Kepolisian menduga penemuan mayat tak beridentitas di kawasan Koja, Jakarta Utara, dan Cakung, Jakarta Timur, saling terkait. Keterkaitan itu dilihat dari cara pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku. “Kami duga ada kaitannya karena polanya sama,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, Senin (17/10/2011), saat dihubungi wartawan.
Dia melanjutkan, kesamaan pola itu dilihat dari cara yang dilakukan pelaku dalam membuang jenazah korban. “Di Jakarta Timur dimasukkan ke dalam kopor. Di Jakarta Utara dimasukkan ke dalam kardus, ini mirip caranya,” tutur Irwan.
Jenazah juga sengaja dibalut dengan kain. Korban di Jakarta Utara dibalut dengan kain bermotif batik berwarna biru dan merah muda, sedangkan korban tewas di Jakarta Timur dibalut dengan kain kelambu berwarna abu-abu.
Irwan mengatakan, pelaku juga tampak sengaja meninggalkan petunjuk berupa kartu nama untuk mayat bocah perempuan yang dibuang di Cakung dan foto laki-laki untuk mayat perempuan dewasa yang dibuang di sebuah gang di Koja. Petunjuk itu bisa jadi untuk memburamkan identitas pelaku sebenarnya.
“Bisa jadi itu petunjuk sebenarnya untuk memburamkan fakta, kami belum tahu. Saya dapat informasi yang di timur itu setelah diperiksa sama si pemilik kartu nama, ternyata dia enggak ada kaitannya, bisa jadi foto cowok juga begitu,” kata Irwan.
Tetapi, lanjutnya, kepolisian tetap harus menelusuri petunjuk itu. “Hasilnya bagaimana, itu nantilah, kami tetap akan telusuri petunjuk-petunjuk,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua mayat tak beridentitas ditemukan pekan lalu. Pada Jumat (14/10/2011) siang, sesosok mayat ditemukan di dalam kardus televisi yang diletakkan di Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ciri-ciri mayat itu yakni memiliki tinggi 155 cm, berkulit kuning langsat, dan hanya mengenakan pakaian dalam.
Belum selesai pengungkapan mayat di dalam kardus, pada Sabtu (15/10/2011), mayat tak beridentitas lagi-lagi ditemukan. Kali ini mayat di dalam kopor di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu diperkirakan seorang anak perempuan berusia 8-10 tahun. Hingga kini, polisi masih mencari identitas kedua mayat itu.
Hingga kini belum diketahui identitas mayat perempuan yang dimasukkan ke dalam kardus televisi di Jalan Kramat Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Namun, kuat dugaan pelaku pembunuhan wanita malang berusia sekitar 40 tahun cukup sadis.
Hal ini diakui Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, Senin (17/10/2011), saat dihubungi wartawan. Ia mengatakan dugaan kuat kematian wanita itu karena mati lemas setelah dibekap pelaku.
Namun, rupanya pelaku tidak berhenti usai membekap korban. Pelaku justru kembali menyakiti korban dengan menusuk memakai senjata tajam sehingga menyebabkan luka sedalam 25 mm di bagian perut. “Ada juga pendarahan dari luka tusuk itu,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan bahwa saat pelaku membunuh, korban tengah hamil dengan usia kandungan 4-6 minggu. “Kami masih belum mengetahui motif di balik ini apa,” ungkap Irwan.
Ia menuturkan penyidik kini melihat adanya kesamaan antara korban tewas di Koja, Jakarta Utara dengan mayat bocah perempuan berusia 10 tahun di Cakung, Jakarta Timur. “Kami lakukan tes DNA keduanya untuk melihat apakah ada hubungan darah,” tandasnya.
Polisi menemukan selembar kartu nama bertuliskan Saripudin bersama dengan mayat bocah perempuan yang dimasukkan ke dalam koper di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Namun, setelah ditelusuri ternyata pemilik kartu nama itu tidak mengenal korban.
Kepala Unit Reskrim Polsek Metro Cakung Ajun Komisaris Made, Senin (17/10/2011) mengatakan, dalam kartu nama itu, tercantum alamat Saripudin di Jalan Boulevard Gading Permai, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi kemudian menelusuri alamat tersebut dan memeriksa pemilik kartu nama.
Saat ditunjukkan foto korban, Saripudin mengaku tidak mengenalnya. Ia juga heran mengapa kartu namanya ada di dalam koper bersama anak usia 5-9 tahun yang tewas mengenaskan dalam koper itu.
“Dia itu sales alat elektronik dulunya. Memang dia sebar banyak kartu nama. Dia bingung siapa yang punya kartu namanya dan kenapa ada sama anak itu,” kata Made.
Made mengatakan, polisi masih belum dapat menyimpulkan dugaan kematian bocah malang itu. Tes DNA untuk mencocokkan adanya hubungan darah antara korban dan mayat perempuan dewasa di Koja pun sudah dilakukan hari ini. Namun, hasilnya masih belum keluar.
Mayat bocah itu ditemukan pada Sabtu (15/10/2011) di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu diperkirakan seorang anak perempuan yang berusia 5-9 tahun. Korban memiliki gigi jarang di bagian depan, tinggi badan sekitar 105 cm, memakai anting jarum pentul warna ungu, dan memiliki bekas luka parut di bagian dagu sebelah kiri.
Korban tewas yang ditemukan di dalam kardus yang tergeletak di Jalan Kramat Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Jumat (14/10/2011) lalu diduga tewas karena lemas. Ada dugaan korban tewas setelah sebelumnya sempat dibekap oleh pelaku. Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, Senin (17/10/2011), saat dihubungi wartawan.
“Dari hasil forensik menyebutkan dia mati lemas atau dibekap,” ujarnya. Irwan menuturkan kesimpulan itu didapat tim forensik setelah melihat bagian-bagian tubuh tertentu.
“Misalnya lubang tinja itu dilihat. Ada tandanya, yang tahu forensik, kalau dia mati lemas itu bagaimana,” ucap Irwan.
Tetapi, kata Irwan, hasil forensik juga menunjukkan penyebab kematian bisa saja karena tusukan benda tajam. Pasalnya, di bagian perut korban ditemukan luka tusuk akibat kemasukan senjata tajam sedalam 25 mm. “Diperkirakan korban tewas 12 jam sebelum ditemukan,” tambah Irwan.
Dari hasil visum yang diterima polisi, perempuan itu diketahui memiliki ciri-ciri berusia 40 tahun, bergolongan darah A, berkulit kuning langsat, berambut panjang berwarna hitam, dan tinggi badan mencapai 155 cm. Bagi pihak yang mengenali ciri-ciri itu, bisa menghubungi call center Polda Metro Jaya di nomor 0816782000, atau Call Center Polrestro Jakarta Utara yakni 081367422777.
“Kami fokus pada pengungkapan identitas korban. Kalau sudah diketahui, akan lebih mudah proses penelusurannya,” pungkas Irwan. Identitas foto anak laki-laki berusia 15-16 tahun yang disertakan bersama mayat perempuan di dalam kardus yang ditemukan di wilayah Koja, Jakarta Utara, masih misterius. Polisi sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara dan memastikan bahwa anak laki-laki berseragam sekolah itu bukanlah pelajar di wilayah Jakarta Utara. Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, Senin (17/10/2011), saat dihubungi wartawan.
“Tadi sudah koordinasi dengan Sudin Disdik Jakut, Pak Gatot. Dia memastikan kalau di Jakarta Utara tidak ada sekolah baik SD, SMP, dan SMA yang memiliki seragam seperti di foto itu,” ujarnya.
Polisi sampai sekarang juga belum mendapatkan laporan pihak yang mengaku mengenali sosok laki-laki berseragam biru tersebut. Demikian pula dengan sosok jenazah perempuan yang dibunuh secara sadis dan dimasukkan ke dalam kardus.
“Belum ada satu pun yang mengenali foto laki-laki dan jenazah perempuan,” kata Irwan.
Pihak polisi, kata Irwan, sudah menyebar ratusan foto wajah perempuan yang diperkirakan berusia 40 tahun itu. Foto-foto korban disebar di berbagai tempat keramaian di wilayah Koja, Tanjung Priok, dan Cilincing.
Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya kini juga membuka call center apabila ada pihak yang memiliki informasi penemuan jenazah perempuan malang itu. Adapun nomor telepon call center Polda Metro Jaya yakni 0816782000, sedangkan call center Polrestro Jakarta Utara yakni 081367422777.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di dalam kardus televisi yang diletakkan di Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ciri-ciri mayat itu yakni memiliki tinggi 155 cm, usia 40 tahun, kulit kuning langsat, dan hanya mengenakan pakaian dalam warna hitam.
Sebanyak 11 orang saksi diperiksa terkait penemuan mayat tak beridentitas yang dimasukkan ke dalam kardus dan koper di wilayah Koja, Jakarta Utara dan Cakung, Jakarta Timur. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Senin (17/10/2011), di Mapolda Metro Jaya. Ia melanjutkan untuk kasus penemuan mayat di dalam koper di Cakung sebanyak tiga orang sudah dimintai keterangan.
“Di timur sudah ada tiga orang saksi yang diperiksa. Mereka yang ada di sekitar lokasi saat mayat ditemukan,” ungkap Baharudin.
Sementara untuk penemuan mayat perempuan dewasa di Jakarta Utara, polisi telah memeriksa delapan orang saksi. “Di antaranya dua orang saksi yang menemukan langsung, dua orang yang melihat di ujung gang, dan empat orang pemilik rumah di sekitar lokasi,” kata Baharudin.
Saat ini, polisi juga membuka call center bagi siapa pun yang mengenali sosok mayat tersebut yakni di nomor 0816782000. Diakui Baharudin, polisi akan bertindak proaktif dalam mencari identitas kedua mayat yang diduga saling terkait itu.
“Semua sumber informasi akan jadi saran bagi kepolisian untuk membuat terang kasus ini,” kata Baharudin.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua mayat tak beridentitas ditemukan pekan lalu. Pada Jumat (14/10/2011) siang, sesosok mayat ditemukan di dalam kardus televisi yang diletakkan di Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ciri-ciri mayat itu yakni memiliki tinggi 155 cm, berkulit kuning langsat, dan hanya mengenakan pakaian dalam.
Belum selesai pengungkapan mayat di dalam kardus, pada Sabtu (15/10/2011), mayat tak beridentitas lagi-lagi ditemukan di dalam kopor di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu diperkirakan seorang anak perempuan yang berusia 8-10 tahun. Hingga kini, polisi masih mencari identitas kedua mayat itu.
Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara masih terus melakukan pemeriksaan terkait penemuan mayat perempuan tak beridentitas yang dimasukkan ke dalam kardus televisi. Polisi kini mulai mencurigai pengendara motor yang diketahui warga sering bolak-balik di tempat ditemukannya mayat itu.
“Orang yang naik motor bolak-balik ini yang kami dalami. Sampai sekarang kami belum tahu motornya apa dan nomor polisinya berapa,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Gatot Edy Pramono, Minggu (16/10/2011) di Mapolda Metro Jaya.
Ia melanjutkan, penyidik sudah meminta keterangan dari warga setempat yang pertama kali menemukan mayat itu dan warga lain yang melihat pengendara motor itu. “Sejauh ini baru warga-warga itu. Belum ada yang lain,” tutur Gatot.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan berada di dalam kardus televisi yang dibuang di pinggir Gang B RT 7 RW 17, Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (14/10/2011) pukul 14.30.
Menurut beberapa warga, kardus itu ditemukan setelah beberapa saat terdengar suara gaduh barang dibuang dan diikuti suara motor. Saat dilihat ternyata ada sebuah kardus televisi besar diletakkan di jalanan.
Ketika dibongkar, warga melihat sesosok mayat perempuan yang dibelit kain batik. Wajahnya ditutup rambut panjangnya yang lurus. Temuan ini pun dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara. Penyidik Reskrim Polrestro Jakarta Utara yang membongkar kardus itu menemukan mayat perempuan itu hanya mengenakan pakaian dalam. Tubuhnya pun diikat dengan tali rafia sehingga badan dan kakinya menyatu. Selain itu ditemukan foto bocah laki-laki dan luka tusuk di bagian perut.
Polisi menduga dua mayat tanpa identitas di dalam kardus dan koper yang ditemukan di Koja, Jakarta Utara dan Cakung, Jakarta Timur saling berkaitan. Untuk membuktikan keterkaitan keduanya, polisi akan mencocokan DNA dari kedua jenazah.
“Hari ini dari dua temuan itu akan dicek DNA oleh kedokteran forensik untuk melihat kecocokan apakah dua jasad ini punya keterkaitan atau berhubungan darah atau tidak,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar, Senin (17/10/2011), di Mapolda Metro Jaya.
Diakui Baharudin, kepolisian sampai sekarang juga masih belum mengetahui identitas kedua jenazah tersebut. Pasalnya, masih belum ada pihak yang mengaku pernah mengenal jenazah itu. Baharudin menjelaskan, polisi saat ini fokus untuk mengungkap identitas keduanya. Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur langsung membentuk tim khusus didukung Direskrimum Polda Metro Jaya.
“Tujuannya untuk cari identitas korban. Kami juga membuka call center di nomor 0816782000,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua mayat tak beridentitas ditemukan pekan lalu. Pada Jumat (14/10/2011) siang, sesosok mayat ditemukan di dalam kardus televisi yang diletakkan di Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ciri-ciri mayat itu yakni memiliki tinggi 155 cm, berkulit kuning langsat, dan hanya mengenakan pakaian dalam.
Belum selesai pengungkapan mayat di dalam kardus, pada Sabtu (15/10/2011), mayat tak beridentitas lagi-lagi ditemukan di dalam koper di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu diperkirakan seorang anak perempuan yang berusia 8-10 tahun. Hingga kini, polisi masih mencari identitas kedua mayat itu.