Daily Archives: Juli 18, 2008

Aril Somba Sitanggang Diduga Dibunuh Oleh Ryan – Sang Pembunuh Berantai – Pelaku Mutilasi Heri Santoso

JAKARTA – Hidup adalah pilihan. Sedangkan perjalanan hidup yang diambil tersangka Very Idan alias Ariansyah alias Ryan, 30, sebagai kaum gay ternyata tidak seindah yang diharapkannya. Pemuda yang doyan mengobral cinta sejenis ini tidak hanya terlibat pembantaian Ir. Heri Santoso, tapi juga dicurigai sebagai pelaku pembunuh Aril Somba Sitanggang yang juga gay alias homoseksual.

Aril Somba Sitanggang, 34, yang bekerja di salah satu perusahaan agen propeti ini, sejak 23 April lalu hilang bagai ditelan bumi. Tiga hari kemudian, keluarga pemuda ganteng itu melaporkan hilangnya Aril ke Polda Metro Jaya. Bahkan, begitu kasus mutilasi yang menimpa Ir. Heri Sansoto mencuat ke permukaan, keluarga menduga Aril dibunuh Ryan.

Ternyata tidak hanya keluarga Aril yang mencurigai Ryan, petugas Polda Metro Jaya juga mengambil sikap yang sama. Untuk membuktikan keterlibatan Ryan dalam kasus pembunuhan tersebut, pemuda yang menyimpan cinta sejati dengan Noval itu diperiksa ketat oleh satuan Reserse Jatanras Polda Metro Jaya.

Kecurigaan adanya hubungan cinta sejenis antara Ryan dan Aril terungkap dari hasil pemeriksaan. Kepada petugas, tersangka mengaku kenal dekat dengan Aril. Sewaktu Aril indekos di rumah mewah di Jalan Karet Pedurenan, RT 09/04, Kel. Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Ryan kerap menyambanginya.

“ Sampai sejauh mana kedekatan hubungan mereka hingga hilangnya Aril, masih kami telusuri, “ kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Drs. Carlo B. Tewu, Kamis (17/7).

Carlo Tewu menjelaskan, pihaknya saat ini memfokuskan pencarian Aril dan hingga kini belum diketahui dimana keberadaan pria tersebut. “ Sejuah ini tersangka Ryan tetap mengaku tidak tahu keberadaan Aril, “ ujar Carlo.

“ Kami minta petugas mengusut tuntas hilangnya Aril. Apalagi Ryan sudah ditangkap. Kami berharap semua ini bisa terungkap. Kami tidak menuduh Ryan membunuh Aril. Tapi mereka saling kenal, “ kata Ny. Tiarma, ibu Aril.

KE SURABAYA
Hilangnya Aril, anak kelima dari enam bersaudara, membuat resah keluarganya. Menurut Ny. Tiarma, 23 April lalu, Aril minta ijin pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Keberangkatannya Aril berkaitan ada rencana proyek pembangunan rumah sakit. “ Proyek pembangunan rumah sakit ini diberikan oleh Ryan, “ ujar Ny. Tiarma.

Ke Surabaya, mereka hendak survei lokasi. Rencananya, pembangunan rumah sakit itu akan dilakukan oleh Aril. “ Anak saya menjelaskan lahan yang akan dibangun untuk rumah sakit itu milik orang tua Ryan, “ kata Ny. Tiarma.

Sebelum Aril berangkat ke Surabaya, sekitar pukul 07.00 pagi, Ryan mengajak Yono penjaga rumah kos untuk membeli tiket kereta api tujuan Surabaya di Stasiun Gambir.

Sekitar pukul 09.00, Yono dan Ryan kembali ketempat kos Ariel. Menurut Yono, yang sempat dimintai keterangan seputar hilangnya Aril, ketika sibuk membersihkan kamar yang berada disamping kamar Ariel, ia menyempatkan menelepon Ny. Tiarma. Kepda wanita ini, Yono menginformasikan bahwa Aril sore ini akan berangkat ke Surabaya dan kini sudah berada di stasiun.

Bahkan Ny. Tiarma sempat menanyakan keseriusan Aril pergi ke Surabaya bersama Ryan, yang baru sebulan dikenalnya. “ Ketika saya berbicara melalui HP dengan Aril, anak saya mengatakan kalau Ryan yang ditunggunnya sudah datang di stasiuan. Aril mengatakan dimana dia tinggal di Surabaya, akan dikabari melalui SMS, “ tutur Ny. Tiarma.

Ternyata pembicaraan melalaui HP itu adalah pembicaraan terakhir antara ibu dan anak. Sejak itu, Aril tak ada kabar beritanya. Nyonya Tiarma mulai cemas dan gelisah. Wanita itupun berkali-kali menghubungi ke telepon seluler anaknya, namun usahanya itu sia-sia. HP Aril tidak aktif. Bahkan ibu rumah tangga ini sempat meminta suadaranya untuk menghubungi Aril, namun hasilnya tetap sama.

RYAN PERNAH DIPERIKSA
Upaya mencari Aril terus dilakukan, tapi nihil. Bersama sopirnya Kurnanto, Ny. Tiarma mendatangi rumah kos Aril, ternyata kamar kos Aril kosong.

Ketika hilangnya Aril dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Kurnanto dimintai keterangan. Kepada penyidik, ia mengatakan, dua hari setelah kepergian Aril ke Surabaya, ia menyempatkan diri datang ke rumah kos Aril. Saat itu, Kurnanto bertemu dengan Ryan.

Ketika Kurnanto menanyakan keberadaan Aril, tersangka Ryan yang membantai Heri Santoso di Apartamen Margonda Residence, Depok kemudian memotong tubuh menjadi 7 bagian, menjelaskan bahwa ia tidak pernah bertemu dengan Aril, apalagi pergi ke Surabaya. “ Saya juga kesulitan menghubungi Aril, “ kata Ryan ketika itu.

Saat itu Ryan menjelaskan, ia memang pernah janjian dengan Aril di Stasiun Gambir, sekitar pukul 16.00, namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Karena Aril tidak datang, akhirnya Ryan berangkat sendiri ke Surabaya. Pada hari Kamis (24/4), ia balik lagi dan sampai di Jakarta hari Jumat.

Karena tidak kunjung ditemukan, keluarga korban sempat melaporkan kasus hilangnya Ariel ke Polda Metro Jaya dengan No.Pol LP/1077/k/IV/2008/ SPK unit II. Setelah menerima laporan polisi lalu mengecek sinyal keberadaan telepon Aril. Dari situ diketahui Aril sempat berada di Ceper, Solo, Jawa Tengah. Bahkan ada informasi, Aril juga pernah berada di Pantura, Surabaya, dan Mojokerto.

Pada 24 April, polisi juga mengecek ke Stasiun Gambir dan mendapat tahu ada tiket keberangkatan KA Anggrek atas nama Ryan dengan tujuan Surabaya, berangkat pukul 21:30.

Bahkan polisi juga pernah memeriksa Ryan, dari hasil keterangannya dia tetap mengaku tidak tahu keberadaan Aril. Bahkan dua minggu kemudian Ryan kembali diperiksa, namun hasilnya tetap sama belum ada perkembangan. “Saya saat ini sedang sakit karena memikirkan Aril,” tutur Ny.Tiarma Sitanggang.

Dia juga mengaku anaknya bekerja di properti sedirian. “Sejak lulus sekolah pada tahun 2002, Aril pernah menaksir seorang wanita. Ketika itu dia pernah bilang sama saya senang dengan wanita itu. Tapi sejak itu pula mereka tak pernah ketemu lagi,” tambahnya.

KOS DUA MINGGU
Aril Sitanggang, yang dilaporkan hilang tiga bulan lalu sempat kos di Jalan Karet Pedurenan., Jaksel. Namun pria berperawakan atletis dan berkulit putih ini hanya dua minggu kos di tempat mewah yang bertarif Rp2,6 juta/bulan.

Yono, 30, pegawai kos, menyatakan saat tinggal di tempat itu Aril tidak pernah didatangi teman maupun keluarganya. “Aril orangnya tertutup dan jarang bergaul. Saya juga tidak tahu pekerjaan Aril. Ia tiba-tiba pergi dari tempat kos, padahal sudah membayar uang sewa untuk sebulan,” katanya.

Yono mengaku tidak tahu alamat keluarganya. Kamar 212 yang dulu ditempati Aril, kini dihuni seorang karyawati perusahaan asing. Terkait dengan menghilangnya Aril, Yono mengakui pernah dipanggil sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya pada April lalu.

IBU NOVAL SHOCK
Nyonya Endang, 50, ibu kandung Noval Andreas, 28, tersangka yang dkasus mutilasi shock berat ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (17/7). Bahkan ibu beranak lima ini mengaku tidak ada satupun polisi mengabarkan penangkapan anak bungsunya itu.

Orangtua Noval yang tinggal di Perumahan Cikande Permai Blok H7 No.11, Kec. Cikande, Serang, Banten, langsung menanyakan perihal penangkapan Noval. Setelah dijelaskan, sektika itu juga ia terlihat pucat bahkan nyaris pingsan.

“Sebentar Pak, saya sama sekali belum tahu kabar ini. Bapak tahu dari mana kalau anak saya terlibat kasus pembunuhan,” suara Endang gemetaran seraya memegang bekas jahitan operasi di tubuhnya.

Setelah beristirahat sebentar, istri dari Hanafiah ini menjelaskan pihak keluarga tidak percaya jika anak bungsunya ini terlibat pembunuhan. “Saya nggak percaya, kalau Noval ditangkap. Lagian kenapa polisi tidak memberitahu,” tanya istri pensiunan Imigrasi ini.

Selama ini dirinya jarang bertemu dengan Noval. Komunikasi hanya melalui telepon. “Tidak percaya itu, karena saya tahu benar perilaku anak bungsu saya itu.”

Komunikasi terakhir dengan Noval terjadi Jum’at (11/7) lalu. Anaknya yang bekerja di Kantor Imigrasi Depok, menelepon dan membicarakan rencana untuk pergi ke Kuningan, Jawa Barat menjenguk salah seorang saudaranya.

Ditanya tentang hubungan Noval dengan Very Idam alias alias Ryan, ia mengaku tidak tahu.

TAK KENAL ARIL & RYAN
Yuli Rustinawati, 32, Sekjen Arus Pelangi, sebuah organisasi yang menolak penggunaan segala bentuk kekerasan terhadap kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender, mengaku tidak mengenal Aril Somba Sitanggang. “Kami memiliki 300an anggota di seluruh Indonesia. Kami belum pernah kenal dengan nama itu.”

Ketika disinggung mengenai Ryan yang disebut-sebut sebagai ketua gay Jakarta, Yuli juga tak mengetahuinya. “Tapi mungkin saja benar. Karena banyak sekali kelompok-kelompok gay di Jakarta. Mereka sering kumpul-kumpul bareng,” jelasnya.

RUMAH KOS DIGELEDAH
Petugas gabungan Satuan Jatanras Polda Metro menggeledah rumah kontrakan Ryan di Pesona Kayangan, RT 04/01, Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Depok Timur, Kamis (17/7).

Dalam penggeledahan tersebut polisi menyita sejumlah peralatan rumah tangga termasuk sebuah kaos yang terdapat noda darah. Selain di rumah kontrakan, polisi juga menggeledah kamar apartemen yang ditempati Ryan dan pacarnya Noval di Apartemen Margonda Residence. Ditempat itu polisi menemukan besi yang digunakan pelaku untuk menghabisi Heri Santosa.

Polisi menyisir bagian belakang gedung apartemen dan menemukan dompet, dokumen serta tas korban. Barang-barang tersebut dibuang oleh pelaku beberapa jam setelah menghabisi korban. Lokasi pembuangan barang-barang tersebut disamping tembok kolam renang.

“Pertama saya menemukan SIM korban, kemudian tas dan dompet,” ujar Kompol Amir yang turun ke lokasi pembuangan yang lebarnya hanya sekitar 30 centimeter.

Ryan yang diminta melihat proses pencarian barang bukti mengatakan seluruh barang yang ada di mobil korban dia buang ke lokasi itu.”Pokoknya barang-barang yang ada di mobil saya lempar ke situ,” ujar Ryan yang siang itu mengenakan baju tahanan warna orange.

Proses penggeledahan yang dipimpin Kanit V Jatanras Kompol Rudi Renewal pertama kali menyisir rumah kontrakan pelaku di Pesona Kayangan. Di rumah kontrakannya milik H Abdul Majid polisi menyita televisi 21 inci, rak meja, bantal, bedcover, termasuk magig jar.Polisi juga menyisir bagian belakang rumah kontrakan. Dilokasi itu, petugas menemukan abu bekas pembakaran.

Barang yang disita dari kontrakan yang disewa seharga Rp 700 ribu/bulan dibeli dari uang yang diambil dari ATM korban. Barang tersebut dibeli oleh Ryan bersama pacarnya Noval di Giant Hypermarket, Jalan Margonda, Depok.

Di pusat perbelanjaan itu, pelaku juga sempat membeli HP Nokia seharga Rp 2,3 juta. HP tersebut kemudian dihadiahkan kepada Noval. Menurut H Abdul Majid, pemilik kontrakan, Ryan dan Noval datang ke tempat kontrakannya, Sabtu sore sekitar pukul 15.00. “Ryan ngakunya dokter, kalau Noval pengawai Imigrasi,” ujar Abdul Majid.

Kisah Lanjutan: Ryan Si Tukang Jagal Juga Membunuh 6 Orang Yang Dikubur Dibelakang Rumah Orang Tua

Seorang Gadis 17 Tahun Di Siksa Dan Diperkosa Lalu Dibuang Di Kebun Dalam Keadaan Telanjang

CIREBON – SR alias Ani (17), gadis belia warga Blok Wage, Ds Mertapada, Kec Astanajapura (Asjap), Kab Cirebon mengalami stress berat. Dia diduga menjadi korban pemerkosaan dengan pelaku lebih dari satu orang. Tak hanya diperkosa, gadis muda itu juga disiksa dengan cara dijerat, setelah pingsan lalu tubuh telanjangnya dibuang ke tengah kebun tebu.

Pemerkosaan dan penganiayaan itu terungkap setelah seorang gembala menemukan tubuh Ani, yang tergolek dalam keadaan telanjang bulat dan pingsan di kebun tebu, Rabu pagi. Saat ditemukan, tubuhnya penuh luka lebam bekas siksaan, terdapat luka pada leher bekas jeratan seutas tali. Diduga, setelah diperkosa, Ani disiksa dan hendak dibunuh. Para pelaku yang diduga lebih dari satu orang membuang tubuh yang dikira telah tewas.

Sobandi (25), kakak korban, menuturkan, sebelum pergi, Ani ditelefon pacarnya, bernama Sandi. Setelah itu dia pergi tanpa pamit, tahu-tahu tubuhnya ditemukan di tengah kebun tebu. Belum jelas motif kekerasan itu, sampai Kamis (17/7), Ani masih trauma dan tidak mau menceritakan penyiksaan yang dialaminya.

Namun Sobadi memperkirakan, kekerasan itu bermotif kecemburuan, sebab ada cinta segi tiga antara adiknya dengan dua teman lelakinya, yakni Sandi dan Yudi. Diantara kedua lelaki itu, Ani memilih Yudi. Kepolisian Cirebon masih menunggu normalnya Ani yang menjadi kunci dari peristiwa tersebut.