Daily Archives: Juli 13, 2008

Hati – Hati Mencari Pembantu Rumah Tangga – Pembunuh Siswa Pangudi Luhur Adalah Suami Dari PRT

JAKARTA – Ketika memeriksa tempat pembunuhan Winston Renaldi (17) dan Lidwina Ivy (23 tahun, bukan 32 tahun seperti diberitakan sebelumnya), Kamis (10/7) sore, polisi segera mengendus keterlibatan orang dalam. Orang dalam itu bisa anggota keluarga atau pembantu dan sopir. Bisa dengan motif balas dendam atau motif ekonomi.

”Konstruksi bangunan rumah membuat orang sulit masuk secara ilegal. Pengamanan lingkungan bagus. Hubungan antarkeluarga relatif tidak bermasalah. Maka, tinggal soal para pembantu dan sopir. Kami mulai bekerja dari sana,” tutur Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro, Ajun Komisaris Besar Fadhil Imran, Sabtu (12/7).

Mulailah tim reserse gabungan Satuan Jatanras dan Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki mereka. Ketiga pembantu, yaitu Risti, Ana, dan Kusmiatun (23), serta seorang pengasuh anak, Sri Rustiningsih.

Merampok

Winston dan Lidwina adalah anak dan menantu Musherto (60) yang tinggal di Jalan Kartika Pinang, Pondok Pinang, Kebayoran Lama. Winston, siswa kelas II SMA Pangudi Luhur, dan Lidwina, istri Wendy (33) yang baru sebulan lalu melahirkan seorang anak, ditemukan tewas di lantai dua rumah Musherto.

Winston yang akrab dipanggil Winwin Kamis sore itu ditemukan di kamar, terkapar dan darah mengenang di lantai kamarnya dengan luka tusuk di dada kiri. Sementara Lidwina tewas di bak mandi dengan luka memar di dahi.

Sepanjang malam itu, belasan reserse bekerja di rumah Musherto. Awalnya polisi memeriksa intensif Rustiningsih. Ternyata ia bersih. Saat memeriksa Kusmiatun, tiba-tiba telepon seluler (ponsel) berbunyi. Polisi tetap mempersilakan Kusmiatun menerima panggilan itu, namun loudspeaker diminta dihidupkan.

Kusmiatun menerima panggilan ponsel dari adiknya. Sang adik bertanya, ”Katanya ada kejadian besar di rumah majikanmu, ya? Benar anak majikanmu tewas? Kok, bisa sampai seperti itu? Oya, Mas Falah (Ahmad Falah, 40, suami Kusmiatun) sudah berangkat ke Jakarta, Rabu lalu.”

Kusmiatun yang baru dua bulan bekerja di rumah Musherto pun mengaku, sepekan sebelum kejadian, ia dan suaminya berniat mencuri emas majikannya. Maklum, istri Musherto memiliki toko emas di Mangga Dua.

Versi Kusmiatun, suaminya, Falah, menggagas rencana tersebut setelah ia dan keluarganya di kampung terjerat utang. Uang untuk membeli susu pun habis. Mengandalkan gaji Kusmiatun yang hanya Rp 600.000 sebulan pasti tidak cukup.

Berangkatlah buruh bangunan yang sudah enam bulan menganggur itu ke Jakarta. Rabu (9/7) malam, pria asal Sumedang itu berangkat dari Cilacap dan tiba di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (10/7) pagi.

”Pukul 12.50, Falah tiba di rumah majikan istrinya. Ia lalu bersembunyi di gudang garasi. Sekitar pukul 16.00, Falah naik ke lantai dua, masuk kamar Winwin, menikam dada kiri korban hingga tewas. Tak berapa lama, Lidwina memergoki Falah yang sedang membersihkan darah,” papar Kepala Polres Metro Jaksel Komisaris Besar Chairul Anwar,

Khawatir Lidwina bakal jadi saksi, Falah pun membunuh Lidwina. Kepalanya dibenturkan ke tembok. Tangannya diikat. Falah lalu membenamkan kepala Lidwina ke bak mandi untuk memastikan korban sudah tewas.

Falah lalu mengambil empat ponsel serta sebuah kamera digital merek Canon. Keempat ponsel dijualnya seharga Rp 1,1 juta. Falah ditangkap di rumah kawannya di kawasan Ciputat, Jumat (11/7), pukul 23.00.

Bukan ekonomi

Pengacara Musherto, Horas Sirait, menduga motif pembunuhan bukan ekonomi, tetapi balas dendam. ”Kami menduga, Falah tidak berniat merampok. Dia berniat membalas dendam. Wendy, suami mendiang Lidwina, mengatakan kepada saya, istrinya memang keras terhadap para pembantu dan sopir,” katanya.

Kalau Falah datang ke rumah klien saya untuk merampok emas, mengapa Falah tidak berusaha masuk ke kamar klien saya yang terletak di bawah? Kenapa justru ke lantai atas?

”Menurut hasil otopsi yang saya terima, bukan Winston yang tewas lebih dulu, tetapi Lidwina. Dugaan saya, Falah ingin membunuh Lidwina, tetapi ketahuan Winston. Winston melawan, dibunuh,” ujar Horas Sirait.

Pengantin Baru Dihipnotis dan Dibawa Ke Hotel Untuk Diperkosa Oleh Supir

JAKARTA – Bermodalkan ilmu hipnotis yang dipelajarinya selama tiga bulan di Lampung, sopir angkot memperkosa wanita pengantin baru di hotel. Pelaku juga menggasak perhiasan serta uang ratusan ribu milik korban.

Tr, 20, dua kali diperkosa di hotel kelas melati di kawasan Tanah Abang, Jakpus, oleh Andri Ari Wibowo,25, sopir angkot jurusan Grogol-Muara Angke. Perempuan ini bertemu Ari saat tengah menanti angkutan umum di Terminal Blok M, Jumat (11/7) siang.

Sebuah tepukan di pundak menjadi awal malapetaka bagi perempuan yang baru empat bulan dinikahi oleh Abdul, 29, ini. Saat itu, korban berniat pulang ke rumahnya di Muara Baru, Penjaringan usai berkunjung ke rumah salah seorang kerabatnya.

“Mau kemana mbak?,” tanya Andri saat itu sambil menepuk korban.

“Saya nggak sadar, pokoknya setiap ajakannya waktu itu saya turuti,” kata korban yang ditemui di Polsek Penjaringan, Sabtu (12/7) siang.

Korban menurut saja ketika dibawa ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Tanah Abang. Di tempat itu, dua kali lelaki asal Brebes, Jateng itu melampiaskan hawa nafsunya. Selanjutnya uang Rp700 ribu, cincin serta HP Tr diambil pelaku. “Dia bilang biar aman disimpan sama dia,” lanjut korban.

Pelaku kemudian membawa korban ke daerah Penjaringan. Persis di depan Mega Mal Pluit, korban ditinggal. “Setelah pelaku pergi, saya baru sadar kalau kena tipu,” tandasnya.

Kapolsek Penjaringan Kompol Asep Adi Saputra menyebutkan, Andri berhasil ditangkap saat sedang nongkrong di Jalan Tanah Merah, Jembatan Tiga. “Dia ternyata pelaku perampasan motor pengojek dengan modus hipnotis,” jelas kapolsek didampingi Kanit Reskrim Iptu Ali Zusron.

Andri mengaku belajar hipnotis di Lampung. “Tiga bulan saya berguru ilmu itu,” ucapnya.

PURA-PURA MINTA DAUN JAMBU
Aksi hipnotis juga menimpa Ny.Eli, 55, warga RT 08/12 No. 29, Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jaksel, Sabtu (12/7). Empat pelaku pura-pura minta daun jambu untuk obat muntaber, menggasak perhiasan senilai Rp20 juta dan uang Rp100 ribu. Korban baru menyadari kena hipnotis setelah pelaku kabur.

Eli menurut saja saat pelaku menyuruhnya mengambil daun jambu, seorang pelaku menyelinap masuk ke kamar lalu menggasak perhiasan. Kasusnya ditangani Polsek Setiabudi, Jaksel.

Mayat Korban Mutilasi Ditemukan Lagi Di Ragunan

JAKARTA – Ditemukan korban mutilasi potong tujuh dalam dua koper dan sebuah kantong plastik hitam di Jalan Kebagusan Raya dekat SD Negeri Ragunan XIV Pagi, RT 1 RW 7, Kelurahan Ragunan, dan di RT 5 RW 1, Kelurahan Kebagusan, Sabtu (12/7) pagi.Korban yang berjenis kelamin pria itu diperkirakan berumur 35 tahun dengan tinggi tubuh 165 sentimeter. Hasil otopsi menunjukkan, kepala korban dipukul benda keras dan bagian tertentu dirusak dengan benda tajam.

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Chairul Anwar di ruang kerjanya, Sabtu siang, menjelaskan, pukul 08.00 di tempat pertama ditemukan potongan bagian dada dan kedua tangan dalam satu koper. Bagian kedua paha dan organ dalam perut ada di koper yang lain.

Di tempat kedua, dalam bungkusan kantong keresek hitam ditemukan kepala dan bagian lain dari pinggang yang disimpan. Penemunya Junaedi, warga sekitar.

Selain potongan tubuh, juga ditemukan benda lain. ”Ditemukan celana jins merek Lea, celana dalam hitam, ikat pinggang merek Harley Davidson, dan kaus abu-abu, serta kaus kaki,” papar Chairul.

Hasil otopsi

Di tempat terpisah, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pakar forensik Mun’im Idris seusai mengotopsi korban selama tiga jam mengatakan, korban meninggal setelah dahinya dipukul benda keras hingga kepalanya retak. Di tubuhnya ditemukan banyak tusukan dan sayatan pada bagian vital korban, sebelum akhirnya dipotong menjadi tujuh bagian.

”Otopsinya lama karena kami harus menjahit lagi bagian-bagian yang terlepas. Sulit sekali itu,” kata Mun’im.

Golongan darah korban O. Matanya coklat, kulit putih, hidungnya mancung. ”Meninggalnya diperkirakan sekitar satu jam setelah ditemukan. Darahnya masih segar,” ucap Mun’im. Belum ada keluarga korban yang datang ke RSCM

Berita Lebih Lanjut: Kronologis Pembunuhan dan Mutilasi Heri Sutanto Oleh Ryan Seorang Gay Homoseksual