Daily Archives: November 9, 2010

Pasangan Yang Diduga Mesum Di Aceh Dipukuli dan Disiram Air Comberan

Warga Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, menangkap sepasang muda-mudi yang diduga berbuat mesum dalam rumah kontrakan di desa setempat, Minggu (7/11/2010), sekitar pukul 01.30 WIB. Selain dipukul dan dimandikan air comberan, pasangan kekasih ini juga didenda membayar dua ekor (sepasang) kambing.

Informasi tersebut dilaporkan seorang warga Bitai kepada Serambi kemarin. Menurut warga yang tak bersedia menyebutkan namanya, rumah bantuan Turki itu ditempati seorang perempuan berinisial Nv (21). Yang bersangkutan bekerja pada sebuah dealer sepeda motor di Banda Aceh. “Nah, pada Minggu (7/11/2010) sekira pukul 00.30 WIB, Nv membawa pulang teman lelaki ke rumahnya. Setelah ditangkap, lelaki itu diketahui seorang oknum polisi berinisial DD, juga berumur sekitar 21 tahun,” kata warga.

Menurut sumber tersebut, sepengetahuan warga, perempuan asal Pidie ini sudah dua kalin membawa pria berinisial DD itu menginap di rumah kosnya. Pertama pada Rabu (3/7) dini hari, namun ketika itu saat digerebek warga menjelang subuh, keduanya telah ke luar dari rumah tersebut.

“Sedangkan dini hari tadi (kemarin -red), informasi bahwa Nv membawa pulang lelaki ke rumah, kami peroleh dari tetangganya. Saat seorang warga mengetuk pintu rumah, perempuan itu pun ke luar. Dia mengaku memang menginapkan seorang lelaki yang awalnya dia akui sebagai abang kandung. Karena warga tak percaya, lalu dia akui lelaki itu sebagai abang sepupunya,” tambah sumber tadi. “Mungkin karena ketakutan melihat banyak pria beringas diluar rumah maka dia akhirnya berbohong”.

Menurutnya, warga juga tak percaya atas pengakuan yang berubah secepat kilat itu. Lalu warga menghubungi ibunda Nv yang sedang berada di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena suaminya (ayah Nv) dirawat di rumah sakit tersebut. Ibu Nv membenarkan bahwa anaknya itu tinggal di sebuah rumah kontrakan di Bitai, tapi tak ada abang kandung atau abang sepupu Nv yang menginap di sana.

“Orang tuanya sangat terpukul ketika mendengar kabar ini. Sedangkan pria DD, diketahui sebagai oknum polisi, ketika dihubungi keluarganya. Selain keluarga DD, dini hari tadi, kawan-kawan DD dari kepolisian juga datang,” katanya.

Sumber itu mengakui, karena kesal, warga sempat memukul DD, lalu pasangan mesum itu digelandang ke meunasah setempat. Warga semakin marah, karena meski telah satu jam berduaan di dalam sebuah rumah, keduanya mengaku tak berbuat apa-apa.  Meskipun warga tidak bisa mendatangkan saksi-saksi seperti yang diwajibkan dalam Quran apabila menuduh wanita baik-baik, akhirnya warga memutuskan untuk memakai aturan sendiri bahwa sebelum disidangkan di meunasah, keduanya juga disiram warga dengan air comberan.

Akhirnya, pasangan nonmuhrim itu disidangkan di meunasah. Berdasarkan keputusan orang tua kampung yang turut disaksikan keuchik setempat, perkara itu diselesaikan secara damai. Pasangan muda ini harus menandatangani surat perjanjian bahwa tidak akan mengulangi lagi perbuatan serupa.

“Selain itu, berdasarkan keputusan orang tua kampung, disaksikan keuchik setempat, mereka harus membayar denda berupa dua ekor kambing kepada desa. Harga satu ekor masing-masing ditetapkan Rp 1,5 juta. Denda ini sesuai dengan reusam atau hukum adat karena mereka telah mengotori kampung kami. Kemudian, mereka dikembalikan ke keluarga masing-masing. Nv juga tak diizinkan lagi tinggal di rumah kos tersebut,” ucap sumber Serambi.

Dua Kelompok Pemuda Asal Jakarta dan Jawa Timur Tawuran Di Atas Kereta

Dua kelompok pemuda dari Jakarta dan Jawa Timur yang sama-sama menumpang Kereta Api jurusan Jakarta – Surabaya, Senin (8/11) pukul 13:30 WIB tawuran di atas kereta.

Seorang pemuda tewas dengan luka tusuk senjata tajam di perut. Lima lainnya terluka terjatuh dari kereta. Petugas Polsek Lelea Indramayu mengevakuasi jenazah pemuda yang indentitasnya belum diketahui bersama 5 pemuda lainnya  ke RS Bhayangkara Losarang.

Ke-5 pemuda yang saat ini ditangani tim medis di UGD RS Bhayangkara Losarang itu;  Andi Saputra, 18, Tintus Arianto, 19, Zaenal Abidin, 20 ketiganya beralamat di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Selain itu, Hariyanto bin Suparmin, 20 warga Dusun Renco Desa Sewaru RT 10/RW 04 Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Aris Hidayat, 18 Desa Sendang Agung Lamongan, Jatim. Seorang pemuda tewas belum diketahui identitasnya. Korban yang terluka tusuk di perut itu diduga asal  Jawa Timur.

Keenam pemuda itu awalnya sama-sama naik kereta ekonomi dari Jakarta tujuan Surabaya. Di tengah perjalanan bertengkar hingga terjadi tawuran. Mereka saling dorong dan di dekat pintu sama-sama terjatuh di Desa Telagasari Kecamatan Lelea, Indramayu.

Kondisi pemuda itu setelah terjatuh dari kereta  terluka. Termasuk seorang pemuda yang tewas dengan luka tusukan senjata tajam di perut.

Polisi menemui kesulitan mengungkap identitas jenazah itu. Dua pemuda dari Jawa Timur,  penumpang kereta api, Hariyanto dan Aris Hidayat,  bungkam saat ditanya polisi mengenai identitas pemuda yang tewas itu

Pak Haji Umur 62 Tahun Ditembak Karena Melarang Orang Kencing Dipagar Rumahnya

Pistol alias beceng banyak beredar di tangan orang tak bertanggungjawab. Nyawa Pak Haji nyaris melayang akibat ditembak seorang pria hanya karena dilarang kencing di depan rumahnya di  Jl. Tipar Cakung, RT10/01, Sukapura, Cilincing, Jakut, Senin (8/11) subuh.

H. Domin, 62, ambruk akibat peluru  bersarang di lutut kanannya. Sebelum ditembak, bos bengkel ini sempat berkelahi dengan pelaku namun ia kalah tenaga. Lelaki misterius itu kabur pakai dua motor Suzuki Satria bersama tiga temannya yang menunggu di seberang jalan.

Informasi yang dihimpun, sekira Pk. 04.30 Domin yang akrab disapa Pak Haji, keluar rumah untuk berolahraga. Sedang istrinya, Hj. Badriah,50, sedang salat. Saat ia membuka rolling door,  di pagi buta itu Pak Haji melihat pria berbadan gempal mengenakan jaket hitam, buang air seenaknya di pohon yang menempel di dinding rumah merangkap bengkel miliknya.

Ayah lima anak ini lalu menegur orang tersebut, namun lelaki itu malah marah sehingga terjadi cekcok. “Emangnya nggak boleh kencing di sini ?” kata pria itu seperti ditirukan Pak Haji.  “Ya jelas, yang kamu kencingin ini tempat usaha saya,” balas Pak Haji.

Mendengar ucapan itu, pelaku langsung memukul wajah korban. Meski usianya cukup tua, Pak Haji melawan bahkan membenturkan kepala pria tersebut tiga kali ke tembok.    “Dia terus menyerang saya dengan tendangan dan pukul. Tapi dapat saya tangkis,” ingatnya.

Perlawanan Pak Haji membuat pria tadi marah. Pelaku mencabut senjata api dari pinggangnya lalu menembakkan ke arah kepala Pak Haji, tapi tak meletus. Kembali pelatuk senjata ditarik dan moncongnya di arahkan ke perut dan dada korban, tidak meletus juga.

“Saya kira yang dia keluarin pisau dari balik bajunya. Saya hanya bisa pasrah,” ujar Pak Haji, sembari menyebutkan ia bisa selamat hanya karena izin Allah.

LUTUT DITEMBAK

Lantaran pistolnya mecet, pria tersebut berlari ke arah ke tiga rekannya yang menunggu di seberang jalan. “Itu pistol pelurunya ada, kamu tembak aja dia biar mati,” kata Pak Haji menirukan ucapan lelaki yang di seberang.

Suasana yang sepi membuat pelaku makin beran. Ia kembali berlari ke arah Pak Haji, lalu kembali menyerang pakai senjata api. H Domin dengan sigap menangkap tangan pelaku, saat itulah terdengar letusan. “Lutut saya kena tembak,” ujar korban.

Teriakan Pak Haji membuat anak bungsunya, Zainal,25, keluar rumah dan langsung menolong bapaknya. Sementara para pelaku sudah kabur. Dokter RSUD Koja yang mengoperasi korban menemukan proyektil peluru diduga dari jenis senjata revolver.