THR Tunjangan Hari Raya Dibagikan Para Penghipnotis Langsung Beraksi

Warga diimbau untuk semakin waspada. Pasalnya, di hari-hari mendekati Lebaran, saat sebagian warga mulai menerima tunjangan hari raya (THR), komplotan bandit makin gencar beraksi.

Hipnotis dan pembiusan adalah dua modus kejahatan yang sering terjadi dan dilancarkan pelaku untuk melumpuhkan korbannya lalu menggasak hartanya.

Kasus teranyar menimpa seorang wanita guru SD di Bogor. Uang gaji dan THR sejumlah Rp7 juta yang rencananya mau digunakan untuk belanja Lebaran, melayang disambar penjahat yang menghipnotisnya.

Pelaku adalah seorang pria perlente. Penjahat ini cukup nekat dalam beraksi karena berani menyambangi korbannya yang tengah mengajar di dalam kelas.

Peristiwa yang dialami Wina ,42, guru kelas IV SD YZA pada Jumat (19/9) pagi ini membuatnya menderita kerugian Rp 7 juta. Informasi yang diperoleh, saat sedang mengajar, korban didatangi pria perlente yang menanyakan keberadaan kepala sekolah. Kepada ibu dua anak ini, pelaku mengatakan kedatangannya karena anaknya tidak pulang sekolah sejak Kamis (18/9).

Lantaran iba, istri Erwin Fauzian, Kasubag antar lembaga pada Humas Pemkab Bogor, ini lalu mengantar pelaku menuju ruang pimpinannya. Namun saat berjalan keluar pintu ruangan kelas, pundak warga Perumahan Taman Pagelaran RT 06/12 Blok C-9 Ciomas, Bogor, ini ditepuk pelaku.

Satu tepukan disertai tatapan mata pelaku, membuat korban langsung hilang ingatan. “Saat itu saya menuruti semua perintah pelaku. Waktu dia bilang pinjam uang, saya langsung ambil tas dan menyerahkan uang Rp 7juta yang sedianya untuk beli baju lebaran dan keperluan lainnya ke mal usai mengajar,” kata Wina ditemani suaminya tertunduk lemas.

Sementara Erwin, sang suami menuturkan, uang sejumlah Rp 7 juta yang hendak dipakai belanja, merupakan kumpulan gaji ia dan istrinya serta tunjangan hari raya. Erwin berharap, pelaku bisa ditangkap oleh aparat kepolisian.

TKI PULANG KAMPUNG DIINCAR
Para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan hendak pulang kampung untuk merayakan Lebaran juga menjadi incaran penjahat.

Dua TKI yang baru datang dari Malaysia ini adalah contohnya. Membawa uang Rp4,8 juta, 2 HP, dan 10 gram emas hasil kerja bertahun-tahun sebagai pandai besi di negeri jiran, Sutanto, 24, dan Kohir, 26, Kamis (18/9) sore, tiba di Bandara Soekarno Hatta.

Rencananya uang dan sedikit oleh-oleh itu mau digunakan untuk merayakan Lebaran bersama orangtuanya di kampung halaman di Pati, Jateng.

Namun niat mulia itu tak kesampaian karena mereka menjadi korban pembiusan 5 penjahat. Uang, perhiasan dan oleh-oleh digasak pelaku. Kedua korban ditemukan dalam kondisi pingsan di Jl. Perwira, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis malam.

Menurut keterangan korban dalam keadaan setengah sadar di Polsek Sawah Besar, setelah turun dari pesawat mereka disambut lima lelaki berpakaian rapi yang mengaku saudara.

Karena tak curiga, korban bersama ke 5 penjahat naik bus menuju Stasiun KA Gambir. Di dalam bus, korban sempat disuguhi minuman kemasan beras kencur. Dua menit kemudian ke dua korban pingsan. Setelah itu korban dibawa naik mobil pelaku yang membuntuti dari belakang.

Di dalam mobil, pelaku lalu mempreteli semua barang berharga yang dibawa korban dari negeri jiran. Setelah dibawa mutar-mutar, kedua TKI dibuang di Jl. Perwira, belakang Mesjid Istiqlal.

PURA-PURA TAWARKAN PARFUM
Modus pembiusan untuk melumpuhkan korban akhir-akhir semakin beragam saja. Masyarakat kini juga diresahkan dengan praktik kejahatan dengan berpura-pura menawarkan parfum. Korban yang diincar adalah pengendara mobil atau motor di lokasi parkiran. Mailing list atau milis-milis di internet sudah ramai membicarakan modus kejahatan yang satu ini. Seorang peserta milis mengaku temannya belum lama ini mengalaminya.

Ketika itu korban baru keluar dari sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Blok M. Begitu tiba di mobilnya, ia didekati 2 sales (1 pria dan 1 wanita) yang menawarkan parfum.

Wewangian itu disemprotkan ke selembar tisu dan kemudian ditawarkan kepada korban. Tanpa curiga, korban menciumnya dan tak lama kemudian dia merasa pusing dan mengantuk. Ketika sadar mobilnya sudah raib dan dia menemukan dirinya terduduk di trotoar.

Modus lain yang patut diwaspadai adalah pelaku berpura-pura terjatuh dan terluka. Ketika pengendara motor hendak menolong korban yang minta air minum, anggota komplotan lain mendekati lalu menepuk bahunya. Dalam sekejap motor korban lenyap dibawa kabur pelaku.

SEBAR PETUGAS BERPAKAIAN PREMAN
Mengantisipasi maraknya aksi kejahatan menggunakan obat bius dan hipnotis sebagai senjatanya, Polda Metro Jaya menegaskan telah menyebar petugas berpakaian preman di sejumlah wilayah yang dianggap rawan. Ini dilakukan polisi untuk memberi rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat.

Kasat V Ranmor Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta, Jumat (19/9), mengakui pihaknya telah menangani berbagai kasus pencurian kendaraan bermotor dengan modus pembiusan. “Saat ini sebagian kasus berhasil kami ungkap dan pelakunya ditangkap,”ujarnya.

Nico mengungkapkan biasanya modus pembiusan dilakukan dengan cara berpura-pura menyewa atau menumpang kendaraan yang menjadi target kejahatan.

Saat berada di dalam kendaraan, pelaku berlaku sopan kepada calon korbannya. Bahkan pelaku tak segan-segan mentraktir korban makanan. “Setelah korban terbuai, pelaku langsung beraksi dan memberi minuman yang sudah dicampur dengan obat bius,”kata Nico yang mengaku dari berbagai kasus ranmor yang ditanganinya belum ada laporan mengenai pembiusan menggunakan parfum.

Menyangkut penjahat yang diduga menggunakan hipnotis obat bius, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Zulkarnaen, mengimbau kepada masyarakat supaya jangan mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal. “Jangan hanya karena baik awalnya, kita langsung terlena,”ujarnya.

Pelaku biasanya menggunakan alat atau benda untuk mengelabui calon korbannya. “Saya minta apabila ada orang yang kita jumpai di jalan dan memberikan sesuatu langsung diambil. Soalnya biasanya pelaku menggunakan benda atau alat untuk menjerat para korbannya,” tambahnya.

1 responses to “THR Tunjangan Hari Raya Dibagikan Para Penghipnotis Langsung Beraksi

  1. ah menakutkan sekali… mudah-mudahan Allah selalu melindungi kita. biasakan berdzikir di dalam kendaraan, sehingga terhindar dari pengaruh2 jahat.

Tinggalkan komentar