Pemuka agama di Kabupaten Nganjuk Jatim, berinisial AK (50) alias Gus Put terkenal sebagai ahli spiritual dan bidang agama. Ratusan jamaahnya, datang untuk berguru di sebuah masjid di depan rumahnya. Namun sejak perbuatan cabulnya pada 3 putri kandungnya terungkap, aktivitas pengajian berhenti total.
Salah seorang tetangga Gus Put yang bernama Slamet (41) yang ditemui, Kamis (15/8/2013) mengatakan, sejak dilaporkan ke polisi sekitar awal Juli 2013 lalu, aktivitas pengajian di masjid dan rumah sepi. Bahkan masjid yang berdiri kokoh itu, bak bangunan kosong.
Sebelum Gus Put dilaporkan telah berbuat cabul kepada ketiga putrid kandungnya ini, masjid dan rumahnya ramai dikunjungi warga dan jamaah. Namun kini, akses jalan ke rumahnya pun enggan dilalui warga. “Biasanya warga ke sawah lewat depan rumahnya itu. Namun kini warga yang ke sawah enggan lewat jalan itu. Entah apa sebabnya, saya juga tak berani lewat situ,” ungkap pria ini.
Berdasarkan pantauan akses jalan menuju rumah Gus Put memang sangat sepi. Jalan selebar 4 meter tak beraspal ini sepi dari petani yang berjalan menuju sawah. Bahkan sejumlah petani memilih jalan lain menuju areal persawahan. Rumah yang dikelilingi pohon bambu ini juga berpagar beton. Saat di lokasi, terlihat dua pemuda berpeci putih dan hitam duduk di gazebo depan rumah. Bahkan dua pemuda ini melarang detikcom yang hendak masuk ke dalam rumah Gus Put.
Gus Put tengah dicari polisi. Polres Nganjuk akan memeriksanya terkait laporan putri kandungnya yang masih duduk di bangku SMA. Sang anak melapor kerap disetubuhi ayahnya. Padahal sang ayah sudah memiliki 3 istri. Polres Nganjuk baru menerima satu laporan dugaan tindakan asusila yang dilakukan pemuka agama di Nganjuk, Jatim berinisial AK (50). Pihak kepolisian menegaskan, tidak menutup kemungkinan, korban masih ada tapi belum melapor.
“Sejauh ini masih ada seorang korban yang melapor. Korban satu ini adalah putri kadungnya sendiri,” kata Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Anton Prasetya, Kamis (15/8/2013). Data yang diperoleh dari Polres Nganjuk, kasus yang dilakukan AK terhadap putri kandungnya ini dilaporkan pada 27 Juni 2013 lalu. Saat melapor, korban ditemani ibunya berinisial P.
“Saat melapor, korban ditemani ibunya,” ujarnya. Sementara Kanit Reskrim Polres Nganjuk Iptu Asful mengatakan, memang AK mempunyai 3 anak. Putri yang pertama, menjadi korban persetubuhan bapaknya sendiri. Namun dirinya belum mendapat laporan jika korban ada 3 orang. “Memang tak menutup kemungkinan korbannya ada 3, itu informasi yang berkembang di masyarakat. Namun sementara ini yang melapor hanya seorang korban,” kata Asful saat ditemui di ruangannya.
Asful mejelaskan, informasi yang berkembang di kalangan para tetangga Gus Put, korban tak hanya 3, namun 4 orang ditambah seorang kepokanannya. “Namun itu hanya isu yang berkembang di masyarakat,” ujarnya. Pihak kepolisian juga tak mendapati data resmi jikalau Gus Put mempunyai 3 istri. Namun lagi-lagi informasi yang berkembang, buronan polisi ini beristri 3. “Istri sahnya hanya satu. Entah istri lainnya itu sah apa tidak belum diketahui,” ungkapnya.elakukan bejat AK (50), pemuka agama di Nganjuk, Jawa Timur menyetubuhi putri kandungnya diduga karena dirinya jauh dari istri. Sudah beberapa tahun ini, sang istri memang merantau ke negeri jiran Malaysia menjadi TKW.
Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Anton Prasetya mengatakan, diduga karena tak bisa menahan hasratnya selama bertahun-tahun ini, AK nekat menyetubuhi putri kandungnya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA. “Istrinya jadi TKW, dan selama bertahun-tahun hasratnya tak terpenuhi. Ada dugaan karena terlapor tak tahan menahan hasratnya, dia nekat berbuat demikian,” kata Anton, Kamis (15/8/2013). Meski ada dugaan mengarah kesana, namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Sebab tak menutup kemungkinan, ada dugaan motifnya lain. Semisal AK mendalami ilmu spiritual atau motif lainnya. “Meski ada dugaan kesana, namun kita akan lakukan penyelidikan ke dugaan motif lainnya. Namun untuk sementara ini terlapor masih berstatus buronan,” pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Malang Kota ini.
AK (50) tengah diburu polisi. Dia diduga melakukan tindakan bejat. Menggauli 3 anak kandungnya. Polisi hingga kini masih melakukan pencarian atas AK, yang juga pimpinan sebuah pondokan agama. “Namun tersangka masih buron,” kata Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Anton Prasetya saat dihubungi detikcom, Rabu (14/8/2013). Menurut Anton, pihaknya sudah melakukan penyidikan atas kasus ini. Anak gadis AK yang masih duduk di bangku SMA melakukan pelaporan. “Kita sudah periksa saksi-saksi,” imbuhnya.
AK diketahui sudah sejak beberapa bulan menyetubuhi 3 anak kandungnya di Nganjuk. Karena tak tahan dengan perlakuan bejat sang ayah, anak gadisnya, dengan dibantu warga melapor ke polisi. Kasus ini pun ditangani Polres Nganjuk. Namun sang ayah keburu melarikan diri. AK (50), seorang pemuka agama di Nganjuk, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi karena berbuat cabul pada ketiga putri kandungnya. AK kini diburu polisi. Siapa sebenarnya AK?
AK adalah seorang pemuka agama dengan gelar Kyai di kampungnya. Dia merupakan keturunan seorang ulama di Ngronggot, Nganjuk. Warga setempat memanggilnya dengan sebutan Gus Put. Pria ini dipandang sebagai guru, dalam ajaran Islam dan ahli spiritual.
“Gus Put ini sangat pandai kalau mengaji kitab-kitab pesantren. Dia juga keluarga ulama di kampung ini,” kata Wahyudi (37), seorang pedagang kopi di depan gang rumah Gus Put saat berbincang, Kamis (15/8/2013). Menurut Wahyudi, tiap seminggu sekali, rumah Gus Put selalu ramai dihadiri ratusan jamaah yang datang dari luar kota. Para jamaah ini mengaji pada pemuka agama ini. Meski Gus Put mahir dalam agama, namun warga kampung ini kurang berminat untuk berguru.
“Seminggu sekali banyak yang ngaji di rumahnya, kebanyakan dari luar Nganjuk. Namun warga sini kurang berminat untuk berguru padanya, meskipun dia orang pandai mengaji,” ujar Wahyudi. Sementara itu Kepala Desa Kelutan Ali Shodiq tak menampik jika warganya ini memang ahli di bidang agama. Bahkan para jamaahnya sering megaji dan meminta saran spiritual terhadap Gus Put. “Beliau ini juga ahli spiritual. Banyak jamaahnya,” ungkap Ali. Sebelumnya, Gus Put tengah diburu polisi. Anak gadisnya yang masih duduk di SMA melaporkan ke polisi. Sang anak tak tahan selalu disetubuhi ayahnya. AK diketahui sudah mempunyai 3 istri.
AK (50) memang sudah bertindak di luar norma agama. Seharusnya selaku pemuka agama di Nganjuk, dia memberikan contoh dan perilaku yang baik. Tapi yang dilakukannya, dia malah menyetubuhi putri kandungnya.
Sang putri, malah sempat dikurung di rumah. Bahkan warga menyebut, anak AK menjadi pemuas nafsunya. Bagaimanakah cara korban berhasil kabur? Dalam laporan korban ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Nganjuk, terakhir persetubuhan yang dilakukan AK terhadap putri kandungnya pada 23 Juni 2013. Sejak saat itu, korban dikurung dalam rumah.
Bahkan dalam laporannya itu, korban dilarang keluar rumah selain bersekolah. Namun pada 27 Juni, korban meminta izin kepada ayahnya untuk buang air kecil ke kamar mandi belakang. Sang ayah pun akhirnya mengizinkan. Korban yang sudah tertekan dengan perbuatan bejat ayahnya ini, memilih kabur melalui jembatan bambu di belakang rumahnya menuju pemukiman warga. Saat itu korban bercerita tentang perbuatan ayahnya.
Beberapa saat kemudian, warga melapor ke Polres Nganjuk. Dari situ kasus asusila ini terbongkar. Kanit PPA Satreskrim Polres Nganjuk Ipda Woro mengatakan, dari laporan itu polisi memintakan visum. Hasilnya, gadis ini positif menjadi korban persetubuhan. Terbukti melakukan perbuatan itu, polisi melayangkan surat pemanggilan. Karena tak segera memenuhi panggilan itu, AK dijemput paksa. Namun saat polisi hendak memanggil terlapor ke kediamannya, AK sudah menghilang.
“Saat hendak dijemput paksa, terlapor menghilang. Bahkan telepon genggamnya sudah tak aktif lagi. Dari situ dia berstatus buronan,” kata Woro saat ditemui di ruangannya, Kamis (15/8/2013).