Daily Archives: Juni 9, 2008

Takut Ketahuan Istri, Pacar Dibunuh Supaya Tidak Buka Mulut

BOGOR – Eko Priyono (25) mengaku merencanakan membunuh Dina Eva Rosmalia (24) karena khawatir kisah cintanya dengan korban akan diketahui istrinya.

”Kami sudah lama juga berpacaran dan Dina tidak bersedia mengakhiri hubungan kami. Saya takut ketahuan istri, apalagi anak saya baru berusia 2 bulan,” kata Eko seusai diperiksa polisi di Polsek Ciawi, Sabtu (7/6).

Eko dan saudaranya, Asep Ridwan (20), sejak Minggu resmi menjadi tersangka pembunuh Dina, karyawan perusahaan perkreditan di Warung Jambu, Bogor Utara.

Perempuan warga Sempur, Bogor Tengah, itu tewas mengenaskan di depan dekat saung di kebun Kampung Tapos, Desa Cileungsi, Bogor, pada Rabu petang.

Eko mengaku tidak menduga Dina tidak mau mengakhiri hubungan cinta dengan dirinya. Padahal, kata Eko, cara pacaran mereka normal-normal saja. ”Kami tidak pernah melakukan hal yang kelewat batas seperti melakukan hubungan seks. Kami tidak pernah melakukan itu,” ujarnya.

Rabu siang lalu, Eko dan Dina berjanji bertemu sepulang Dina dari kantornya. Eko pun menjemputnya. Saat itu, Eko sempat bertanya, apakah Dina mau pulang atau tidak. Kalau Dina mau pulang, dia akan antar sampai ke rumah. Dina, kata Eko, tidak mau langsung pulang, tetapi ingin ikut Eko dulu. Mendengar hal itu, Eko langsung berpikir bahwa ini kesempatan untuk membunuh korban.

Dengan membonceng korban, Eko ke rumah Asep untuk bertanya di mana tempat sepi. Ia juga mengajak Asep ikut ke sana. Mereka pun dengan menggunakan dua motor menuju kawasan pekuburan China. Namun, karena sore itu masih ramai, ketiganya lalu menuju Ciawi dan menemukan saung di kebun Kampung Tapos. Di saung itulah Dina dibunuh.

Keluarga korban segera melapor kepada polisi setelah membaca berita surat kabar tentang pembunuhan di saung. Eko dan Asep pun ditangkap. Kini keduanya meringkuk di ruang tahanan Polsek Ciawi.

Sumber:

Liputan 6 : Menuntut Dinikahi, Pacar Dibunuh

Kompas: Takut Ketahuan Istri, Suami Membunuh Pacarnya

Karyawan Nur Karya Bakti Pertiwi Dibunuh dan Dicongkel Matanya

BEKASI – Bimo, karyawan kontraktor, ditemukan tewas membusuk di dekat Danau Cibereum, Kampung Trenggilis, Desa Lambang Jaya, Tambun Selatan, Minggu (8/6) siang. Leher korban dijerat dan matanya dicongkel.

Jasad Wahyu Bimbim Pajari, alias Bimo, 21, warga Jl. Pulau Lombok II No 173, RT06/11, Aren Jaya, Bekasi Timur, pertama kali ditemukan Joko, 65, dan Ny Herni, 50, kerabatnya yang sejak dua hari lalu mencari. “Saya punya perasaan kalau korban ada di sekitar sini,” tutur Joko, yang dihubungi Pos Kota.

Joko mengaku, antara orangtua korban dengan dirinya ada hubungan besan. Karena itu, ketika diberitahu bahwa Bimo, karyawan CV Nur Karya Bakti Pertiwi (NKBP) di Jl Serayu, Perumahan Taman Galaksi, Bekasi Selatan ini hilang, semua kerabat langsung mencari.

Menurut Joko, korban yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu hilang pada Jumat malam. “Kami curiga kalau dia menjadi korban kejahatan,” tutur Joko, yang menambahkan mobil Honda Jazz milik perusahaan tersebut ditemukan di sekitar lokasi yang sepi .

MENCARI HIBURAN
Sari Padil, 50, karyawan PT NKBP menuturkan, sekitar Jumat pukul 21:00, pemuda yang dikenal rajin ibadah, pendiam dan suka membaca novel ini, bermaksud mencari hiburan malam ke diskotek di sekitar Terminal Bekasi. “Biasalah dia mencari hiburan bersama teman-temannya,” tutur Padil.

Korban pun datang ke kantor untuk pinjam mobil Honda Jazz B 8558 YO. “Dia bilang mau ke rumah sakit dan perusahaan meminjamkan mobil,” timpal Padil, yang mengaku semua cerita itu didapat dari teman korban sebelum tewas.

Berangkatlah Bimo bersama temannya yakni Agung, 24, Tata, 23, Deni , 21, dan Mirza alias Aris, 23, nama terakhir ini diduga pelakunya. Pada Sabtu siang, Tata dan Agung melapor kepada keluarga Bimo, kalau dia diturunkan di tengah jalan dan hanya Deni dan Mirza yang mendampingi. Ternyata mobil ditemukan di dekat Danau Cibereum, Kampung Trenggilis, sedangkan Bimo tidak ada.

Penemuan itu pun dilaporkan ke Polsek Tambun dan sejumlah saksi termasuk Deni yang diduga pelaku ditanya seputar keberadaan Bimo.

LEHER DIJERAT
Polisi yang dihubungi memeriksa tempat kejadian peristiwa (TKP). Dari hasil sementara kematian korban diduga karena pembunuhan, karena ada bekas jeratan pada lehernya. Kedua matanya dicongkel, dan tengkuknya seperti bekas benturan benda tumpul.

Kapolsek Tambun AKP Shinto Silitonga, mencari pelaku. Sekitar pukul: 17.00 sore, Mirza alias Aris bersama Deni ditangkap. Keduanya diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Dari pemeriksaan intensif pihak kepolisian Tambun, kedua pelaku mengaku semula mereka hanya ingin mengembil mobil Honda Jazz tersebut.

Namun mobilnya masuk selokan sehingga niat Mirza dan Deni merampas mobil batal. Mereka meninggalkan mobil tersebut di selokan.