki. Polisi, kata dia, sudah mencari Riki di rumah ibunya di Pademangan, Jakarta Utara dan di rumah ayahnya di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
“Tetapi tidak ada di dua rumah orang tuanya itu,” kata Rikwanto. Seorang mahasiswi Binus menderita luka bakar di bagian wajah karena disiram air keras oleh mantan pacarnya Riki Halim Levin (23). Akibatnya mahasiswi itu harus menjalani operasi di Rumah Sakit Royal Taruma.
Peristiwa itu dilakukan pelaku karena sakit hati lantaran ditolak bekali-kali oleh korban untuk kembali menjalin hubungan. Pelaku kemudian mendatangi kostan korban, berpura-pura mengantarkan minuman. Saat di depan kamar kost korban, pelaku kemudian mengetuk-ngetuk pintu kamar. Setelah korban membukakan pintu kamar, pelaku kemudian menyiramkan minuman yang sudah diisi air keras itu.