Daily Archives: Juni 24, 2008

Setelah Sayembara Berhadiah 100 Juta – Roy Suryo Mulai Menganalisa Video Insiden Monas

JAKARTA – Pakar telematika, Roy Suryo, berusaha mengidentifikasi juru kamera dan fotografer yang menjadi saksi kunci dalam Insiden Monas 1 Juni 2008. Rekaman untuk bahan identifikasi itu merupakan rekaman yang diperoleh polisi di rumah Munarman.

Juru kamera, menurut rekaman itu merupakan kelompok Front Pembela Islam (FPI). “Terbukti, kameramen ini menumpang di motor anggota FPI yang bersyal biru. Dalam rekaman itu, orang bersyal biru mengatakan agar kameramen berinisial REN ini merekam keseluruhan pergerakan FPI. Dia merekam sesuai pesanan,” ujar Roy pada konferensi pers di Polda Metro Jaya didampingi Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Abubakar Nataprawira, Selasa (24/6) malam.

Menurut Roy, video itu di-file-kan pada 2 Juni 2008 pukul 23.00. DVD yang berdurasi 39 menit 55 detik itu, masih asli dan dalam keadaan utuh. Ini terlihat dari gerakan kamera yang tidak sempat diedit. “Gambarnya masih cut to cut, belum diedit ada fade in atau fade out. Rekamannya dirol terus dan memuat peristiwa dari awal direkam hingga akhir. Bahkan sempat menge-shoot kelompok lain. Di-start pada pukul 10.00-11.00, memang tidak ada time shoot-nya. Saya tahu dari bayangan orang,” kata dia.

Roy mengatakan seorang fotografer yang belum diketahui identitasnya menjadi kunci utama apakah anggota polisi yang mengacungkan pistol itu memang benar pemicu kejadian tersebut. “Fotografer itu terlihat jelas di video. Dia memakai kamera Nikon D200 lensa 18-200 mm,” jelasnya.

Namun, Roy heran ketika fotografer tersebut mengedarkan foto yang berbeda ke media massa dan kedua kelompok. Melalui video ini, terungkap siapa saja pejabat FPI yang terlibat dalam insiden Monas.

Baca juga: Sayembara Berhadiah 100 Juta untuk Ungkap Pria Berpistol Di Monas

Mahasiswa Mulai Bertindak Brutal Dalam Demonstrasi dan Melanggar HAM Masyarakat

JAKARTA – Unjuk rasa mahasiswa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak berakhir rusuh karena mahasiswa mulai bertindak brutal. Di depan kampus Atmajaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Mereka melakukan pengrusakan mobil plat merah, membalik dan membakarnya.

Mahasiswa merusak dan membalik sebuah mobil plat merah bernomor polisi B 1019 PQ di depan kampus Atmajaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (24/6). Aksi anarkis unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM ini akhirnya dibubarkan secara paksa oleh polisi karena hingga pukul 19.00, mahasiswa masih berdemo dan beringas.

Mahasiswa yang jumlahnya ribuan terkonsentrasi di depan Kampus Atmajaya sehingga memacetkan ruas Jalan Jenderal Sudirman dan menggangu kelancaran lalu lintas sehingga merugikan dan menyebabkan ketakutan para pegawai yang hendak pulang.

MAHASISWA TIDAK PUAS HANYA MEMBAKAR BAN TETAPI JUGA MEMBAKAR MOBIL
Membakar ban di tengah jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (24/6) rupanya belum cukup membuat mahasiswa yang melakukan aksi di depan Kampus Universitas Katolik Atma Jaya puas. Mahasiswa mulai menutup jalur cepat ruas Jalan Sudirman untuk menarik perhatian banyak orang dan tanpa peduli roda perekonomian yang terganggu hingga akhirnya merugikan rakyat kecil. Para mahasiswa menyandera sebuah mobil plat merah.

Saat melintasi Jalan Sudirman, mahasiswa menahan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1019 BQ tersebut, menurunkan pengemudinya dan mengamankannya merapat ke Kampus Atma Jaya. Tak puas menyandera mobil tersebut, para mahasiswa lalu menggulingkan mobil tersebut sambil menghancurkan kaca dan badan mobil tersebut menggunakan kayu dan batu.

Sebagian massa berteriak menyuruh rekan-rekannya membakar mobil tersebut. Mobil pun tersulut api. Aksi mahasiswa ini membuat warga lainnya panik dan berhamburan lari menjauhi mobil tersebut karena takut meledak.

POLISI DATANG – MAHASISWA BUBAR
Sekitar dua SSK pasukan polisi diturunkan di depan kampus Atma Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (24/6). Rombongan polisi membuat massa yang berkerumun di tengah jalan membubarkan diri. Sebuah mobil water cannon segera menyemprot mobil yang terbakar hingga padam.

Polisi lalu membuat barisan di sekitar mobil Avanza yang naas itu. Sementara, masyarakat berkerumun di tepi jalan. Tidak lagi terlihat atribut mahasiswa di tengah ribuan kerumunan masyarakat. Mereka yang malam ini berkerumun di sekitar kampus Atma Jaya menjadi massa anonim karena melepaskan atribut mahasiswa.

Polisi berpakaian preman terlihat mengamankan beberapa mahasiswa yang diduga menjadi provokator. Sementara itu, sebuah mobil derek tampak mendekat untuk menarik mobil yang melintang di tengah jalan.

Arus lalu lintas di ruas jalur cepat masih tertutup. Semua kendaraan dari arah Bundaran Hotel Indonesia bergerak padat merayap di jalur lambat menuju Senayan. Hasil wawancara dilapangan menunjukan banyak masyarakat yang menyesalkan aksi demo mahasiswa tersebut yang hanya lebih banyak membuat kerugian.

MAHASISWA SEDANG ASYIK MENGHANCURKAN MOBIL POLISI EH MALAH TERTABRAK
Aksi demonstrasi para mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR menimbulkan korban. Seorang mahasiswa asal Jambi yang ikut serta dalam aksi tersebut harus dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta dan tiba sekitar pukul 16.15 WIB, Selasa (24/6) setelah ditabrak mobil patroli kepolisian.

Kini Arpi, mahasiswa tersebut dirawat di Ruang UGD Rumah Sakit Jakarta. Dan hingga kini masih menjalani pemeriksaan. Iwan, rekan korban yang membawa korban ke Rumah Sakit Jakarta menuturkan, sebelum kejadian berlangsung para mahasiswa sedang merusak sebuah mobil patroli polisi di Jalan Gatot Subroto dari arah Slipi, tepatnya di bawah jembatan penyeberangan dekat Gedung DPR/MPR.”Mahasiswa lagi nimpuk mobil polisi,” cerita Iwan.

Melihat aksi kawan-kawannya tersebut, Arpi yang saat itu berada tak jauh dari lokasi kejadian mendekati mobil tersebut untuk ikut dalam aksi brutal tersebut. Mahasiswa IAIN Jambi tersebut ingin bergabung bersama teman-temannya  dengan merusak mobil tersebut. Tiba-tiba mobil patroli tersebut menabraknya dan ia terpental hingga 5 meter. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Jakarta oleh kedua temannya menggunakan Taksi.

Sangaji, rekan korban lain yang turut mendampingi korban mengatakan saat dibawa ke rumah sakit, korban mengeluh sakit pada bagian lutut dan pahanya serta mengalami sesak nafas.”Kepala korban juga rasanya pusing saat itu,” ujar Sangaji. Arpi adalah salah satu perwakilan mahasiswa dari mahasiswa Jambi yang bergabung bersama para mahasiswa lain dalam Temu Aliansi Lintas Generasi (Tali Generasi) yang berkumpul di Tugu Proklamasi. Ia bersama perwakilan dari Jambi yang berjumlah sekitar 40 orang datang ke Jakarta pada Senin (23/6) untuk melakukan aksi solidaritas kematian Maftuh dan juga tuntutan untuk membatalkan keputusan menaikkan harga BBM.

SUBSIDI BBM HANYA UNTUK ORANG KAYA DAN KELAS MENENGAH ATAS
Menurut majalah Far East terbitan bulan juni subsidi BBM oleh pemerintah paling banyak dinikmati oleh kaum kaya yakni sebesar 45%  kemudian sekitar 30% dinikmati oleh kaum menengah dan hanya sekitar 0,1% yang dinikmati oleh rakyat miskin.

Nusakambangan Ricuh – Dua Narapidana Nigeria Menjadi Dalang Kerusuhan Dengan Mengerakkan Narapidana Lokal

CILACAP – Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (23/6) siang sekitar pukul 14.30, membobol pintu pembatas antara sel dan perkantoran kemudian membakar ruang pertemuan dan registrasi LP ini.

Kasat Pengamanan Obyek Vital Polres AKP Elvis Umbu Tellu Cilacap seusai meninjau lokasi membenarkan adanya insiden itu, tapi dia tidak tahu persis kronologinya sebab saat kejadian polisi tidak berada di lokasi tersebut.
Hingga Senin malam, polisi masih dikerahkan untuk mengamankan LP tersebut, namun sejauh ini dilaporkan tidak ada korban tewas dalam insiden tersebut. “Situasi bisa dikendalikan saat ini. Masih ada satu peleton Bribob yang berjaga di sana,” katanya.

Informasi yang diperoleh dari petugas di Dermaga Wijayapura menyebutkan, kerusuhan itu diduga digerakkan dua napi asal Nigeria yang akan menjalani eksekusi mati. Mereka menggalang napi lokal lain demi kepentingan mereka untuk membuat keributan di dalam LP dengan sistem pengamanan ekstraketat atau super maximum security ini. Memang bangsa Indonesia ini mudah dihasut dan digerakan oleh bangsa asing entah kulit putih maupun kulit hitam dengan mengorbankan kepentingan bangsa sendiri.

Situasi di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin  (23/6) malam ini dikabarkan ricuh. Informasi yang didapat Kompas.com menyebutkan terjadi juga pembakaran, sehingga sejumlah mobil pemadam kebakaran malam ini disiapkan di Pelabuhan Wijaya Kusuma, Cilacap, untuk berangkat ke Nusakambangan.

Sejauh ini belum diperoleh informasi akurat mengenai apa yang terjadi. Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Teguh Pristiwantono belum bisa dihubungi. Koordinator LP Nusakambangan Sudijanto juga belum bisa dikonfirmasi.

Koordinator Lapas Jateng pada Kanwil Hukum dan HAM Jateng Bambang Winahyo sendiri mengaku belum mengetahui pasti apa yang terjadi. Saat ini ia sedang dalam perjalanan ke Cilacap dari Jawa Tengah untuk mengecek kebenaran informasi yang dia dapat.

“Saya sendiri belum mendapat laporan dari Nusakambangan. Saya telepon ke sana tidak bisa-bisa, sehingga saya putuskan berangkat ke sana,” katanya ketika dihubungi Kompas.com dari Jakarta.

Bambang membenarkan sudah mendapat informasi awal mengenai keributan di Nusakambangan. “Kabarnya ada juga pembakaran. Tapi saya belum tahu apa yang terjadi,” katanya.

RATUSAN APARAT GABUNGAN DITERJUNKAN
Pengamanan di lembaga pemasyarakatan (LP) Pulau  Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah terus diperketat menyusul adanya kerusuhan di salah satu LP di daerah tersebut, Senin (23/6) siang.

Senin malam sekitar 100 polisi gabungan dari Kepolisian Wilayah (Polwil) Banyumas dan Kepolisian Resor (Polres) Cilacap kembali diberangkatkan ke Nusakambangan setelah sebelumnya 200 polisi juga diseberangkan ke Nusakambangan.

Dengan demikian jumlah polisi yang dikerahkan untuk mengamankan menjadi 300 personel. Mobil pemadam kebakaran dan satu mobil operasional juga telah dikirim ke lokasi. Diperoleh keterangan, kerusuhan yang terjadi Senin (23/6) siang itu terjadi di LP SMS atau super maximum security, LP yang mendapat pengamanan ekstraketat.

Aparat gabungan polisi tersebut diberangkatkan secara bergiliran dengan menggunakan Kapal Pengayoman II milik Kanwil Depkumham Jateng. Sampai Senin (23/6) malam belum ada pejabat satu pun yang bersedia memberikan penjelasan resmi mengenai kejadian di salah satu LP Nusakambangan. “Tidak ada apa-apa,” elak Wakapolres Cilacap, Kompol Wika Hadianto saat diminta keterangan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah, Bambang Margono, bersama dengan Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Depkum HAM Jateng, Bambang Winahyo sampai Senin (23/6) pukul 22.45 WIB  belum tiba di Dermaga Wijayapura. Bambang mengatakan, kedatangan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap untuk mengecek laporan adanya kerusahan tersebut.

AKSES KE NUSAKAMBANGAN DIPERKETAT
Hingga Senin (23/6) malam ini belum diperoleh keterangan resmi mengenai kerusuhan yang diinformasikan terjadi di Nusakambangan. Informasi terakhir, kerusuhan terjadi bukan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pasir Putih, melainkan di LP SMS (super maximum security) yang merupakan LP khusus bagi narapidana kelas kakap, seperti terpidana kasus korupsi, moneylaundering, dan terorisme. Akan tetapi, Amrozy dan kawan-kawan memang tidak menghuni LP ini.

Pemantauan Kompas, Pelabuhan Wijayapura Cilacap malam ini masih ramai sekali dengan kehadiran petugas kepolisian –baik intel maupun reserse–, petugas polisi khusus LP Nusakambangan, dan juga masyarakat dan wartawan. Satu unit mobil pemadam kebakaran yang sudah disiapkan sejak sore tadi juga masih menanti kedatangan alat berat untuk menyeberangkan ke Nusakambangan.

Pengamanan di pelabuhan ini juga sangat ketat. Tidak ada seorang pun boleh menyeberang ke Nusakambangan kecuali petugas yang memang berkepentingan atau karyawan PT Semen Holcim yang akan bekerja ke pabriknya di Nusakambangan. Wartawan yang berusaha menyeberang ke Nusakambangan juga dilarang petugas, sehingag hanya bisa mengumpulkan informasi dari warga dan petugas di pelabuhan.

Keterangan yang dihimpun dari sekitar pelabuhan menyebutkan, keributan di LP SMS pecah sekitar pukul 16.00 WIB ketika sedang diselenggarakan sebuah acara di lapangan. Tidak jelas penyebabnya, tiba-tiba saja terjadi keributan antarnapi yang kemudian berkembang menjadi kerusahan yang diwarnai pembakaran.

Untuk memastikan apa yang terjadi, Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Teguh Pristiwantono bersama sejumlah anggotanya dan para petugas LP sudah menuju ke lokasi. Kabarnya, situasi saat ini sudah bisa dikendalikan.

KRONOLOGI KERUSUHAN LP NUSAKAMBANGAN
Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Senin (23/6) siang sekitar pukul 14.30 WIB, diduga berkaitan dengan rencana eksekusi mati dua warga negara Nigeria dalam waktu dekat ini.

Informasi yang dikumpulkan dari beberapa petugas LP menyebutkan, dua warga negara Nigeria yang menjadi terpidana mati kasus narkoba, Samuel Iwachekew dan Hansen Anthony, yang akan diekseksui pekan ini menjadi dalang kerusuhan di LP Pasir Putih.

Saat itu Anthony yang berada di ruang registrasi menuju dapur LP, lalu mengambil minyak tanah dari tempat itu. Dia kemudian kembali lagi ke ruang registrasi dan menyiramkan minyak tanah di ruangan tersebut serta membakarnya hingga menjalar ke ruang pertemuan. Narapidana lainnya membantu Anthony.

Polres Cilacap yang mendapat laporan segera mengerahkan 200 personel. Polwil Banyumas dan Satuan Brimob Purwokerto juga segera mengirim bantuan 100 personel. Kapolres Cilacap AKBP Teguh Pristiwanto melalui Kasat Pengamanan Objek Vital Polres Cilacap AKP Elvis Umbu Tellu membenarkan kerusuhan tersebut. Namun, Tellu mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian lantaran polisi tidak berada di lokasi tersebut.

Menurut dia, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, tetapi polisi masih menempatkan satu peleton personelnya. “Situasi bisa dikendalikan saat ini. Masih ada satu peleton Brimob yang berjaga di sana,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah Bambang Margono bersama Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Depkum HAM Jateng Bambang Winahyo yang tiba di Dermaga Wijayapura Cilacap sekitar pukul 00.00 langsung naik kapal Pengayoman II menuju Pulau Nusakambangan tanpa memberi pernyataan.

Pembobol ATM Dengan Menggunakan ATM Palsu Ditangkap Polisi

JAKARTA – Anggota Patroli Jalan Raya Jalan Tol Jagorawi menangkap dua tersangka pembobol rekening melalui anjungan tunai mandiri atau ATM, Senin (23/6) pagi. Salah seorang tersangka, Arm, adalah warga negara asal Sri Lanka.

Kepala Induk Detasemen Patroli Jalan Raya (PJR) Jagorawi Komisaris Marcelino mengatakan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan anggotanya karena melihat mobil Suzuki APV melaju terlalu kencang di jalan tol. ”Anggota kemudian mengejar dan menghentikan mobil itu. Dalam pemeriksaan, anggota menemukan dua orang yang gerak-geriknya mencurigakan,” kata Marcelino.

Mobil itu dikemudikan Arf, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Arf ditemani Arm, warga Sri Lanka, yang mengaku sudah lama tinggal di Medan. Dalam penggeledahan, polisi menemukan puluhan kartu ATM yang belakangan diketahui digunakan Arm untuk menguras isi rekening orang lain.

Marcelino mengatakan, ketika akan ditangkap dan dibawa ke Pos Induk PJR Jagorawi, Arm berusaha menyogok dua anggota PJR yang memeriksanya. Adapun Arf mengaku hanya sebagai sopir yang diajak Arm. ”Anggota saya menolak sogokan itu dan tetap membawa keduanya ke pos induk,” kata Marcelino.

Menurut Marcelino, penyidikan kasus pembobolan ATM dan kedua tersangkanya itu kini diserahkan kepada Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur. Sebelum ditangkap anggota PJR Jagorawi, kata Marcelino, Arm mengaku sudah beraksi di empat lokasi ATM, antara lain di kawasan Fatmawati, Cibinong, dan SPBU Kilometer 38 Tol Jagorawi.

Perampok bergolok

Kawanan perampok bersenjata golok, Senin (23/6), beraksi di Kabupaten Bekasi. Mereka menyasar Parsito, karyawan pengepul limbah kertas, saat korban sedang melintas di Kompleks Perumahan Telaga Pesona, Cikarang Barat. Parsito hendak menyetor uang ke sebuah pabrik kertas.

Empat penjahat yang berboncengan dua motor membuntuti Parsito. Salah seorang penjahat menggetok bagian belakang kepala Parsito sehingga Parsito terjatuh dari motornya. Saat itulah penjahat mengambil tas korban yang belakangan diketahui berisi uang Rp 150 juta.

Sayembara Berhadiah Uang Tunai 100 Juta Tanpa Di Undi

JAKARTA – Sudah hampir sebulan insiden Monas terjadi, polisi belum berhasil menciduk pria yang mengacungkan pistol. Ormas FBR pun bereaksi, mereka membuka sayembara berhadiah Rp100 juta bagi warga yang berhasil menangkap.

Bahkan bila polisi yang menangkap pria dalam gambar yang beredar itu, akan dihadiahi Rp150 juta. “Kami ingin kedamaian dan keadilan karena itu sayembara ini diharapkan segera dapat menangkap provokator tersebut. Kami beri deadline dua minggu,” kata Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Fadloli El Muhir, Senin (23/6).

Sumber dana murni dari FBR. “Anggota kita kan banyak yang kena gusuran,” tukasnya. FBR menyebar foto pria berkaos putih dan bertopi merah itu di tempat umum dan keramaian.

Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) telah menyatakan pria berpistol yang berada di tengah bentrokan Monas bukan kelompok mereka. Polisi juga membantah kalau lelaki itu anggotanya.

HAK WARGA NEGARA
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Drs Ketut Yoga menjelaskan seyembara itu hak mereka. “Kami minta masyarakat tidak perlu resah,” kata Yoga.

Diuraikan, dalam pasal 108 ayat (1) dan (2) KUHAP menyebutkan setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban kejahatan berhak melapor kepada penyidik.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok FPI dan AKKBB bentrok pada 1 Juni lalu di silang Monas mengakibatkan puluhan orang luka-luka. Dalam insiden itu seorang pria mengacungkan pistol, pihak FPI yang menduga lelaki misterius itu anggota AKKBB dan mereka sempat mengabadikan gambarnya.