Daily Archives: Juni 30, 2008

Tertangkap Tangan Lagi – Anggota DPR Ditangkap Di Plaza Senayan Karena Terima Suap Terkait Dengan Pengadaan Kapal Patroli Dephub

PLAZA SENAYAN – Setelah Al Amin Nur Nasution, malam ini ada seorang lagi anggota DPR RI yang tertangkap tangan telah menerima suap. Kali ini, seorang anggota Komisi V DPR RI, ditangkap di Plaza Senayan Jakarta pada pukul 17.30 tadi.

“Inisialnya BR anggota komisi V,” ujar Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Chandra Hamzah, ketika dihubungi wartawan, Senin (30/6). Namun, dia tidak mau menjawab ketika wartawan menanyakan tentang kepanjangan inisial BR itu. Dia hanya tertawa menanggapi pertanyaan tersebut, “Hehehehe….” BR tertangkap petugas KPK terkait kasus pengadaan kapal patroli di Dirjen Perhubungan Laut.

Dia tertangkap tangan telah menerima uang 60.000 dolar AS dan 10.000 Euro dari seseorang yang belum diketahui identitasnya. Saat wartawan menanyakan hal tersebut, Chandra kembali tak bersedia menjawab

BERITA LENGKAP BULYAN ROYAN KLIK DISINI

Dua Supir Angkot Memperkosa Siswi SMK Dibiarkan Bebas Berkeliaran Oleh Polisi Medan

MEDAN – Hampir 2 bulan, kasus pemerkosaan yang menimpa IP, siswa SMK Perguruan Anak Bangsa (PAB), warga Sialang Muda, Kecamatan Hamparan Perak, Medan, belum diproses.

Dua tersangka pelaku yang berprofesi sebagai sopir angkot GD,43, warga Kelambir Lima dan SB,32, warga Kampung Lalang, Medan, tetap bebas berkeliaran.

Menurut Surianto,45, orangtua korban kepada Pos Kota di Medan, kemarin, akibat peristiwa itu, putrinya mengalami trauma bahkan sering menggigau ketakutan.

Selain masa depan anaknya hancur, peristiwa itu membuat pelajar kelas II ini merasa terasing dalam pergaulan sehari-hari karena sering diejek teman-teman sebagai pelacur.

“Kami mengharapkan pihak kepolisian mau menanggapi kasus tersebut dan menangkap pelakunya,” harap Surianto.

Dikatakannya, dirinya bersama anaknya secara resmi membuat pengaduan ke Poltabes Medan pada 3 Mei lalu. Mereka disarankan untuk ke rumah sakit agar korban divisum.

Dari hasil visum dokter disebutkan positif bahwa kemaluan IP, luka akibat dimasuki benda tumpul. Selain itu seorang saksi juga sudah dimintai keterangan.

“Tapi sampai sekarang kedua pelaku masih berkeliaran,” kata ayah 6 anak ini. Diakuinya, keluarga pelaku GD, datang menemuinya untuk berdamai. “Kami tidak mau menempuh jalan damai.

Kasus ini harus diselesaikan secara hukum. Apalagi sepengetahuan warga bahwa pelaku GD sudah tiga kali terlibat dalam kasus cabul,” tambahnya.

Menyikapi kasus cabul tersebut, Kasat Reskrim Poltabes Medan Kompol Budi Haryanto, ketika dikonfirmasi Pos Kota menyatakan, pihaknya masih sibuk mengumpulkan alat bukti jadi selama proses tersebut harus berlaku asas praduga tak bersalah yang sangat menghargai hak-hak asasi pelaku kejahatan sebagai manusia yang tidak bersalah.

PULANG PKL
Diceritakan Surianto, kasus itu bermula ketika anaknya pulang ke rumah usai mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di Kantor Departemen Agama Sumatera Utara, Medan.

Malam itu korban naik angkot ‘Tunas Baru’ jurusan Kampung Lalang-Belawan. Selain korban juga ada beberapa penumpang di dalam angkot tersebut. Satu persatu penumpang turun dan tinggal korban sendirian.

Sebelum korban tiba di tempat tujuan, tiba-tiba sang sopir, membelokkan arah kenderaannya menuju kawasan Medan Tuntungan. Korban sempat menanyakan kepada kenek, kenapa dia tidak diantar ke tempat tujuannya.

Namun, kenek tersebut langsung mengancam korban agar menurut saja. Korban tak bisa berkutik ketika kedua pelaku membawanya ke penginapan. Korban yang tidak berdaya ketika ditelanjangi lalu diperkosa bergiliran oleh kedua pelaku semalaman.

Sopir Bunuh Majikan Hanya Karena Mau Dipecat

MEDAN – Semakin banyak orang yang tidak tahu diri, sudah diuntung dengan dipekerjakan sebagai sopir bukan berterimakasih karena selama ini sudah hidup dari majikannya namun hanya karena mau dipecat, seorang karyawan nekat membunuh majikannya.

Peristiwa tragis itu menimpa Sutikno Wong alias Atek,46, pengusaha elektronik warga Jalan Aksara, Medan, Sabtu malam.

Menurut keterangan, siang itu tersangka Heri,31, penduduk Jalan Kayu Putih, Medan, mendapat kabar dari majikannya bahwa dia akan dipecat sebagai sopir pribadi terhitung 1 Juli 2008.

Malamnya sekitar pukul 21.30 Wib, tersangka ayah satu anak ini mendatangi rumah majikannya menuntut agar dirinya tidak dipecat.

Keduanya terlibat pertengkaran dan tersangka meminta pengusaha elektronik ini memberikan upah mengecat rumah toko (ruko) korban. Namun, korban tetap menolak. Mendengar jawaban itu, Heri langsung menikam korban sebanyak lima kali.

Keluarga korban yang mendengar keributan itu langsung turun dari lantai III dan melihat Sutikno bersimbah darah. Isteri korban Dewi,45, dan anaknya menjerit sehingga mengundang perhatian warga setempat.

Tersangka mencoba kabur, namun massa mengejar dan meringkusnya. Sebelum diserahkan ke Mapolsekta Percut Sei Tuan, tersangka babak belur dihajar warga.

“Melihat dia tetap bersikeras mau memecat, meski sudah saya ancam, saya pun minta uang Rp 100 ribu upah mengecat. Namun dia tetap tak mau memenuhi permintaan saya. Makanya saya bunuh saja supaya saya puas,” kata tersangka kepada polisi.